Happy Reading🖤
_
_
_
_"Maaf, Maafin aku Shan ak-
"Stop jangan minta maaf sama aku! Aku udah bilang sama kamu jangan minta maaf sama aku!"
"Tapi Shan ak-
"Kamu seharusnya minta maaf sama anak-anak kita!" Lirih Shani dengan suara sedikit bergetar ia mengepalkan kedua tangannya yang berada di atas meja lalu bangkit.
"Shan plis aku pengen kita balik lagi kayak dulu kasi aku kesempatan" Mohon Cio yang berdiri di samping Shani menggenggam tangan Shani
"Kesempatan kamu bilang?"Marah Shani sambil menghempaskan tangan Cio kasar
"Aku udah berapa kali ngasi kamu kesempatan dan kesempatan yang aku kasi ke kamu itu ga pernah kamu hargain, kamu fikir aku akan sama seperti dulu yang kamu perlakukan semau kamu hah?" Bentak Shani
"Aku mohon demi anak-anak kita" Ucap Cio semakin membuat Shani mengetatkan rahangnya dan meremas kedua tangannya
"Cukup mas!" Bentak Shani
Ingin sekali rasanya Shani manampar wajah laki-laki brengsek di depannya ini tapi ia urungkan ia langsung bergegas pergi dari sana sebelum benar-benar menampar mantan suaminya itu.
Setelah sampai di rumahnya Shani langsung masuk kedalam kamarnya menumpahkan kekesalannya hanya dengan cara menangis.
"M-maafin mama s-sayang" Ucap Shani terbata-bata sambil mengusap perut ratanya.
Ara yang sudah menunggu Shani sejak tadi pun sebenarnya ingin menghampiri Shani tapi ia urungkan karena melihat Shani berlari sambil menangis menuju kamarnya mungkin Shani butuh waktu sendiri batinnya.
Ara hanya berdiri di depan pintu Shani mendengar isakan Shani yang samar terasa menyakitkan baginya.
Fikiran buruk yang ia fikirkan semenjak Shani pergi menemui mantan suaminya hilang seketika difikirannya.
Ara pun beranjak kembali ke kamarnya.
Setelah sampai di kamarnya Ara merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya tapi ia tidak bisa tidur karena fikirannya tertuju pada Shani. Ia pun bangkit menuju meja belajarnya dan mulai membuka buku yang kemarin ia beli karena hanya membaca buku lah yang bisa membuat fikirannya menjadi tenang.
Sedangkan sudah Shani terlelap dengan air mata yang masih belum kering dipipinya.
Cahaya mentari masuk melalui celah-celah jendela mengusik laki-laki yang tertidur di meja belajarnya.
Dengan perlahan Ara mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya dan meregangkan otot lehernya yang kram lalu masuk kedalam kamar mandi.
Setelah mandi ia pun memakai seragam putih abunya karena ini hari senin. Setelah rapi ia pun membersihkan kasur dan meja belajarnya dan mengemas buku ke dalam tas punggungnya.
Ara pun turun menuju meja makan dan di sana ternyata sudah ada Shani yang duduk dengan tab di tangan kirinya dan segelas minuman ntah itu apa Ara pun tidak tau.
Shani pun mendongak ketika mendengar langkah seseorang mendekat ia tersenyum melihat Ara yang begitu tampan menggunakan seragam sekolahnya membuatnya gemas.
"Pagi baby" Sapa Shani dengan senyum manisnya memperlihatkan lesung pipinya yang hmmmm
Ara tidak membalas senyuman Shani pandangannya justru fokus pada kantung mata Shani membuatnya membuang nafasnya kasar lalu duduk di samping Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncondition ♡SHANRA♡
RomanceWARNING!! Zona 1821!! Langsung baca aja ya kalo penasaran😎 tapi yang bocil mending jauh-jauh deh 🐂💨