Signal | 8

47 17 1
                                    

Sairish tidak pernah menyangka sama sekali di salah satu hari bersejarahnya dalam dunia kepenulisan, masa lalunya akan hadir juga di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sairish tidak pernah menyangka sama sekali di salah satu hari bersejarahnya dalam dunia kepenulisan, masa lalunya akan hadir juga di sana. Sairish nggak tahu, sih, harus senang atau nggak. Senang karena mereka bertemu saat Sairish sudah sukses. Tapi, juga malas bertemu dengannya. Siapa sih, yang senang bertemu dengan masa lalu? Apalagi yang sudah meninggalkan luka.

Nih, ya, Sairish ceritakan deh, kenapa dia bisa sebal banget sama Bastian. Bastian itu sudah meninggalkan dia gitu aja saat mereka masa-masa pedekate. Karena ternyata, di saat yang sama, Bastian menyukai sahabatnya, sahabat cowok itu. Dan lebih menyebalkannya, akhirnya mereka jadian. Padahal, pedekate dengan Sairish lumayan lama. Eh, ternyata Sairish cuma dijadikan alat supaya Citra, nama cewek itu, cemburu sama Bastian.

Kalau kalian pikir masalahnya cuma sampai di situ, kalian salah besar. Kalian akan tercengang begitu tahu gimana saat Sairish akhirnya tahu hubungan mereka.

Saat itu, Sairish ingin menghampiri Bastian di kos-kosannya karena malamnya Bastian mengabari cowok itu sedang tidak enak badan sampai harus membatalkan janji kencan mereka. Dengan berbaik hati, Sairish membuatkan makanan untuk Bastian.

Bastian memang terlihat lemas. Kamarnya berantakan. Saat cowok itu pamit untuk mandi, Sairish berinisiatif membersihkan ruangan kamarnya. Semua sudut dia rapikan, termasuk tong sampah. Baru saja dia mau mengangkat benda itu, Sairish tertegun saat menemukan sebuah benda di dalamnya. Sairish memang belum pernah melakukannya, tapi dia tidak polos untuk tahu benda apa itu.

Mood Sairish jadi berantakan. Bagaimana bisa dia tidak berpikir yang tidak-tidak setelah menemukan benda itu di kamar lelaki yang sedang dekat dengannya? Apalagi yang Sairish tahu Bastian tinggal seorang diri di kamar ini.

Begitu Bastian ke luar dari kamar mandi, tanpa basa-basi Sairish langsung bertanya padanya, “Kenapa ada kondom di sini?”

“Hah? A-apa?” Bastian terlihat tersentak. Dia gelagapan. Tapi, kemudian, ekspresinya berubah marah, “Kamu beresin kamar aku? Kenapa nggak izin dulu?”

“Kamar kamu kayak kapal pecah.”

“Ya, tapi kan—“

“Memangnya kenapa kalau aku beresin tanpa seizin kamu? Kamu takut aku nemuin sesuatu? Kondom yang sudah terpakai ini misalnya,” cecar Sairish menohok, “Aku tanya sama kamu, Bas. Siapa yang habis pakai ini? Kamu?”

Bastian kesal, “Bukan punyaku, ck.”

“Terus, siapa?”

“Agung. Kemarin dia bawa cewek ke sini.”

Mata Sairish memicing, “Kemarin bukannya kamu sakit.”

“Malam-malam sebelumnya. Dia pinjam kamarku bilangnya mau ngerjain tugas. Taunya bawa cewek.” Bastian mengedarkan pandangannya ke segala arah. Tidak mau menatap Sairish.

Sairish tentu tidak percaya begitu saja. Kebetulan dia juga mengenal Agung, lelaki yang Bastian sebut itu. Sairish pura-pura marah padanya, kenapa dia tidur sama cewek sembarangan di kamar Bastian. Sesuai dugaan, entah Sairish harus senang atau kecewa, Agung mengelak.

Heart Signal [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang