Bali

1.7K 10 4
                                    

Setelah hampir 2 jam penerbangan menuju Bali dari Jakarta, akhirnya mereka landing juga. Elisa yang baru pertama kali menaiki pesawat Tentu saja sangat excited Bahkan dia melihat keluar dari arah kaca ketika sedang landing maupun take off.
"Welcome to Bali sayang, " ujar Edgar sambil memeluk tubuh Elisa.
"2 jam penerbangan rasanya sebentar ya Dad,"  ujar Elisa karena sepanjang perjalanan Edgar hanya memeluknya walaupun terkadang sekali-kali mencuri meremas TT miliknya.
Eiger sengaja memesan hotel yang berbeda dari biasanya, dia khawatir jika dia ke Bali ada yang memberitahu kepadai Bianca dan dia akan menyusul. Edgar  ingin menikmati kegiatannya di Bali, bekerja lalu kembali ke hotel agar bisa bersama dengan Elisa. Oleh karena itu dia memesan kepada anak buahnya jika siapapun yang mencarinya termasuk pengacara Bianca ataupun Bianca nya.
"Katakan Saja aku sedang ke luar negeri, Karena ada bisnis yang harus dia kerjakan," ujar Edgar pada asprinya. Padahal yang sebenarnya dia sedang menangani renovasi sebuah Resort di Bali secaligus berkencan dengan Elisa. Sebenarnya pekerjaannya Edgard sangat padat, ada beberapa pertemuan juga yang harus dihadiri, meeting dengan beberapa koleganya namun di tengah kepadatan kerjaannya dia menggunakan kesempatan itu untuk untuk berlibur bersama Elisa, selain itu Edgar sedikit suntuk namun jika bersama Elisa dia seperti mendapatkan atmosfer baru untuk dirinya. Oksigen yang menyegarkan dan membuat mood-nya baik kembali.
"Kalau kau besok ingin keluar ketika aku sedang bekerja, Kau boleh keluar tapi tidak jauh-jauh ya sayang.  Nanti kau ada yang menculik, dan Aku yang repot," ujar Eiger ketika mereka sudah masuk ke dalam kamar. Edgar langsung memeluk Elisa dan menciumi wajahnya dengan gemas.
"Apakah malam ini kita tidak akan ke luar?" tanya Elisa
"Ya tentu saja, kita tidak akan kemana-mana untuk malam ini, kita akan beristirahat," ujar Edgard sambil mengelus pundak Elisa.
"Wah di sini ada kolam renang dan tertutup pula, aku bisa berenang sepuasnya berarti," ujar Elisa yang melihat kolam renang di samping kamar mereka menginap dan tertutup.
"Ya itu namanya private pool, mau telanjang berenang pun tidak jadi masalah nanti kita akan coba bercinta di sana bagaimana kau mau?" Tanya Eiger tersenyum lalu menggendong Elisa, sementara Elisa dengan segera melingkarkan kaki pada di tubuh Edgard sedangkan tangannya melingkar di leher Edgard dengar erat.
"Memang boleh Dad, nanti kalau ada sperma yang berenang bagaimana?" ujar Elisa terkekeh membayangkan Jika dia bercinta di sana.
"Hahaha tentu tidak akan sayang, sperma itu kalau sudah kena udara akan mati kau memangnya tidak belajar biologi?" ujar-Edgard lalu melempar tubuh Elisa ke atas kasur berukuran King size yang sangat empuk.
"Aku anak ips bukan anak ipa jadi gak negitu paham," ujar Elisa memeluk Edgar sambil menempekan payudaranya ke Dada Edgard.
"Aku mau mandi dulu, badanku sepertinya lengket tidak nyaman rasanya," ujar Elisa yang tubuhnya sedang ditindih tubuh besar milik Edgar.
"Nanti saja mandinya Kita ngewe dulu, baru Setelah itu kita mandi bersama ," ujar Edgard yang sudah menarik kaos besar Elisa hingga terlihat BH merah yang digunakan oleh Elisa dengan cekatan pula Edgar  melepasnya dan melemparnya kesembarang tempat.
