13

69 8 2
                                    

Keesokan harinya, seperti biasa name tak berani menghampiri ace sekali pun atau berkomunikasi dengannya, hal itu membuat ace semakin merasa bersalah dan berniat meminta maaf dengannya

"Iya sanji, memang begitu." Name memalingkan wajahnya kearah jendela "aku benar benar gugup untuk berbicara dengannya karena kejadian semalam"

"Jadi name chan memaafkan Ace san?" Name mengangguk sebagai jawaban

"Aaaa name chwan sangat baik, bolehkah aku memelukmu~?" Tanya sanji dengan mata lope lopenya dan bergoyang?

"Iya." Sanji langsung memeluk name, namun dihadang oleh zoro dan zoro memeluk name duluan.

"KAU CURANG MARIMOOO!! KESEMPATAN EMAS KU INI TERBUANG KARENA MU, HIKS~" Pekik sanji

"Kau tak ada hak untuk memeluknya" sanji memukul zoro lalu berkelahi (seperti biasa)

Mata name bergerak kearah ace yang sedang mengintip lalu melambaikan tangan dari jauh. Ace kaget lalu menyembunyikan wajahnya karena malu

Jari jemari name mulai mengkode kearah ace, mengartikan 'sepulang sekolah temui aku di gerbang', ace mengangguk lalu tersenyum hangat karena name memaafkannya dan tidak malu.

                         GUBRAK!

"SANJII HARAHETTA! (gitu ga sih tulisannya?)" Pekik luffy menggebrak pintu yang membuat perkelahian zosan berhenti.

"Jangan muncul tiba tiba, bodoh!" Ujar sanji memukul kepala luffy " soalnya, aku lapar.."

Name terkekeh melihat keduanya, membuka hp nya lalu pergi ke wc karena mengetahui itu nami. Name lalu mengangkat telepon dari nami

                          Nami 🤑

Name, apa kau ikut nanti malam?

                        A, sepertinya tidak nami

Sayang sekali.. aku matikan ya! Aku ingin mandi

                                                        Baiklah

Tut!

Name mematikan hp nya lalu keluar wc dan dikagetkan oleh robin yang membaca buku didepannya.

Robin menutup bukunya dan menatap name dengan tersenyum

"Jalan malam lagi?" Name mengedipkan matanya dan menggeleng, takut kepada robin yang menatapnya tajam

"Begitu.." robin menyimpan bukunya lalu mengelus kepala name pelan.

Name kaget, tak biasanya robin mengelus kepalanya, biasa robin mengelus punggung sang adik sepupu saat ia kecil

"Aku pergi dulu, sepertinya yamato dan lainnya menungguku dilapangan." Name tersenyum lebar lalu melambaikan tangan

Sepulang sekolah.

Tepat seperti perkataan name, ace menunggunya didepan gerbang dan menatap surai putih itu berjalan kearahnya

"Kupikir kau tidak akan datang" ujar name, ace tersenyum miring dan memegang tangan name

"Eh.."

"Kenapa? Tak ada orang disini, jadi kita bisa saja melakukan sepuasnya" name terkekeh pelan menatap kelakuan ace yang kanak kanakan dan menurutnya itu menggemaskan.

"Sebelum itu.."

"?"

"Aku meminta maaf soal kemaren aku membentakmu.." ujar ace merasa bersalah, name memeluk ace lalu melepaskannya. "Tak apa, aku memaafkanmu" ace tersenyum lebar

𝐒𝐖𝐄𝐄𝐓  || Ace x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang