Leo bukan tipikal orang yang workaholic. Meski dia berdedikasi dengan pekerjaannya, namun itu hanya berlaku ketika dia di kantor. Saat hari libur, dia pergunakan waktu liburnya dengan sebaik mungkin.Kali ini berbeda. Baru kali ini dia meluangkan waktu liburnya di akhir pekan untuk menghadiri sebuah seminar. Kalau bukan karena ajakan temannya yang memiliki tiket lebih namun tidak tahu mau mengajak siapa, dia tidak akan mau. Dan juga, kalau bukan bermaksud untuk menyibukkan otaknya agar tidak sibuk menggalaukan Sairish yang lebih memilih pria lain, Leo lebih suka istirahat di rumah saja.
Sudah beberapa hari berlalu semenjak dia tahu pertunangan Sairish, Leo masih saja gamang. Dia sangat menyesal, sungguh. Menyesal karena tidak tegas dengan perasaannya sendiri, apalagi begitu tahu surat dari Sairish tentang perasaannya. Menyesal karena baru menyadari perasaannya hingga berakhir kehilangan seseorang yang dia inginkan. Leo masih saja memikirkannya. Otaknya sibuk, hingga kadang dia melamun di kantor dan membayangkan Sairish datang padanya, hadir di depannya.
Seperti saat ini. Sudah mencoba menjauh, menyibukkan diri, berusaha untuk lupa kenapa tetap saja Leo memikirkan Sairish. Hingga dia berhalusinasi Sairish ada di depannya. Dan terasa nyata.
.... atau tidak.
Sairish benar-benar ada di depannya.
Leo menegakkan duduknya begitu sadar bahwa seseorang di atas panggung sana benar Sairish-nya. Dia tidak tahu bahwa Sairish menjadi salah satu pembicara juga di seminar ini, dan membuat Leo serta-merta tidak menyesali keputusannya untuk meluangkan waktu liburnya.
Sairish yang duduk di salah satu sofa berjajar dengan pembicara hebat lainnya, terlihat berbeda di mata Leo. Dengan dress biru muda hampir sepanjang mata kaki dan rambut yang diikat setengah, Sairish terlihat begitu cantik. Auranya semakin terpancar saat Sairish berdiri mempresentasikan tentang kepenulisan kepada peserta seminar. Pemandangan yang baru Leo lihat dari diri Sairish, dan itu semakin membuatnya terpesona. Perlahan, sudut-sudut bibir Leo tertarik ke atas.
Sepanjang Sairish melakukan presentasi dan menjawab setiap pertanyaan, mata Leo tak lepas dari perempuan itu. Selepas acara selesai juga Leo tidak langsung beranjak. Alih-alih membiarkan temannya pulang lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Signal [COMPLETED]
RomanceSpin off ROLLER-COASTER Sairish Khanza Aruna, 30 tahun. Menghadapi kisah klise dimana wanita 30 tahun seusianya pasti akan ditodong pertanyaan klise soal "kapan nikah?" Orang-orang sih tidak peduli. Keluarganya, tetangganya, sahabatnya tidak ada yan...