"Paman sedang apa?"
Suara serak khas orang bangun tidur sedikit mengejutkan Jeongin yang sedang sibuk dengan tumpukan kertas di depannya. Ia menoleh ke belakang dan mendapati keponakan manisnya yang tengah berjalan ke arahnya.
Jeongin mengelus kepala anak itu begitu ia sampai di sebelahnya.
"Kenapa bangun?" Tanya Jeongin pada Jayden yang sedang menguap.
"Haus."
"Ya sudah kamu tunggu di sini, biar paman ambilkan minum dulu."
Jayden hanya mengangguk saja. Sambil menunggu pamannya kembali, ia melihat-lihat kertas yang berserakan di meja di depannya.
Entah apa yang pamannya lakukan dengan kertas-kertas itu, Jayden tidak tahu. Dan dia juga tidak mau tahu.
"Ini minum, setelah itu kembali ke kamarmu."
Jayden menerima gelas berisi air yang di sodorkan oleh Jeongin lalu segera menenggaknya hingga habis. Ia lalu meletakkan gelas kosong itu ke atas meja. Punggungnya bersandar pada sofa dengan mata yang masih sayup karena mengantuk.
"Sayang, astaga!"
Dua orang yang sedang duduk di sofa itu menoleh ke sumber suara, terlihat Taerae yang kelihatan panik dan buru-buru menghampiri keduanya, lebih tepatnya menghampiri Jayden.
"Kenapa nggak bangunin aku?" Taerae langsung memeluk Jayden. Ia tadi sangat panik saat tak sengaja terbangun dan menyadari jika kekasihnya tidak ada di sebelahnya.
"Aku lupa." Jawab Jayden. Ia langsung menempel pada Taerae meminta untuk di gendong.
Taerae berdiri lalu segera menggendong Jayden yang sudah setengah terpejam untuk dibawa kembali ke kamar.
"Paman, aku ke kamar dulu." Pamit Taerae pada Jeongin dan di angguki oleh pria dewasa itu.
*****
"Orang-orang pada kemana sih?!"
Felix mendengus kesal. Sudah sejak 15 menit yang lalu dia mencari Changbin, Hyunjin dan anak-anaknya, tapi ia tak kunjung menemukannya. Felix bahkan sudah mencari di ruang bawah tanah, tapi mereka juga tidak ada di sana.
Felix lalu berjalan keluar rumah untuk menghampiri bodyguard yang berjaga di depan.
"Dimana Boss kalian?" Tanya Felix pada salah seorang penjaga itu.
Dua penjaga itu sontak membungkuk hormat pada Felix sebelum kemudian menjawab pertanyaannya. "Boss Besar dan Tuan muda sedang pergi keluar, Tuan. Dan mereka menitipkan anda kepada kami. Apa anda butuh sesuatu?" Tanyanya pada Felix.
"Bisa-bisanya mereka tidak berpamitan. Ck, menyebalkan sekali. Lihat saja nanti kalau pulang." Gerutu Felix.
"Tuan? Ada yang bisa kami bantu?" Tanya penjaga itu lagi.
"Oh, tidak ada. Nanti kalau mereka pulang, jangan bukakan gerbang tanpa seizin saya. Ingat!" Perintah Felix.
"Tapi Tuan-"
"Tidak ada tapi-tapi. Lakukan saja."
"B-baik, Tuan." Kedua penjaga itu kembali membungkuk hormat pada Felix.
Felix berdehem singkat lalu kemudian kembali masuk ke dalam rumah. Ia menghentak-hentakkan kakinya kesal.
Bisa-bisanya Changbin dan Hyunjin pergi membawa anak-anaknya tanpa memberitahunya lebih dulu. Rasanya Felix ingin sekali menendang wajah suaminya, Tapi Felix tak cukup berani untuk melakukan niatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Rose (Hiatus)
Підліткова літератураSpin-Off Hello Sweety ❗Buat yang belum baca Hello Sweety, alangkah baiknya baca book itu lebih dahulu supaya tidak bingung dengan alur cerita ini ♤♤ Do you like roses? I have a very beautiful rose. Want to see it?