delapan belas

496 101 19
                                    

Sama seperti yang Taerae bilang semalam, hari ini Minho Jisung serta Jeongin akan datang ke Belanda dan pesawat mereka baru saja mendarat beberapa menit yang lalu.

Langit sudah mulai terlihat jingga, kini mereka tengah berpindah ke mobil yang sudah di kirim Changbin untuk segera menuju ke kediaman Seo.

Kurang lebih memakan waktu sekitar 35 menit dari bandara untuk mereka sampai di bangunan megah milik Changbin.

Minho turun lebih dulu kemudian diikuti oleh Jisung dan Jeongin. Mereka berjalan beriringan memasuki pintu utama rumah tersebut.

Minho dan Jeongin terlihat menyeramkan dengan wajah datar tanpa senyum itu. Tatapannya sangat mengintimidasi membuat para anak buah Changbin yang sedang berjaga itu sampai tidak berani melihat ke arah mereka berdua.

Jisung? Jangan terlalu berharap dengan yang satu itu. Mau sekuat apapun Jisung berusaha terlihat garang, wajah gemas serta pipi bulatnya tetap tidak bisa disembunyikan.

 Mau sekuat apapun Jisung berusaha terlihat garang, wajah gemas serta pipi bulatnya tetap tidak bisa disembunyikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"FELIIXXX!!!"

Minho dan Jeongin yang tadinya memasang wajah coolnya langsung terkejut dan reflek menutup kedua telinganya saat mendengar teriakan tiba-tiba dari Jisung.

Laki-laki mirip tupai itu langsung berlari ke arah Felix yang sedang berdiri dengan Jayden di sebelahnya dan langsung memeluk keduanya.

"Lama banget gue nggak ketemu sama lo."

Mereka berdua berpelukan cukup lama sebelum kemudian Felix mempersilahkan para tamunya untuk duduk.

"Paman."

Jeongin tersenyum kecil mendengar panggilan itu. Ia mengkode Jayden agar mendekat ke arahnya dan langsung memeluk keponakan manisnya itu.

"Bagaimana kabar paman?" Tanya Jayden.

"Seperti yang kamu lihat, paman baik." Jeongin mengelus pelan rambut Jayden yang tengah asik memeluknya. "Apa kamu makan dengan benar?"

"Um." Jayden mengangguk. "aku makan banyaakkk banget. Sampai aku ngerasa jadi gendut."

Jeongin terkekeh pelan mendengar Jayden yang terlihat bersemangat berbicara padanya.

"Kau tidak nakal kan?" Tanya Jeongin.

"Nour." Jayden menggeleng kecil, ia masih terlihat nyaman berada dipelukan Jeongin.

Interaksi antara Jeongin dan Jayden itu tak luput dari pandangan semua orang di sana, termasuk Felix.

Mereka memakluminya, sejak bayi Jeongin lah yang sudah mengurus Jayden, jadi wajar saja jika mereka saling merindukan setelah tiga tahun lamanya tidak bertemu.

Mengabaikan dua orang yang saling melepas rindu itu, Minho terlihat celingukan mencari si tuan rumah yang masih belum menampakkan batang hidungnya.

"Dimana Changbin dan Hyunjin?"

Blood Rose (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang