Trigger Warning: Smoking and Swearing
Begitu waktu telah bergulir satu jam lewat dari waktu resepsi, sekeliling ballroom tidak seramai pertama kali. Tersisa beberapa reporter yang memilih makan lebih dulu sebelum pergi membuat berita masing-masing. Para aktor dan aktris juga sudah meninggalkan acara, menyisakan kerabat, teman, dan saudara dari kedua mempelai.
Mikana mengangkat ke atas gaunnya hingga sampai di atas mata kaki agar tidak tersandung, berlari kecil menuju gapura kecil dengan sulur tanaman bunga-bunga. Langkahnya semakin cepat begitu menemukan punggung seseorang yang telah lama ia rindukan.
"Mik, hati-hati!" seru Tata dari belakang, kewalahan dengan Mikana yang tiba-tiba kelakuannya mirip calon bapak mertua.
"VIIII!!!"
Mikana berteriak, merentangkan kedua tangan untuk memeluk tubuh perempuan di belakangnya, Violet. Violet tersentak ke belakang, sebelum berbalik balas memeluk Mikana. Kedua perempuan itu heboh dengan dunianya sendiri, sementara Iky, Danial, dan Tata bersitatap canggung.
Mau bagaimana pun, Iky adalah ... mantan kekasih Mikana, bukan?
"Baru dateng, Bang?" tanya Iky yang pertama kali memulai basa-basi ini.
Tata menegakkan punggungnya, menjaga wibawa. "Udah sejam yang lalu, sih. Tadi macet nggak, ke sini?"
Violet menarik diri dari pelukannya bersama Mikana.
"Si Iky salah jalan tadi. Gue udah bilangin, Bang, muter balik. Eh, dia tetep mau lurus. Mana Bang Sakti udah laper, pula," oceh Violet mengeluarkan unek-uneknya.
Iky memutar bola mata, menyantap sate ayamnya dengan ganas. "Kata maps-nya lurus, Vi."
"Maps juga bisa salah," elak Violet mendengkus geli. "Gue udah sering lewat sini, gue ngerti medannya. Sekarang liat? Zuppa soup incaran gue udah habis ...."
Diam-diam, Mikana dan Tata saling tatap. Mau bilang bahwa zuppa soup-nya enak, rasanya ... nggak enak. Apalagi, nanti, Iky makin jadi bulan-bulanan Violet.
"Iya, iya, gue yang salah!" sahut Iky memilih mengalah. "Ntar gue beliin zuppa soup, dah! Ribet amat jadi orang."
Violet meradang, dia menatap Iky kesal kuadrat. "Gue tuh mau zuppa soup-nya sekarang, Iky!"
Mikana hendak melerai keduanya, namun, upayanya didahului oleh Danial yang memegang bahu Violet, menahan perempuan itu dari menerjang Iky.
"Babe," sahut Danial.
Violet menoleh pada Danial. Ia mendengkus, akhirnya berdiri sempurna meski dengan kedua tangan terlipat.
"Beliin, ya. Awas lo, Ky," ancam Violet.
"Iyaaa! Bawel amat lo kayak kaleng rombeng," balas Iky ogah-ogahan.
Tersisa Mikana dengan mulut menganga, menunjuk bergantian antara Violet dan Danial. "Gimana?" tanyanya. "Gue ... ketinggalan apa?"
Violet dan Danial saling tatap untuk beberapa detik hingga ... Violet memekik menutup mulut dengan kedua tangan, sadar bahwa barusan ada hal yang tidak seharusnya diberitahukan dengan cara seperti itu.
"VI? GUE KETINGGALAN APA, MOHON MAAF?" tanya Mikana dengan suara naik beberapa oktaf.
Iky mengunyah sate ayam terakhir, menelannya, kemudian menjadi juru bicara Violet dan Danial yang sama-sama terdiam kaget. "Si Danial nembak Violet minggu lalu. Sekarang lagi anget-angetnya kayak tai ayam," ucap Iky santai meski beberapa detik lalu mulutnya baru menelan makanan.
![](https://img.wattpad.com/cover/251480578-288-k550656.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TRS Universe (2) - I Wish We Never Met
Ficção Adolescente[SEASON FINALE] Punya indera keenam membuat Mikana kesulitan sejak kecil. Pasalnya, dia akan berteriak histeris bila berjumpa dengan Paman Mata Bolong atau Aunty Sundel Bolong. Karena itulah, dia jadi dijauhi oleh teman seumurannya. Hanya Kak Tata d...