10

3.7K 384 22
                                    

Sebelum baca vote dulu!!!

Happy reading

-------------------------------------------------

"Pindah"

-------------------------------------------------

Setelah banyak drama yang terjadi, Zee si labil yang suka berubah pikiran. Awalnya dia setuju dengan keputusan Shani, tapi besoknya dia bilang ga setuju dengan keputusan Shani. Butuh waktu hampir seminggu untuk membujuk Zee agar mau untuk segera pindah, Shani dan Gracia sudah membersihkan rumah itu jadi mereka bisa langsung menempatinya.

Tibalah hari ini, dimana semua barang mereka sudah tiba di rumah baru. Untuk perabotan rumah, Shani dan Gracia sudah membelinya dari lama. Barang Shani dan Zee sangat banyak, begitu pula dengan barang-barang milik Gracia dan Christy.

Zee dan Christy banyak membawa barang yang tidak berguna, barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Ya namanya juga bocil, masih banyak mengkoleksi mainan anak-anak.

Agenda mereka hari ini adalah mengisi barang di kamar mereka masing-masing, Shani dan Gracia terlihat sangat sibuk kesana kemari merapikan barang-barang mereka.

Lain halnya dengan Zee dan Christy, bukannya membantu beres-beres barang. Mereka malah asik bermain game bersama, ya saat-saat seperti inilah mereka terlihat akur.

"Toy noob banget kamu tuh, gitu aja kalah."

"Iyadeh Zoy, si paling jumawa."

"Ayo main lagi Toy, kali ini kalo kamu kalah ada hukumannya ya."

"Dih kok gitu sih! yaudah siapa takut."

Gracia yang sudah geram melihat kedua anak tersebut, akhirnya menghampiri mereka.

"Ini berdua kenapa main game terus sih, ayo cepet bantu Mama dan Mami. Kalian mau tidur di sofa malam ini?"

"Aku bantu doa aja Ma." jawab Zee

"Iya Ma, aku udah bantu doa kok daritadi." tambah Christy

"Yang bener aja kalian, ayo buruan ke atas bantuin. Atau ini hp kalian berdua Mama sita, kalian selama di rumah nggak boleh main hp"

"Kok gitu sih Ma, ah Mama nggak asik." sahut Christy

"Gamau bantuin nih? yaudah siniin hp kalian." tanya Gracia sambil merebut paksa hp Zee dan Christy

"Nggak Ma, yaudah iya ini kita mau bantuin kok." pasrah Zee

"Kita bantuin apa nih Ma?" tambah Christy

"Nah, gitu kek daritadi. Nggak kasian apa kalian lihat Mama dan Mami kecapean."

-------------------------------------------------

Setelah beberapa jam, akhirnya kamar mereka sudah penuh dengan barang-barang. Mereka semua terlihat sangat kelelahan, sekarang mereka sedang beristirahat di depan TV sambil bersandar satu sama lain.

Zee bersandar di bahu kanan Maminya dengan kaki yang berselonjor ke bawah, begitu juga dengan Shani yang juga menyenderkan kepalanya di kepala Zee sambil menutup mata.

Gracia dan Christy tertidur terlentang, di atas lantai yang berkarpet di bawah sofa dengan mata yang terpejam. Sudah beberapa menit, mereka masih bertahan dengan posisi yang sama.

"Mi, laperrr." Zee sudah menahan laparnya sejak tadi

"Iya Ma, Kity juga laper." sahut Christy

"Mau dimasakkin atau beli aja?" tanya Shani

"Beli aja Ci, kalau mau masak dulu ntar makin lama." jawab Gracia

"Iya Mi, kita beli Mukidi aja." saran Zee

"Yaudah, bentar ya Mami pesan dulu."

Setelah acara makan siang itu, mereka kembali ke kamarnya masing-masing. Kamar Zee dan Christy berada di lantai 2, kamar Shani dan Gracia berada di lantai 1.

Di lantai 2, kamar Zee dan Christy bersampingan. Karena sebenarnya Christy adalah anak yang sedikit penakut, bahkan Gracia membuatkan connecting door untuk kamar Christy dan Zee. Tentu saja ini tanpa sepengetahuan Zee, hanya Christy yang tahu tentang hal ini.

Sedangkan kamar Shani dan Gracia yang di lantai 1, tidak terlalu berdekatan. Rumah mereka bisa dikatakan cukup besar, apabila hanya diisi oleh mereka berempat. Rencananya nanti apabila mereka sudah beradaptasi di rumah baru, barulah nanti mereka mulai mempekerjakan asisten rumah tangga dan juga satpam. Untuk saat ini, mereka memutuskan untuk melakukan semuanya sendiri dahulu.

Saat sedang bersantai di kamarnya, Zee mengingat kembali sesuatu. Akhirnya Zee mengingat tentang janji Gracia waktu itu, yang ingin memberikannya sebuah PC gaming.

Zee sudah sedari dulu minta dibelikan PC gaming sama Shani, tapi Shani selalu menolak permintaannya. Padahal sejak dulu Shani selalu memenuhi permintaan Zee, tapi Shani bilang dia tidak bisa memenuhi permintaan Zee yang satu itu.

Shani tidak mau nantinya Zee akan kecanduan main game, Shani selama ini sangat membatasi apa saja yang dilakukan Zee. Shani tidak mau Zee menjadi anak yang susah diatur, dan tidak mau menuruti apa perintah orang tuanya.

Gracia POV

Gracia POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‼️KABAR GEMBIRA UNTUK KITA SEMUA‼️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‼️KABAR GEMBIRA UNTUK KITA SEMUA‼️

CHAPTER BERIKUTNYA AKAN PANJANG👏👏👏 CHAPTER SEBELUMNYA PALING CUMA 600-700+ KATA TAPI UNTUK CHAPTER BERIKUTNYA AKAN ADA 1000++ KATA *TAPI UPDATENYA SEMINGGU SEKALI😋

Zee you

TBC

OUR HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang