1 [pertemuan]

423 28 5
                                    

Sunyi, itulah yang dirasakan name setiap hari dirumah tanpa keluarga nya. Name memutuskan untuk pergi ke sekolah tanpa sarapan karena kesal

Disekolah

Ace POV

"Baik. Cukup sampai segini saja, saya undur diri" ucap pak garp, sang kepala sekolah yang diidamkan murid murid karena sifatnya yang bobrock itu.

"Terakhir. Kamu yang dibelakang itu" ujar pak garp menunjuk kearah name.

Mataku langsung tertuju kearah wanita yang ditunjuk kakek, misterius sekali dia. Aku yakin ia menutupi wajahnya itu karena wajahnya jelek- pff...

Aku menunduk kepalaku yang artinya sedang menahan ketawa, sabo yang melihat ketua osis nya pun menggeplak kepala nya

"Aduh!" Ringis ku pelan

Setelah pak garp menceramahi name tentang peraturan sekolah, name pun langsung pergi tanpa salam. Tidak sopan sekali anak itu..

Ace POV end.

Dikelas name..

Name POV

"Nee name chan" ujar vivi berbalik badan untuk melihatku

"Ya?" Vivi mendekatiku lalu membisikkan sesuatu ke arah telingaku.

"Vivi.. aku tidak gitu loh" ujar ku mem pout, itu yang membuat vivi semakin gemas terhadapku.

"Weh guru datang weh!" Ujar salah satu murid. Kami semua langsung terdiam lalu kembali ke tempat duduknya

"Baik, buka buku halaman..." ujar guru sambil menjelaskan tentang matematika. Yess mapel fav ku!

Setelah beberapa jam. Akhirnya bel berbunyi. Semua murid murid langsung datang ke kantin. Termasuk luffy hehe

Aku terdiam sendiri dikelas, sunyi dan hening mengelilingiku. Akhh sudahlah mending aku ke perpustakaan aja nemuin sepupu ku!

Ohiya, nama sepupu ku adalah Nico robin. Dia juga sering juara 1 dan dia sangat pintar, begitupula robin sangat menyayangiku seolah olah aku anaknya.

Aku seketika langsung berlari kearah perpustakaan, tak sempat masuk, aku langsung tertabrak seseorang yang tinggi.

"Aduhh siapa sih yang naruh tiang disini, ganggu amet!" Pekik ku terhadap orang itu, tak lama kemudian aku lanjut berjalan kearah perpustakaan.

Namun, aku diangkat oleh nya seperti mengangkat anak kucing, aku hendak memberontak namun ia menaruh jarinya diarah bibir ku.

Terpaksa aku harus diceramahi lagi.



Di ruang osis..


"Ah ace, kau sudah kembali rupanya" ujar sabo hendak mendatangi ace namun mata sabo tertarik kearah ku.

Aku tak paham, mengapa mereka semua menatapku seperti itu??

"Aku menitipkan kucing ini disini untuk sementara, dia menggangguku" ujar ace yang membuatku menggigit tangannya. Gigitan ku tak main main loh😎😎

"Aww ittai!" Ringis ace, sabo pun menggendongku seperti anak kucing juga dan mendudukannya disofa yang lembut.

"Gigitan milik gadia itu harus diobati, apakah itu sakit, ace??" Tanya koala watados

"Sakit banget! Sialan.." ace lalu menatapku dengan tatapan tajam yang kubalas dengan tatapan polos,
Itu membuatnya gemas ingin memakan ku.



Skip pulsek

"Ah ujan anjer! Aduh pake nunggu segala lagih.." pekik ku terhadap diriku sendiri, aku menunggu setengah jam lalu ada motor yang singgah.

Ah itu ternyata ace, aku langsung membuang muka lalu ace mengajakku untuk naik.

"Nunggu apa? Ayo naik" ujar ace mengajakku naik motor. Aku sempat menolaknya karena takut merepotkan.

Namun ace tetap memaksaku untuk naik karena hujan akan lebat, apakah dia peramal?🤔

Diperjalanan. Ace merasakan canggung saat mengajak gebetannya(aku) jalan bersama.

"Ohya name, kau bisa jalan?" Tanya ace
"Bisa." Singkatku
"Ayo jam berapa?" Ujar ace, gombal ternyata anjic!

"Terserah mu saja, kau bisa mengajakku jalan kapanpun yang kau mau." Aku memasukkan kertas yang berisi nomor wa milikku disaku celana ace. Ace menyadari itu hehe ^^

"Ohya name. Rumahmu belok kanan?" Tanya ace lagi

Aku menunjukkan jalan kearah rumahku yang sangat ramai dan indah, sudah banyak aku berbicara dengannya, aku senang bertemu lelaki sepertinya, begitu juga dengan ace

"Pegangan name. Mungkin aku akan cepat sekarang" aku pun menuruti lalu memeluknya, tak sadar wajah ace blushing karena dada milikku besar. (Mungkin?)


Sesampainya dirumah, aku berterimakasih dengan ace karena sudah mengantarku sampai rumah, ace pun terkekeh kecil lalu mengacak pelan rambut ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesampainya dirumah, aku berterimakasih dengan ace karena sudah mengantarku sampai rumah, ace pun terkekeh kecil lalu mengacak pelan rambut ku. Aku tak sadar aku memblushing didepannya. Ace pun pergi









.



















.



















.

Dikamar name..



'Akh sial sial!! Mengapa jantungku berdetak dengan cepat! Aku tak ingin mati muda disini..!' Batinku memegang dada

_________________________________________
Ditempat ace..

'Kenapa jantungku berdetak saat bertemu dengannya!' Batin ace berteriak

"Ace, kau kenapa?" Tanya rouge, sang ibu

"A-ah aku baik baik saja kok!" Bohongku, rouge pun ber 'oh' ria lalu turun tangga

"Apa kau sedang pdkt dengan name?" Tanya sabo yang tiba tiba muncul.

"Waa!! Eh tapi iya juga sih.." ujar ace kaget lalu kembali normal

"Hmm, mungkin kau punya banyak peluang untuk menjadikannya milikmu ace. Namun itu memakan waktu banyak" jelas sabo ke ace

"Kalau begitu, beritahu aku cara menjadikannya milikku!" Ucap ace menyeringai senang. Begitu juga dengan sabo.












.













.

Okei segini dulu yaaa hehehe
🤩👆

Jangan lupa vote yah!

-To be continued-

𝐒𝐖𝐄𝐄𝐓  || Ace x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang