Signal | 14

82 13 1
                                    

Satu bulan berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Satu bulan berlalu. Selama itu, Sairish dan Leo kembali dekat. Sesuai janjinya, Leo menemani Sairish melalui semua proses pembatalan pernikahan, dari mulai pertama kali berbicara dengan kedua orang tuanya yang tentu saja marah dan mengutuk Bastian. Awalnya, Arimbi dan Bima memarahi Sairish karena mengira Sairish hanya main-main. Namun, ketika Sairish menjelaskan soal Bastian yang memilih bersama perempuan lain, Arimbi dan Bima pun mengerti dan berbalik mengutuk Bastian.

Saat Bastian dan kedua orang tuanya datang untuk meminta maaf secara resmi, Leo tidak hadir demi menghormati privasi mereka. Bagian itu dia tidak bisa ikut campur. Namun, dia memantau melalui sambungan telepon bersama Sairish yang mengabarinya. Dia tidak berhenti untuk berada di sisi Sairish.

Leo bahkan dengan gentle mengajukan diri menggantikan Bastian. Arimbi skeptis pada awalnya. Ingat bahwa ibu Leo pernah merendahkan Sairish. Namun, Leo mengatakan bahwa ibunya sudah tidak akan seperti itu lagi karena sekarang sudah bisa menerima Sairish. Karena Leo baik dan sopan, serta menunjukkan keseriusannya, Arimbi dan Bima pun menerimanya. Meski ia agak kaku, namun dia lebih baik dari Bastian. Membuat Arimbi lega karena segala persiapan pernikahan tidak jadi dibatalkan.

Pernikahannya dengan Bastian memang batal. Namun, tidak dengan pernikahannya dengan Leo. Pesta tetap digelar hanya saja pengantin prianya yang berbeda. Beruntung undangan belum sempat disebar. Beruntung juga dari pihak Leo mau bekerjasama dengan baik. Ibu Leo mau menerima Sairish saat mereka menemuinya sebelum menikah dan tidak keberatan dengan pernikahan yang diadakan lebih cepat meski ia sempat terkejut. Nuri yang paling bersemangat saat mendengar berita ini dan dengan antusias membantu.

Dan di sinilah mereka. Di hari bahagia mereka yang terkesan terburu-buru namun bisa berjalan dengan baik. Yang terpenting, senyum bahagia terpancar dari wajah Sairish dan juga Leo.

Satu jam yang lalu Leo sukses berikrar untuk meminang Sairish dalam satu tarikan nafas, dan Sairish pun resmi menjadi istrinya. Tidak ada yang lebih membahagiakan bersanding dengan seseorang yang kita inginkan.

Kehidupan memang terkadang penuh kejutan. Tapi, Sairish bahagia karena dia memang mengharapkan Leo. Belum tentu juga dia akan sebahagia ini jika bersanding dengan Bastian. Karena memang, hatinya sudah terlanjur tersemat pada Leo dan sepenuhnya melupakan Bastian.

Sesungguhnya, Sairish sadar dia sama saja dengan Bastian. Saat kembali dekat dengan Bastian dia juga menjadikan lelaki itu pelarian agar lupa sama Leo. Bukan karena masih mencintai lelaki itu.

Suara ketukan pintu kamar hotel yang ditempatinya menyadarkan Sairish dari lamunan.

“Sairish.” Panggil seseorang di luar yang seketika membuat Sairish tersenyum. Itu suara Leo. Leo sudah menjadi suaminya sekarang.

“Boleh saya masuk?” Suara Leo terdengar lagi. Sairish mendengus geli. Kenapa Leo masih sekaku itu?

“Masuk aja, Yo.”

Mendengarnya, Leo yang memang tidak sabar ingin bertemu perempuan yang kini sudah berstatus menjadi istrinya itu pun segera masuk. Dan dia seketika terpana melihat Sairish semakin cantik. Kebaya putihnya sudah berganti dengan gaun pengantin berwarna rose gold. Sairish yang terduduk di atas kasur terlihat agak kesulitan karena bagian bawah gaun yang mengembang, dan itu terlihat lucu di mata Leo. Badan Sairish yang mungil seperti tenggelam jadinya.

Heart Signal [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang