Petaka

13.2K 49 0
                                    

Elisa menarik nafas panjang ketika dia sampai dirumah, ibunya seperti biasa sedang berjualan di pasar, sebenarnya ia malas untuk pulang namun karena karena ujian telah selesai dan tidak ada kegiatan lagi ia memilih pulang karena lapar.
"Ibu," teriak nya memanggil ibunya yang sepertinya belum pulang dari pasar.
"Sepi," ia bergegas masuk ke dalam kamar lalu mencari baju gantinuntuk menyusul ibunya, namun pintu kamarnya tiba-tiba terbuka.
"Kau mau apa?" Elisa bemar-benar terkejut karena sang ayah tiri masuk ke kamar tanpa permisi.
"Kau sudah selesaikan ujiannya?" Tanya nya sambil memasukkan tangannya kedalam celana dan mengosok-gosok penis.
"Iya, memangnya kenapa kalau aku sudah selesai?" Katanya galak.
"Kau sebaiknya cari uang, kerja ikut tante Siska saja jadi lonte, aku rasa kau akan banyak yang membooking, tapi kalau perawanmu di embat orang kan sayang, mening buat aku saja," katanya semakin mendekat.
"Punya aku udah tegang banget nih kalau masuk ke m*m*k pasti enak banget,"katanya sambil tersenyum mesum.
"Dasar lelaki gila, ayah tak berguna, pergi kau atau aku akan bilang pada ibuku kalau kau sudah kurang ajar padaku, "katanya dengan sangat marah.
"Hehehe silakan saja, ibumu mana percaya," Burhan semakin mendekat dan dia langsung menerkam Elisa yang baru menggunakan kaos atas, dia memberontak dengan sekuat tenaga, sambil berteriak, akan sepertinya percuma, akal sehat Elisa meremas swkuat tenaga penis milik Burhan yang membuatnya berteriak kesakitan karena Elisa seperti mematahkan miliknya.
Setelah berhasil keluar dari kungkungan elisa berdiri lalu mengambil tas dan lampu belajarnya lalu memukulkan sekuat tenaga ke barang milik Burhan, pria yang jika diluar terlihat baik sebenarnya adalahbseorang bajingan, Elisa tahu kalau Burhan sering bermain dirumahnya dengan Siska jika ibunya tidak ada , siska juga merayu Burhan agar Elisa bekerja dengannya saja karena katanya Lulusan SMA paling hanya bisa bekerja sebagai pelayan toko.
Elisa langsung keluar dari kamarnya dia juga menyambar rok sekolah yang tadi dia pakai.
"Jangan lari kau sialan," teriak Burhan sambil menahan sakit. Sementara Elisa langsung kabur dengan menggunakan sendal jepit dan membawa tas sekolahnya yang berisi uang tabungan yang dibagikan oleh pihak sekolah juga ponsel miliknya serta tempat pinsil dan satu buah buku.

Sementara ditempat yang berbeda
"Ahh sayang kau ini, geli katanya ketika seorang pria menindihnya sambil memainkan gundukan kembar milik sang wanita.
"Kau menggemaskan sayang," katanya sambil tidak lepas meremas tete sang wanita.
"Puaskan aku sayang, aku kan wanita kesepian," katanya dengan suara manja.
"Pantas saja vegi mu masih sempit ternyata jarang di entot," kata pria tersebut vulgar.
"Makanya sayangkan kalau dianggurin , gak enak tau kalau colmek sendiri, katanya sambil mengambil tangan sang pria yang sedang memainkan gundukan miliknya kebawah ini bukan Vegi namanya Tapi M*m*k," kata perempuan itu sambil meminta pria tersebut untuk mengesek-gesekan tangannya kemiliknya.
"Begini sayang," katanya sambil memainkan klitorisnya.
"Aaahhh iya sayang enak," katanya sambil tangannya aktif mengelus-elus milik pria tersebut.
"Itu kon*ol namanya bukan Pen*s ," kali ini pria tersebut yang berkata vulgar sambil terus menikmati permainan tangan perempuan itu.
"Sayang 69 yu?" Ajak pria tersebut yang langsung disetujui oleh wanita tersebut.
Perempuan tersebut langsung memposisikan dirinya diatas pria tersebut namun kepalanya menghadap ke pemilikan si pria begitu juga sebaliknya
"Lebarkan kakimu,"perintahnya Yang langsung menjilati M*m*k perempuan itu.
Sementara sang wanita langsung mengemut Kon*ol panjang milik pria tersebut seperti sedang menjilati es cream sambil sekali kali mendesah ketika M*m*knya dijilat dan ditusuk-tusuk dengan lidah pria tersebut.
"Ahhh yang aku mau keluar," katanya namun pria itu langsung menghentikan kegiatanya membuat sang wanita kesal.
"Gak gitu mainnya," ia langsung melebarkan kaki perempuan tersebut dan memasukan kon*ol berurat itu kedalam m*m*k sekali hentak, perempuan itu berteriak keenakan.
"Ayo sodok sayang yang dalam," pintanya sambil ikut bergerak-gerak.
"Aahh yees aahhh enak yank," racaunya sambil memegang klitorisnya dan memainkanya.
"Begini katanya," sambil percepat tempo sodokannya kedalam m*m*k perempuan itu.
"Iya terus en*t," katanya sambil bergerak kesana kemari seperti cacing.
"Sialan kon*ol sialan," teriaknya memaki keenakan.
"M*m*k mu memang enak Bianca bodohnya si Edgar," katanya sambil terus menghentak-hentakan miliknya.
"Aku mau keluar," teriak Bianca, Andi seperti tidak mendengar dia terus saja menyodokan miliknya dan terasa milik Bianca berkedut mejepitnya.
"Aku belum selesai, ayo menungging," pinta Andi yang kali ini dia berusaha mencari kenikmatan lebih dari milik Bianca.
Mereka kembali saling melenguh dan mendesah, Bianca memang tidak memiliku pembantu, alasanya pembantu hanya pemborosan dan membuatnya emosi kalau pekerjaanya tidak becus, oleh karena itu mereka bebas bermain kala Edgar tidak ada dirumah.
Setelah melakukan sodokan demi sodokan akhirnya Andi terkapar juga dia merasa kelelahan sekaligus nikmat.
Permain terus berlanjut namun tanpa dia sadari seorang pria sudah berdiri sambil membelalakan matanya, betapa tidak sangking nikmatnya mereka bercinta tanpa disadari Edgar sudah berdiri disana.
*
Seorang pria sedang termenung memikirkan nasibnya, dia baru saja mengusir istri dan temannya yang sedang asyik bergumul di kamarnya, padahal ia baru saja pulang dari luar kota, dan bermaksud memberi kejutan dan hadiah untuk istrinya karena dia merasa berdosa sudah meninggalkan istrinya selama 2 minggu untuk mengikuti rapat penting pemilik saham di luar kota.

"Sepertinya aku akan memberi kejutan pada Bianca, kasihan dia semalam meneleponku dan terlihat sangat rindu sampai bersedia onani di video call," katanya sambil tersenyum sendiri mengingat kejadian semalam yang mau tak mau miliknya pun ikut tegang dan akhirnya mereka mengeluarkan hasrat hanya lewat video call, itu sebenarnya itu bukan pertama kali dilakukan olehnya bersama Bianca alasan Bianca dia tidak mau suaminya yang sering dinas keluar Kota bermain dengan perempuan jalang.
Namun dia terkejut ketika turun dari taksi, mobil andi terparkir di halaman rumahnya.
"Shit ,"katanya kesal mengingat hal yang menjijikkan didepan matanya lalu berjalan keluar dan mengeluarkan mobilnya, kepalanya pusing, marah dan dendam bercampur menjadi satu, dia bermaksud tidur diapartemenya yang tadinya dia akan hadiahkan untuk Bianca yang sering merengek untuk dibelikan apartemen seperti milik teman-temannya, apartemen lengkap beserta isinya.
"Ajukan gugatan cerai pada istriku," Ronald pengacara Edgar terkejut, padahal biasanya mereka sangat romantis jika didepan umum, dan mereka juga pasangan serasi karena Edgar yang tampan dan Bianca yang cantik.
"Kau yakin tuan?" Akhirnya Edgar menceritakan semuanya, Eonald tidak bisa berkata apa-apa.
"Lalu harta gona-gini tuan?" Tanya Ronald lagi.
"Rumah itu aku serahkan padanya, aku tidak mau ambil pusing," katanya pada Ronald.

Baby hotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang