10 - Kejadian Pulang Sekolah. √

1.6K 157 20
                                    

Qila melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Dia tidak peduli akan sumpah serapah yang dilayangkan pengendara lain kepadanya. Qila terus saja menginjak gas hingga tak menyadari keberadaan pengendara motor yang melaju dari arah pertigaan.

Tabrakan tak dapat terelakkan. Mobil Qila oleng setelah menabrak motor dengan keras. Dengan suara ban yang saling bergesekan dengan jalan raya. Pengendara motor itu sepertinya terseret karena suara gesekan jaket yang memekakkan telinga.

"Inalilahi, astaghfirullah Qila nabrak orang!" Refleks Qila berteriak dengan wajah panik dan tangan gemetar. Kepala Qila terlihat mengeluarkan darah karena terbentur dashboard dengan sangat keras.

Qila melihat sekeliling, untung saja jalanan terlihat sepi hingga tidak menyebabkan tabrakan beruntun. Setelah menenangkan diri, Qila gegas keluar untuk melihat keadaan orang itu. Meskipun lutut dan tangannya masih gemetaran hebat.

Selama melangkah, Qila tidak hentinya berdoa dan menatap orang itu was-was. Pikiran negatif mulai menyerangnya. Dia mencoba untuk mengenyahkan pikiran itu.

Setelah sampai, Qila berjongkok untuk melihat keadaan pemuda itu. Tangannya terulur untuk membuka helm itu dengan tangan gemetar.

"Maaf, Qila tidak sengaja. Sungguh, Qila minta maaf." Beribu maaf Qila ucapkan setelah melihat kondisi pemuda itu. Darah mulai terlihat dan membasahi rambut pemuda itu.

Qila menangis sejadi-jadinya. Dia mengusap wajah pemuda itu pelan, "Qila bawa ke rumah sakit ya."

Qila berniat membawa pemuda itu ke rumah sakit. Tapi ia bingung bagaimana caranya membawa tubuh besar itu masuk ke dalam mobilnya. Tubuh Qila sangat tidak memungkinkan untuk membawanya. Apalagi dengan kondisinya yang terluka. Qila tidak kehabisan akal, dia berteriak meminta pertolongan karena melihat dua orang pejalan kaki.

"Pak tolong Qila!" seru Qila berteriak kencang kepada mereka berdua. Mereka yang diteriaki mengelus dada kaget dan langsung berlari ke arah Qila.

"Kenapa dek?" tanya salah satu dari mereka. Terlihat wajah kaget dan panik dari mereka berdua setelah melihat kecelakaan itu.

"Tolong angkat cowok ini ke dalam mobil Qila ya Pak. Mau bawa ke rumah sakit," balas Qila dengan air mata yang masih keluar.

Bapak-bapak itu mengangguk dan langsung membawa tubuh pemuda itu dengan sangat hati-hati masuk ke dalam mobil Qila.

"Lain kali hati-hati ya Dek," ujar Bapak itu yang memakai baju loreng.

Qila mengangguk cepat, "Iya Pak, terimakasih dan maaf."

Setelah mengucapkan itu, Qila mengendarai mobilnya menuju rumah sakit terdekat. Dia juga memberikan upah dan meminta tolong untuk membawa motor itu ke bengkel.

"Bertahanlah," gumam Qila cemas. Setelah sampai di rumah sakit terdekat, Qila memarkirkan mobilnya dan langsung memanggil suster yang berada di sana.

"Suster, tolong teman Qila!" seru Qila yang melihat dua orang suster. Suster itu langsung menghampiri Qila setelah mendengar seruan nya.

"Ada apa dek?" tanya salah satu suster tersebut.

"Tolong teman Qila Sus, dia ada di dalam mobil!" balas Qila cemas dengan terus menatap mobilnya.

Kedua suster itu mengangguk. Satu suster yang memakai kacamata pergi dari sana untuk mengambil hospital bed. Setelah pemuda itu dibaringkan di hospital bed, para suster langsung membawanya ke dalam UGD.

Qila mengekor dari belakang. Wajahnya terlihat berantakan dengan rambut yang acak-acakan. Walaupun penampilannya seperti itu, orang-orang yang melihat masih saja memuji Qila.



Sementara pemuda itu diperiksa. Qila menunggu dengan masih cemas di luar ruangan.

NADQIL? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang