Edgar mengerutkan keningnya,
Siiapa yang mengirimkan video bodoh ini, atau dia berpikir agar aku percaya kalau Bianca dijebak.
Persetan mau dijebak atau tidak dia menikamatinya kok, tapi apa aku selidiki dulu yah, tapi persetan lah dia pikir aku amat mencintai Bianca mungkin? Sehingga dia mengancamku.
Edgar lalu mengirim pesan pada pengacaranya dia melihat jam sudah pukul 11 malam berarti dia bercinta denga Elisa sudah hampir 8 jam dan hanya menyebutkan namanya saja miliknya sudah tegak berdiri.
"Sabar Joni dia hanya milikmu," katanya menyuruh miliknya untuk tidur.
Sudah malam besok saja aku menghubungi Pengacaraku.
Kamar mandi terbuka Elisa keluar dari kamarnya, dengan handuk dililitkan pada tubuhnya lalu berjalan didepan Edgar yang membuatnya Edgar menelan Salivanya Ketika dengan seenaknya Elisa membuka handuk dan mengeringkan tubuhnya dihadapannya kemudian berjalan kearah pintu dengan kembali melilitkan handuknya
"Kamu mau kemana Sayang?" Tanya Edgar melihat Elisa membuka pintu.
"Aku mau ambil baju yang tadi aku pakai diruang tengah," jawabnya sambil menatap kearah Edgar.
"Oooh tapi balik lagi kesini yah," pinta Edgar sambil menatap lapar pada Elisa padahal mereka sudah bermain beberapa ronde.
"Tapi aku mengantuk," Rengeknya.
"Iya Daddy tahu, cepat ambil baju terus balik lagi kesini," kata Edgar berdiri lalu melompat ke arah kasur.
"Iya Dad, aku cuma mau ambil celana dalam sama baju aja kok," kata Elisa sambil membuka pintu.
"Ngapain pake celana dalam, gak usah tar Daddy mau gigit memwk kamu repot lagi," katanya sambil menelentangkan tubuhmya diatas kasur.
"Iya..." katanya segera berjalan keruang tengah dimana bajunya dan baju Edgar berhamburan disana.
"Rambut aku basah Dad, nanti pusing tidur rambut basah, Daddy punya pengering rambut? Tanya sambil berjalan kearah Edgar.
"Ada di lemari dekat kaca rias masih di bungkus kardus," katanya sambil menunjuk lemari kecil diatas.
"Yang ini Dad, gak sampe," katanya manja. Edgar lalu menghampiri Elisa.
"Makanya makan yang banyak biar tinggi," godanya sambil mengambil pengering rambur.
"Yang ini udah kering belom," goda Edgar sambil memegang milik Elisa yang tidak memakai apa-apa.
"Ahhh Daddy, iseng banget sih," Elisa lalu mengeringkan rambutnya.
"Sayang laper gak? Kita kan makan tadi jam 3 sore," kata Edgar sambil duduk dipinggir tempat tidur.
"Laper sih, Daddy punya telur gak?" Tanya Elisa sambil mengeringkan rambutnya.
"Ada nih dua," katanya sambil menunjukan buah zakarnya.
"Ihhh Daddy ngaco banget sih," kata Elisa sambil mematikan pengering rambutnya. Lalu berjalan kearah Edgar yang duduk disisi tempat tidur.
"Aku beli mie goreng instan tadi kalau ada telur kan enak Dad," katanya langsung duduk dipangkusn Edgar dan menghadap Edgar.
"Bilang dong telur ayam, kalau telur aja nih nempel di deket kont*l," Edgar sambil meraba lubang kenikmatan Elisa.
"Ahhh Daddy," katanya manja.
"Enak bsnget sih ini, si tembem kaya kue apem."
"Ayo Dad kita buat Mie goreng," Edgar membawa Elisa ke pantry dia menurunkan Elisa , bergegas elisa mengambil panci untuk merebus air dia lalu mengeluarkan dua buah mie instan goreng dari dalam kantong belanjanya.
"Daddy mau satu apa dua Mie gorengnya?" Tanya Elisa sambil menunjukan dua buah mie insta pada nya.
'"Dua deh boleh tapi telurnya satu saja," pintanya sambil duduk dikursi meja makan.
Elisa berjalan menuju lemari pendingin, dia mengeluarkan telur dari tempatnya dan menunduk mencari sayuran, isinya lumayan penuh, mungkin awalnya Edgar ingin memberikan surprise pada istrinya lalu menginap disini. Edgar yang kebetulan melihat ke arah Elisa berdiri tersenyum karena milik Elisa mengintip karena tidak menggunakan celana dalam.
"Sayang apem kamu keliatan bikin si joni langsung berdiri," kata Edgar tertawa, untung posisi dia cukup jauh kalau dekat mungkin Elisa akan batal makan mie goreng tapi Esgar yang akan memakanya.
"Abis Daddy yang nyuruh gak usah pakai celana dalam," katanya lalu kembali pantry untuk mencuci sayuran
Tak lam mie goreng sudah tersedia di depan Edgar.
"Sungguh menggoda seperti yang membuatnya." Kata Edgar membuat Elisa tersipu malu, tidak butuh lama mie goreng yang Elisa buatpun habis.
"Wah tenagaku sudah pulih kembali," kata Engar sambil mendekat kearah Elisa yang sedang mencuci piring dan panci bekas memasak mie tadi.
"Kita harus olah raga sebentar sepertinya sayang, agar perutku tidak buncit karena makan malam," katanya sambil memeluk tubuh Elisa yang sedang menbilas piring bekas makan mereka.
"Daddy geli ah, sebentar lagi aku selesai," katanya ketika tangan Edgar sudah menggerayang tubuh Elisa.
"Aku sudah tidak sabar sayang," Edgar menggesek-gesekan miliknya ke bokong Elisa .
"Lebarkan sayang kakinya," Elisa yang hampir selesai hanya mengikuti keinginan Edgar.
"Accchhh Dad enakkk bNg ...et," tanya ketika jari Edgar menusuk-nusuk Area inti milik Elisa terus mendesah . Setelah dirasakan cukup basah Edgar memasukkan miliknya ke lubang kenikmatan Elisa san menyuruh Elisa menungging dengan memegang pinggiran wastafel.
"Achhh enak buanget," racau edgar setelah masuk seluruh rudalnya kelubang milik Elisa.
"Sayang aku benar-benar kecanduan memwkmu," sementara Elisa terus menahan nikmat.
"Sepuas Daddy saja," teriak nya sambil memainkan klitorisnya.
"Daddy mau keluar sayannggg achhh," teriaknya sambil merasakan hentakan milikna dan merasaka remasan milik Angel.
"Cape yang," Edgar menarik kursi dan duduk disana kemudia menarik miliknya dari milik Elisa.
Elisa memandang Nanar kearah Edgar lalu berjongkok dan memainkan milik Edgar yang masih setengah terbangun.
"Aahhh sayang kamu memang nakal," desah Edgar ketika Elisa mengulum dan menjilati dua bola yang berada diantara batang panjang milik Edgar yang kembali berdiri, Edgar memegang rambut Elisa agar tidak mengganggu aktifitas yang dilakukan oleh Elisa.
"Asssh siiit bibir atas sama bibir bawah kamu sama-sama enak sayang," katanya sambil menarik tangan Elisa agar berdiri, Elisa tanpa disuruh langsung duduk diatas Edgar yang membuat milik Edgar yang panjang berurat langsung masuk mendesak kepemilikan Elisa.
"Ahhhh shit enank sekali sayang,"ceracau Edgar lalu dia membantu Elisa untuk bergoyang turun naik.
Edgar membantunya agar Elisa lebih bisa menikmati permainnya.
"Dad, emut tetenya," Elisa menegakkan tubuhnya agar Edgar bisa mengisap bergantian gundukan kembar milik Elisa. Seperti bayi dia terus mengisap dengan rakus sementara dibawah dia teris mengoyang-goyang pinggangnya.
"Enak sayang?" Tanya Edgar terus menusuk-nusuk milik Elisa.
"Enak Dad, titit Daddy juara," racaunya sambil terus bergerak liar, Edgar langsung melumat bibir Elisa.
"Bibir nakal gak boleh bilang gitu," katanya sambil kembali melumat bibir Elisa.
"Terus bilang apa dong...," desah ketika kembali bibir Edgar mengemut puting pink yang sudah sangat mengeras.
"Kontol, itu kontol namanya dan punya kamu yang tembem memwk namanya, kamu tau kita lagi ngapain?" Goda Edgar sambil terus menggoyang-goyang pinggangnya.
"Bersetubuh," kata Elisa sambil terus mencari kenikmatan yang membuatnya terus mendesah.
"Bukan sayang kita lagi ngentot, Daddy ngentot kamu," Edgar berdiri tanpa melepaskan penyatuan mereka.dan menaruh tubuh Elisa diatas meja makan yang terbuat dari Marmer kemudian menyodok kembalik milik Elisa.
"Enak sayang?" Tanya Edgar sambil terus menyodok milik Elisa.
"Enak Dad sodok yang dalam sodok memwknya." Pinta Elisa sambil memegang tangan Edgar yang ada disisi kiri dan kanan dirinya.
"Ahahh punya kamu kaya vacuum nyedot banget, sempit dan basah," kata Edgar terus menusuk-nusuk milik Elisa.
"Milik aku itu apa Dad, bukannya miliki aku itu Daddy," katanya menjawab perkataan Edgar.
"Itu Daddy tau milik kamu itu memwk tembem kalau di entot Enak banget," racaunya terus mendesah hingga akhirnya mereka mengalami pelepasan bersama untuk yang kesekian kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby hot
RomanceWarning only 21++ seorang gadis bernama Elisa yang kabur dari rumah orang tuanya karena sang ayah tiri yang nyaris memperkosanya, tubuh sexinya membuat semua pria menginginkannya tanpa sengaja ditolong oleh Edgar pria kesepian yang ditinggal lari o...