Malam ini Hyunjin, Felix serta kedua anaknya sedang berkumpul di ruang keluarga.
Mereka semua terlihat sedang membahas sesuatu yang serius. Itu terlihat jelas dari raut wajah Felix yang terlihat sangat cemas.
"Jadi, apa kalian mau?" Hyunjin menatap kedua putranya bermaksud meminta jawaban.
"Hyun, kenapa harus mereka lagi sih? Aku nggak mau Kyu sama Chan kenapa-napa." Felix terlihat sangat khawatir, dia bahkan sudah hampir menangis.
Bagaimana Felix tidak khawatir, tadi Hyunjin bilang jika dia akan mengirim kedua putranya untuk membunuh salah satu pimpinan kelompok mafia yang sudah merupakan musuh dari Tuan Seo.
Felix tidak mau. Dia tidak ingin putranya terluka.
Musuh keluarga Seo ada dimana-mana dan mereka semua bukanlah orang-orang yang bisa diremehkan. Mereka semua merupakan kumpulan saingan bisnis Tuan Seo di dunia gelap maupun sekelompok mafia yang tidak mau tunduk dibawah kekuasaan Tuan Seo.
Changbin dan Ayahnya sudah pergi lebih dulu untuk mengurus ini, tapi entah kenapa tiba-tiba Changbin mengabari Hyunjin dan menyuruhnya untuk mengirim kedua anak mereka ke sana.
Felix jelas keberatan. Walau keamanan kedua anaknya pasti terjamin, dia tetap tidak akan rela melihat mereka pergi ke tempat itu.
"Kapan kita akan pergi, Dad?"
Kalimat yang lolos dari bibir anak sulungnya itu membuat Felix semakin tidak tenang.
"Sayang, Mommy nggak mau kalian kenapa-napa."
"Kita nggak bakal kenapa-napa, Mom. Daddy sama Grandpa nggak mungkin biarin mereka nyentuh kita. Percaya sama Kyu."
Kyungmun mendekati Felix kemudian memeluknya. Chan juga ikut melakukan hal yang sama.
Felix tahu jika di sini hanya dia yang normal. Dia paham betul jika kedua anaknya menuruni sifat Changbin dan Hyunjin. Kemampuan mereka juga tidak bisa dianggap remeh. Dan ini bukanlah pertama kalinya Kyu dan Chan mendapat tugas seperti ini dari Changbin maupun Hyunjin. Tapi tetap saja itu membuatnya cemas.
"Kenapa nggak kamu aja yang pergi ke sana?" Felix masih mencoba mencari cara supaya anak-anaknya tidak jadi pergi ke sana.
"Kalo aku yang pergi siapa yang bakal jagain kamu, sayang?" Hyunjin mengelus surai Felix dengan lembut.
Hyunjin tidak mungkin meninggalkan Felix. Menitipkannya pada anak-anak? Apalagi itu. Itu sama saja dengan memberi umpan pada orang-orang yang memiliki dendam pada keluarganya.
"Kyu, Chan, persiapkan diri kalian. Besok malam Daddy antar kalian ke bandara. Setelah sampai di sana nanti akan ada dua mobil yang jemput kalian untuk di antar ke tempat Granpa." Perintah Hyunjin.
"Baik, Dad."
Setelah itu, Kyungmun dan Chan beranjak dari duduknya lalu segera pergi ke kamar mereka. Mereka harus menyiapkan beberapa perlengkapan sebelum berangkat besok.
*****
Dua remaja dengan usia yang sama itu terlihat sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
Chan terlihat sibuk memilih-milih senjata koleksinya yang akan ia bawa besok sedangkan Kyungmun menatap lemari yang terbuka dihadapannya itu dengan tatapan malas.
*btw sekarang ini mereka berdua lagi ada di kamarnya Chan ya.
"Sebenernya gue benci ini." Gumam Kyungmun.
Tangan Kyungmun meraih sebuah mini skirt berwarna hitam, crop top dan juga jaket kulit dengan warna yang senada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Rose (Hiatus)
Teen FictionSpin-Off Hello Sweety ❗Buat yang belum baca Hello Sweety, alangkah baiknya baca book itu lebih dahulu supaya tidak bingung dengan alur cerita ini ♤♤ Do you like roses? I have a very beautiful rose. Want to see it?