Seperti bayi yang kehausan, Edgard langsung menghisap kedua payudara Elisa bergantian jika tidak dihisap maka tangannya akan meremas dan memilin sehingga Elisa akan mendesah, Elisa kemudian melingkarkan kakinya di tubuh besar milik Edgar, lalu dia membuka kancing kemeja yang digunakan oleh Edgard satu persatu
"Memangnya tidak capek, baru sampai sudah minta jatah seperti ini," ujar Elisa sambil meraba wajah tampan milik Edgard mereka lalu berciuman, saling bertukar saliva memasukkan lidah dan saling membelit. Elisa yang memang sudah Mahir berciuman, sejak bersama Edgard semakin Mahir lagi.
"Edgar lalu mengangkat tubuh Elisa, Ia  berdiri sambil menggendong Elisa.
"Memekmu sudah basah aku masukin ya," tanpa menunggu persetujuan dari Elisa burung besar milik Edgard sudah merangsek masuk ke dalam memek Elisa yang membuat dia langsung mendesah dan melingkarkan kakinya lebih kuat lagi. Tubuh tinggi besar, Edgard mampu menahan bobot Elisa yang memang tidak terlalu besar namun berisi. Sepertinya dia ingin menjalankan apa yang pernah dia impikan bercinta sambil berdiri, dan kenyataannya sangat luar biasa apalagi Elisa terus menekan miliknya hingga burung milik Edgar masuk sempurna ke dalamnya , dengan sedikit menahan bobot  elisa Eiger terus menggerak-gerakkan tubuhnya dan  miliknya ke arah milik Elisa.
"Berat juga lama-lama," ujar Edgars lalu dia menaruh tubuh Elisa di atas meja  dekat wastafel  yang lumayan luas  dan kembali menyodokkan mililnya pada Elisa hingga Elisa terus memeluk erat tubuh Edgar sementara mulutnya  mendesah kenikmatan.
"Ah Elisa Mengapa milikmu semakin nikmat saja, padahal ini untuk kesekian kali aku mengentotmu milikmu tidak menjadi kendur ataupun longgar malah semakin sempit " racaw Esgard sambil terus mendorong miliknya maju mundur pantatnya sementara kaki Elisa menjepit pinggul.
"Dari pada bengong diapartemen,Aku rajin senam kalau kau pergi kerja dan aku belajar  senam gigel untuk mengencangkan otot-oyot kewanitaanku, sehingga Daddy akan terus bisa menikmati setiap ngentot denganku dengan puas,"   Elisa membuka kartu, Edgar tentu saja senang karena ternyata Elisa tahu bagaimana caranya membuatnya jadi senang dan semakin tergila-gila pada dirinya.
"Dadd ahhh iya itu enak sekali, ters Das,"   ujar Elisa, mendengar Elisa keenakan  Edgar terus memambah ritmenya dia sangat suka jika Elisa berteriak kata-kaya kotor yang semangkin membuat Edgard terus menyodok-nyodok miliknya.
"Yes dad sodok terus memekku ahhh dad kontolmu nikmat terut entot aku yess dad," teriak Elisa yang  ikut melingkarkan kakinya dipinggang Edgar.
"Edgatd aku mau keluar teriaknya, aah...ahhh,"ucapanya mencengram Edgars karena rasanya dirinya akan meledak.
"Sama-sama sayang, aaahhh," Edgard menghentakan gerakannya berkali-kali menghentikan gerakannya untum menikmati perasan milik Elisa pada milikmya
"Nikmat sekali Daddy, nikmat," Elisa sambil terus menciumi wajah Edgard.
"Memek kamu  nikmat sekali sayang, aku tidak bisa berhenti kalau begini," ujar Edgar masih menikmati sesansinya,  lalu kembali Edgar menggendong Elisa tanpa melepaskan pemiliknya.
Edgar lalu menjatuhkan dirinya di atas kasur sementara Elisa berada di atasnya.
"Gantian sekarang kau yang bekerja," ujar Edgar pada Elisa, Elisa hanya tersenyum mendengar permintaan dari daddy sugarnya, lalu berjongkok dengan posisi pemilikan Edgard masih di dalam miliknya Ia lalu memutar-mutar dan menggoyangkan ke depan dan ke belakang Edgar merasa miliknya seperti dipilin-pilin, nikmat sekali ia terus mendesah sambil terus meremas payu dara Elisa.
"Terus sayang terus, ini nikmat sekali ah terus," ucapnya sambil mendesah dan sekali-sekali mengangkat kepalanya menahan kenikmatan yang diberikan oleh Elisa, gerakan  mundur maju yang dilakukan Elisa membuat Edgard terus mendesah dan akhirnya sepertinya pertahanannya bobol juga ia menekan milik Elisa lalu menyemprotkan spermanya yang merasa miliknya basah karena tersemprot oleh sperma yang lumayan banyak dari Eiger.
"Nikmat ya Daddy," ujar Elisa sambil berbaring di atas tubuh Edgar tanpa melepaskan kepemilikannya agar merasa miliknya diremas-remas sangat nikmat rasanya
"Penasaran dengan milikmu. Kenapa begitu bisa nikmat sekali?"  ujar Edgar lalu menggulingkan tubuhnya hingga tubuh Elisa berada di bawahnya, ia mencabut perlahan miliknya lalu menurunkan kepalanya hingga di bawah memek Elisa lalu membersihkannya dengan tisu dan mulai menjilati memek Elisa dan penasaran, dia melihatnya mengapa bisa seperti memeras miliknya.
"Memangnya bisa kelihatan Dad dalamnya seperti apa?" ujar Elisa geli melihat kelakuan dari Edgar karena dia sibuk membuka-buka miliknya sekali-kali menjilatnya.
" bisa tapi dia sepertinya harus aku hukum lagi karena membuat si ucok muntah terus,"ujar Edgar kemudian dia kembali menjilati milik Edgar dan  menghisap itil Elisa hingga Elisa mendesah terus menerus.
"Ah daddy terus ini nikmat sekali terus Dad," ujarnya sambil menekan kepala Edgar yang sedang sibuk memainkan memek Elisa dengan lidahnya
"Rasakan kau karena sudah membuat kontolku keenakan," ujar Edgar dengan rakus dia menyodok-nyodok memek Elisa dengan lidahnya kemudian dia juga sesekali mengisap itil Elisa dengan gemas yang membuat Elisa menjerit kenikmatan.
"Aaaaah  Daddy mau ngapain, nikmat sekali Aku tidak tahan ingin keluar,"  ujarnya namun dengan segera Edgar langsung menaikkan tubuhnya dan menyodok milik Elisa dengan burung besar miliknya.
"Rasakan kau  sudah bikin aku keenakan," ujar Edgar Sambil tertawa sementara pinggulnya terus bergerak menyodok-nyodok memek Elisa.
Sementara  Elisa dan Edgar yang sedang bergumul di atas tempat tidur menuntaskan hasrat mereka, sedangkan Bianca berusaha untuk mencari Edgar karena menurut pegawai dan juga sekretarisnya Bosnya itu sedang ada perjalanan ke luar negeri.
"Dia  ke mana?  lihat saja aku tidak akan pernah mau diceraikan olehmu,"  ujar Bianca dengan kesal.
"Mana bukti penerbangannya Kalau memang dia ke luar negeri?"  Tanya Bianca, yang berpikir pasti sekretarisnya akan tahu kemana sebenarnya Edgard pergi.
"Dia membeli sendiri tiketnya, bukan aku yang membelinya jadi aku tidak tau pasti?" Ujar assiten sekretaris Edgar terlihat mulai jengkel.
"Omong kosong kau pasti mengetahuinya," ujar Bianca tidak terima.
"Maaf nyonya saya ini hanya pegawai tidak bisa memaksa harus tau kemana tuan Edgar pergi, itu hak pribadi Tuan Edgar, mungkin dia tidak ingin anda untuk mengetahui Kemana dia pergi. Selain itu Anda juga sudah tidak punya hak untuk mencampuri urusan  pribadi Tuan Edgar, karena dia sudah menceraikan anda bukan? selamat Anda Akhirnya bisa bebas dan bisa bercinta dengan pria manapun yang anda suka," ejek asisten sekretaris Edger dan dia merasa memiliki kesempatan untuk menggantikan posisi dari Bianca.

Baby hotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang