"Ssshh." Terdengar ringisan dari seseorang yang sedang terbaring lemah di kolong jembatan, sambil memegang kepalanya yang terasa sakit.
"Kenapa Ira berada di sini?" tanya Ira bingung. Dia menatap sekeliling yang terasa sangat asing, dan bising.
"kenapa Ira berada di kolong jembatan?" tanya Ira lagi, yang sudah menyadari bahwa sekarang dia berada di kolong jembatan.
Dia mengingat kembali apa yang barusan terjadi, bukankah dia terjatuh di dalam kamar mandi? Tetapi, kenapa sekarang dia berada di sini.
[Halo Tuan, selamat datang di dunia novel.]
Tiba-tiba saja terdengar suara yang melengking membuat telinga Ira mendengung, dia menutup kedua telinganya dengan tangan yang terlihat kotor.
[Hallo Tuan, saya sistem 01L,]
Suara itu terdengar lagi, Ira terdiam dia tidak tahu harus merespon apa. Mungkin saja dia sedang bermimpi.
[TUANN!]
Suara itu berteriak, Ira yang kaget langsung berdiri waspada. Telinganya sangat sakit mendengar teriakkan itu.
"Inalillahi, siapa itu woy. Ada suara tapi gak ada wujud," kata Ira pelan dengan suaranya yang serak, sambil melihat sekeliling. Dia menyadari jika suaranya berbeda, Ira kembali duduk karena hal itu.
[Tuan, Anda tidak akan bisa melihat saya. Karena saya berada di dalam tubuh Anda.]
Balas sistem, yang membuat Ira refleks memegang tubuhnya yang terasa sangat berbeda.
"Tubuh, bagaimana bisa?" tanya Ira yang tidak percaya.
[Tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, karena teknologi di dunia novel ini sudah sangat berbeda dengan dunia Anda!]
Jawab sistem dengan suara yang sedikit berbeda.
Ira terdiam mencerna perkataan itu, apakah ini benar-benar dunia novel? Dan apakah dia bertransmigrasi sama seperti novel-novel yang dia baca? Jika memang benar kenapa harus dia? Masih banyak lagi pertanyaan yang Ira ucapkan dalam benaknya.
"Jika memang seperti itu, Ira sekarang berada di novel mana?" Ira bertanya, sambil mengganti posisinya menjadi duduk dan bersandar di batu besar yang berada di kolong jembatan ini.
[Tuan sekarang berada di novel yang berjudul "Cinta Untuk Klara". Novel itu anda baca sekitar satu Minggu yang lalu,]
Jawab sistem. Ira kembali terdiam, benar satu Minggu yang lalu dia sempat membeli novel yang sedang booming di sekolahnya. Ceritanya sedikit seru, tapi ingat hanya SEDIKIT!
"Transmigrasi itu nyata," gumam Ira yang masih tidak percaya.
[Memang transmigrasi itu ada,]
Balas sistem antusias.
"Jika Ira benar berada di dunia novel, peran apa yang Ira dapatkan?" tanya Ira penasaran, sambil melihat tubuhnya yang sangat kotor. Ira sudah menebak, pasti dia menjadi gelandangan.
[Sepertinya takdir Tuan tidak bagus, Tuan menjadi pemeran figuran yang tidak penting.]
Jawab sistem yang membuat Ira syok. Apalagi dengan perkataan sistem yang terakhir, tidak penting itu kah dia?
"Gak usah juga bilang begitu," ucap Ira tidak bersemangat. Bagaimana mau hidup jika sistem saja bilang takdirnya tidak bagus. Tetapi syukuri saja, mungkin hanya orang beruntung yang bisa mendapatkan kehidupan kedua.
[Tuan sekarang sedang menjadi gelandangan, sudah dua hari tidur di kolong jembatan. Tidak minum maupun makan, dan Anda juga belum mandi.]
Tanpa disuruh, sistem memberitahukan tentang keadaannya sekarang. Dengan suara yang seperti menahan tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
NADQIL?
Fantasy[JUDUL AWAL : aqila si figuran] Nadira Syakira seorang gadis dari Bandung yang memiliki sifat ceria, pemalas, bar-bar, ceroboh, pelupa, dan baik hati. Sifat dan sikapnya bisa berubah, sesuai keadaannya. Ketika dia berniat untuk mandi, dia tidak sen...