Sebelum baca vote dulu!!!
Happy reading
-------------------------------------------------
"Pulang"
-------------------------------------------------
Shani dan Zee sudah menetap selama 11 tahun di London, selama ini Zee bersekolah di sekolah Internasional. Zee selama di sekolah menggunakan bahasa Inggris, dan ketika di rumah menggunakan bahasa Indonesia. Shani mengajari begitu agar Zee tidak melupakan bahasa Indonesia, karena mereka jarang pulang ke Indonesia.
Zee kecil yang tidak tahu apa yang terjadi kepada kedua orang tuanya, dia hanya bingung kenapa dia tidak pernah bertemu dengan Papinya lagi. Shani tidak pernah menjelaskan apapun kepada Zee, Shani hanya bilang kalau sang Papi sedang bekerja di Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, Zee mengerti apa yang terjadi kepada kedua orang tuanya. Zee sudah tidak pernah lagi bertanya keberadaan sang Papi, bahkan Zee pun membenci sang Papi. Zee memang tahu semua hal ini bukan dari Shani, dia mengetahui hal ini dari teman sang Mami, Gracia. Gracia lah yang menceritakan semua hal itu kepada Zee, tentunya dengan izin Shani. Karena Shani merasa dirinya tidak tega menceritakan semua hal itu, kepada anaknya.
Shani dan Gracia adalah teman dekat sejak kecil, dan juga rumah orang tua mereka bertetangga. Mereka dulu sempat lost contact saat Shani dan Zee pindah ke London, tetapi Gracia terus mencari cara agar bisa menghubungi sahabatnya tersebut. Gracia tau semua tentang cerita Shani, Gracia jugalah yang selalu memberikan Shani saran maupun kekuatan.
Mereka mempunyai anak yang lahir di tahun yang sama, hanya beda beberapa bulan saja. Awalnya mereka pikir karena mereka berteman, maka hal itu akan menurun kepada anak mereka. Tetapi mereka salah, kedua anak mereka apabila bertemu hanya akan menimbulkan keributan. Dulu Gracia saat liburan selalu menemui Shani di London, dan menginap di rumah Shani. Zee yang memang anaknya jail dan usil, selalu menganggu Christy. Sebenarnya Christy bukanlah anak yang pendiam, bisa dikatakan Christy dan Zee mempunyai sifat 11 12 atau hampir sama. Hanya saja tenaga Zee tidak pernah ada habisnya, berbeda dengan Christy.
Christy juga merupakan anak yang manja, karena Gracia pun memang memanjakan anaknya tersebut. Terlebih lagi semenjak kepergian sang Papa, Christy tidak mau jauh dari Mamanya. Berbeda dengan Zee, Zee tumbuh menjadi gadis yang tomboy. Semenjak beranjak remaja, Zee sudah tidak pernah lagi mau bermanja dengan sang Mami. "Aku kan sudah besar, kenapa masih harus manja ke Mami?" ucap anak yang baru besar itu.
-------------------------------------------------
Setelah memikirkan hal ini matang-matang, Shani memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Menurut Shani sudah cukup ia mengurung dirinya dan Zee di London, selama 11 tahun ini. Dan juga meningat sang Papa yang sudah mulai sakit-sakitan, Shani berencana segera pulang ke Indonesia.
Shani tidak pernah membicarakan tentang hal ini sebelumnya dengan Zee, Shani tidak tahu bagaimana nanti reaksi Zee terhadap keputusannya itu. Tetapi Shani berharap Zee mau ikut dengannya pulang, Zee memang tidak pernah meminta pulang ke Indonesia selama ini.
"Zee, kalo kita pindah ke Indonesia kamu mau kan?" tanya Shani.
Zee yang sedang bermain handphone melirik ke arah Shani "Mami serius?"
"Iya dong sayang, kamu pasti kangen banget kan sama Indonesia?"
"Nggak kok Mi, Zee lebih seneng disini" Zee bukannya tak mau pulang ke Indonesia, tapi Zee tak ingin Maminya kembali mengingat hal yang dulu terjadi. Dulu Zee selalu melihat Shani menangis di tengah malam, Zee tak ingin melihat Shani seperti itu lagi.
"Kamu khawatir ya sama Mami? gapapa kok sayang, Mami udah gapapa. Lagian hal itu terjadi udah lama banget, Mami juga udah lupain itu semua. Lagipula sekarang kan kita udah bahagia, kenapa Mami masih mikirin hal yang lama"
"Mami serius gapapa? Zee cuma nggak ingin liat Mami sedih lagi" Tanya Zee khawatir.
"Iya sayang, Mami udah bener-bener gapapa, Mami kan punya Zee."
"Seharusnya Mami yang tanya, kamu gapapa kan kita pulang lagi ke Indonesia?""Zee gapapa Mi, Zee akan ikut kemana pun Mami pergi."
Lalu Zee pun menghampiri Shani, dan langsung memeluk Shani dengan erat. Walaupun dulu Zee masih sangat kecil, Zee sangat mengerti kesedihan Shani saat itu.
"Memangnya kita kapan ke Indonesianya Mi?" tanya Zee
"Saat kamu kenaikan kelas, kalo sekarang kayanya tanggung banget. Kamu kan juga kenaikan kelas 2 bulan lagi."
"Oh gitu ya Mi, okedeh"
"Udah malem, buruan tidur." ucap Shani sambil merapikan rambut sang putri dan mengecupnya.
"Good night Mom" Zee melepaskan pelukannya dan mencium pipi Shani.
Shani sedikit kaget dengan perlakuan Zee, karena rasanya sudah lama sekali Zee tidak menciumnya. Shani pun tersenyum "Good night baby, have a nice dream."
Zee you
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR HOME
Fanfiction"Ci, gimana kalo kita beli rumah aja" ucap Gracia "Hah? maksudnya gimana ge" tanya Shani "Gini Ci, kita beli rumah nah terus kita tinggal bareng gitu, aku bawa Christy terus Cici bawa Zee. Jadi intinya kita tinggal bareng gitu Ci" jelas Gracia "Eman...