Rencana Baru Bianca 2

397 7 1
                                    

Setelah puas bermain bertiga, Bianca memutuskan pulang kerumah.
"Sial, bukan dapat saran aku malah dikerjai oleh mereka berdua," ujar Bianca menggerutu sambil mengendarai mobilnya.
"Tapi boleh juga si erik kontolnya besar sayang kurang tahan lama," ujar Bianca mengingat permain panas mereka bertiga tadi.
"Tapi benar juga menurut Eric, aku harus cari tahu dulu gosip itu benar atau hanya bualan semata," pikir Bianca.
"Kalau begitu aku suruh saja si eric untuk menyelidikinya, mungkin bisa lewat si Melisaa, dia itu hobi mengoleksi brondong, gayanya saja yang sok suci," ujar Bianca  tersenyum dia merasa idenya cukup brilian.
Setelah sampai Bianca lalu menelepon Eric, awalnya Eric berfikir kalau Binaca ingin bermain lagi, tapi setelah dijelaskan rencana oleh Bianca, Erik akhirnya menyetujui apalagi bisa  ngewe gratis plus dapet uang.

"Paling tidak ada gunanya juga tuh bocah," ujar Bianca dalam hati.
Esoknya Bianca kembali mencari info namun dia bingung mau bertanya pada siapa.
"Kak aku sudah melihat Melissa,"
Lapor erik pada Bianca.
"Ya sudah lancarkan rencananya dan buktikan kalau kau memang bisa memikat perempuan itu, nanti uang sakunya aku tambah," ujar Bianca. Tak butuh lama Sekarang Erik sudah bersama Melisa, wajah tampan dan tubuh bagus membuat melisa kepincut
"Berapa tarifmu biasanya?" Tanya Melisa penasaran.
"Kalau shorttime 3 kali main 2juta, tp kala fullday terserah mau berapa  kali juga boleh tarifnya 6 juta ucap Erik yang memang sudah terbiasa menjual diri
"Tapi kamu sehat kan?" Tanya Melisaa lagi
"Sehat donk apa tante mau aku pake kondom biar aman?" Tanyanya lagi.
"Gak ah gak enak gesekannya gak kerasa, apalagi kontol kamu gede," bisik melissa sambil meraba milik Erik yang sudah mulai ngaceng.
"Jadi gimana mau short time atau long time?" Tanyanya sambil meraba paha Melissa.
"Long time donk rugi beda jauh, tapi kita bisa sepuasnya kan ngetotnya," ujar melisa yang terlihat sudah sange.
"Iya donk, mau dihotel apa ditempat tante," tanya Erik mmulai berani mengangkat Rok Melisa yang sedang menyetir.
"Di apartemenku saja," tak lama mereka sampai diunit milik Melisa.
"Aku sudah tranfer, kalau servicemu memuaskan aku akan berlangganan denganmu." Ujar melisa yang langsung menerjang Eric.
"Ah kamu kuat banget sih Rik," melisa ysng sedang digenjot oleh Erik,Melisa  melebarkan selangkangannya. Erik kemudian mengangkat kaki melisa dan menaruh di pundaknys, lalu kembali menyodoknys.
Ini enak banget, besok libur kamu jang pulang ya kita ngentot lagi," ujarMelisa meminta penawaran.
"Siap tante, kita begadang ya, tapi ngomong-ngomong kalau mau orgasme kenapa manggolnya Edgar sih, aku Erik Tan," ujar Erik terus menyodok memek melisa.
"Bos ku dia, aku pengen banget dientot dia, tapi jual mahal, eh sekarang malah mau nikah," ujar Melisa kesal.
"Ohh gitu, ya udah gak apap-apa  ama aku aja kalau pengen dientot sih," ujar Erik kemudian menghentakan miliknya lebih dalam.
"Ih beda lah " ujar Melisa kali ini dia nungging dan minta diemut itilnya.
"Eh gila enak banget terus edgar," ucapnya kembali memanggil nama bosnya.
"Emang enakan mana ama aku," ujar Erik memancing sambil terus menggenjot memek Melisa kali ini dengan kontolnya.
"Aku belom coba makanya penasaran,"jawab Melisa terus terang.
"Istrinya kemana memangnya bos tante itu?" Tanyanya lagi terus menyodok memek Melisa.
"Selingkuh trus dicere sama Edgar," ujar Melisa me jawab pertanyaan Erick sambil terus memdesah.
"Ohh, mungkinkurangbletkasa makanya kabur?" Ujar Erik lagi.
"Gak tau deh mungkin juga," ujarnya sambil terus bergoyang
"Ahhh tante aku mau keluar nih," erik menggejot lebih kuat.
"Ya udah barengan," ujar Melisa yang juga sepertinya akan  mencapai orgasme.
"Oh jadi si Melisa juga, gak tau Edgar mo nikah ama siap," ujar Bianca begitu dia mendapakan pesan dari Erick beserta foto ketika dia sedang menyodok memek Bianca dari belakang sambil mengacungkan jempolnya.
Sementara di tempat Edgar dia mendapat info kalau mantan istrinya sedang mencari tau dengan siapa Edgar akan menikah, namun tidak ada yang tahu. Edgar tersenyum puas mendengar Bianca ternyata kebakaran jenggot setelah tau Edgar  akan menikah lagi, yang artinya dia selangkah dari Bianca.
"Daddy lagi apa aku cari dikamar gak ada," ujar Elisa dengan manja karena dia baru bangun tidur, elisa langsung duduk pangkuan Edgar menghadapnya dan memeluknya.
"Lusa kita akann menikah aku sudah menemukan wali untukmu, karena keluarga dari ayahmu tidak ada yang tinggal disini selain itu ayahmu ternyata anak tunggal," ujar Edgar menjelaskan.
"Serius Daddy?" Tanya Elisa kesenengan.
"Tentu saja, biar bisa ngetot dimana aja?" Ujar Edgar meremas bokong elisa dan memasukan jarinya kememek Elisa dari belakang.
"Ahh Daddy enak banget, ujar Elisa sambil membuka bajunya.
"Emang udah bersih ya?" Tanya Edgar karena sepulang dari Bali Elisa datang bulan membuat Edgar lebih sering coli dengan menyebut Elisa ataupin diemut oleh mulut Elisa.
"Udah donk," ujarnya manja sambil menempelkan tetenya kedada Edgar
"Pengen di ewe yah," ujar Edgar sambil membetulkan duduk Elisa agar pas dikontolnya.
"Iya Dad," ujarnya sambil meremas tetenya sementara bawahnya bergoyang membuat celana edgar semakin sempit
"Aku horni banget nih."Ujarnya menggesekan memeknya kekontol edgar yang masih menggunakan boxer.
"Nungging sayang ,sodok memeknya dari belang," tanpa disuruh dua kali Elisa melakukan perintahnya.
"Ah Enak banget puasa 4 hari bikin aku gila," ujar edgar menghentak-hentakan tubuhnya agar kepemilikannya masuk seluruhnya kedalam Memek Elisa.
"Daddy enak banget, sodok yang dalam memeknya, ahhh kontol deddy enak banget," teriak Elisa sambil ikut bergerak-gerak
"Iya itu dad, ahhj terus dad enak banget, dasar kontol sialan bikin memek Elis enak terus," ucapnya
"Enak ya kontol Daddy memek kamu pas banget buat Daddy," ujar Edgar sampai akhirnya keduanya mengalami pelepasan.
"Ahh enak banget jepitnya," tubuh Edgar menekan kuat kearah memek Elisa.
Baru beristirahat sejenak Elisa sudah kembali duduk dipangkuan Edgar, milik Edgar yang masih berdiri, ditempel oleh memek Elisa lalu dia mengesek-gesekan miliknya sambil memeluk tubuh Ethan.
"Masukan sayang," pinta Edgar yang sudah tidak tahan.
"Achh... enak, ayo goyang," pinta Edgar dan Elisa melakukan perintah tanpa menunggu dua kali.
"Daddy kapan-kapan kita ngetot dikantor Daddy yuk, pasti seru?" Ujar Elisa menantang  Edgar.
"Kalau sudah nikah, aku berencana merubah ruangan kerjaku menjadi kedap suara, jadi kita bisa ngetot puas disana," ujar Edgar yang sepertinya punya rencana sama dengan Elisa.
"Serius Dad, jadi kalau Daddy pusing dengan kerjaan panggil aku saja, biar aku menghilangkan pusing Daddy itu," ucapnya terus bergerak seperti kuda sementara tangan Edgar asik meremas dan memainkan pentil milik Elisa.
"Iya sayang," Edgar lalu berdiri sambil menggendong Elisa kontolnya masih menancap sempurna di memek Elisa. Edgar mengerakqn tubuhnya sambil terus menyodok milik Elisa.
"Enak banget Dad," ujar Elisa memeluk Erat tubuh Elisa, tubuhnya yang tinggi dan kekar membuatnya mudah mengentakan-hentakan miliknya di memek Elisa. Elisa terus mendesah.
"Keluarkan kata-kata jorokmu sayang, biar Daddy bertambah semangat," pinta Edgar karena sedari tadi Elisa hanya mendesah nikmat.
"Entot terus Dad sodok yang dalam,"  ujar Elisa mengikuti perintah Edgar.
"Ahh kontol Daddy luar biasa," ujar Elis sambil ikut bergerak sesuai Ritme gerak Edgar.
"Kemudian Edgar berjalan kearah meja kerja menyingkirkan barang yang ada disana lalu menaruh Elisa duduk di meja.
"Kok dilepas sih Dad lagi enak juga," protes Elisa.
"Daddy bakal bikin yang lebih enak," ujarnya lalu duduk dikursi dia menyuruh Elisa menaikan kakinya kemeja sambil mengangkang.
"Ahhh Daddy enak," ujar Elisa ketika Edgar yang baru saja mengemut permen hangat lalu menjilat memek Elisa
Edgar terus menjilat, mengemut klitoris dan menarik-narik, kemudian dia mengambil batus Es dan memutar nya dimemek Elisa.
"Ide dari mana ini Daddy enak banget," ujar Elisa dengan tatapan sange.
Setelah dari hangat sekarang ke dinginnya es.
"Aku akan melakukan apapun agar kau puas," ujar Edgar tidak ingin kalah dari Elisa berusaha membuat tetap sempit dan menjepit kontol Edgar dengan memeknya.
"Ah Daddy,  jilat terus," ujar Elisa ketika kali ini lidah Edgar bermain dengan lincahnya di memek Elisa.
"Aku gak tahan Dasd ini enak banget," ujar Elisa karena sepertinya dia akan mencapai puncaknya.
"Tahan sayang, lebih enak keluar kalau aku entot," ujarnya lalu dengan cepat Edgar memasukkan kontolnya kememek Elisa dan menghentak-hentakan dengan kuat.
"Dad terus ngewe aku terus," ujarnya sambil memegang pundak Edgar keduanya sudah nampak ingin mencampai puncaknya hingga akhirnya Edgar menekan dengan kuat miliknya dan keduanya mencapai titik puncak kenikmatan
"Ah aku sepertinya tidak akan bisa lepas darimu sayang, jangan pernah berpikir untuk meninggalkanku," pinta Edgar sambil menaruh keningnya dikening Elisa.
"Aku tidak pernah seditikpun berpikir untuk meninggalkanmu," ujar Elisa memeluk Edgar hingga buah dadanya bergesekan dengan dada Edgar.
"Kau lapar?" Tanya Edgar yang dijawab dengan anggukan, aku akan memesan makanan, di bawah saja agar lebih cepat sampai setelah itu kita ngewe lagi Daddy punya gaya baru," ujar Edgar sambil memjilat kuping Elisa.
"Siap Daddy, atau  sambil menunggu makanan datang kita ngetot lagi?" Tantang Elisa.
"Kamu nakal,"Daddy pesan dulu makanan, kamu sebaiknya bersihkan dirimu dikamar mandi, memeknya penuh sperma milikku," ujar Ethan lalu menggendong Elisa menuju kamar mandi

Baby hotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang