Chapter 43

912 60 3
                                    

✧╬⊹ฺ⊰ෆ Happy ✿ Reading ෆ⊰⊹ฺ╬✧



"Sepertinya kalian dekat, ya?" Dia melihat kearah Naruto dan Hinata secara bergantian.

Naruto memasang wajah ingin muntah lalu menarik tangannya yang di sentuh Hinata, "Jangan salah paham, sayang" ucapnya menggenggam tangah Sasuke.

Sasuke menaikan satu alisnya lalu menjawab tenang "Apa yang perlu disalah pahami?"

"Tidak ada." Dia tersenyum dan kembali mendorong kursi roda Sasuke "Ayo kita lanjut berbelanja!"

"Boleh ikut?" Hinata berkata dengan lembut dan dibuat semanis mungkin lalu jalan di samping Naruto dengan seenaknya.

"Ngga, lo belanja aja sendiri sana! pengganggu." Kata Naruto kasar dan berdecak.

Sasuke sekali lagi melirik kearah mereka berdua dan tersenyum "Tidak apa Naruto, biarkan saja Hinata bersama kita" ucapnya tenang.

"Kenapa? Aku tidak ingin dia mengganggu kencan kita!" Balasnya dengan sedikit kemarahan. Mengapa kekasihnya mengijinkan pengganggu seperti Hinata jalan bersama mereka?! Apa ingatannya belum sepenuhnya kembali?!

"Mungkin dia sedang kesepian, biarkan saja." Dia melihat cafe yang lumayan menarik dimatanya lalu meminta Naruto untuk berhenti di cafe itu. Naruto butuh istirahat karena sudah mendorong dirinya yang berat ini sedari tadi.

Cafe itu berwarna abu-abu dan dindingnya memiliki hiasan berbentuk daun berwarna hijau, lampu langit-langit cafe berwarna orange dan cafe itu juga terdapat pantry yang menghadap kearah luar Mall untuk seseorang yang ingin makan sendiri.

Naruto menyingkirkan kursi cafe lalu mendorong kursi roda Sasuke di tempat yang sekiranya nyaman menghadap meja. Hinata duduk tepat di depan Sasuke dan Naruto duduk di posisi netral alias tengah.

Pelayan cafe datang menghampiriku mereka untuk bertanya apa yang akan mereka pesan dan mereka pun memberitahu pesanan mereka.

Mata Hinata tidak pernah lepas dari interaksi mesra pasangan di depannya, beberapa hari yang lalu setelah kembalinya Sasuke ke sekolah dirinya sudah memutuskan untuk move on dari Naruto. Dirinya merasa tidak mempunyai kesempatan merebut hati Naruto dari Sasuke, dirinya juga di paska Neji untuk menyerah jika memang dirinya masih sayang nyawa.

Maksud dirinya mengikuti Naruto dan Sasuke hari ini hanya ingin melihat seberapa besar cinta mereka untuk satu sama lain, dirinya tidak memiliki niat untuk merusak kencan mereka, dirinya hanya melihat dan mengamati meskipun hatinya hancur melihat kemesraan yang mereka lakukan secara terang-terangan.

Kapan dirinya dapat merasakan apa yang Sasuke rasakan? Mengapa sangat sulit menemukan seseorang yang seperti Naruto?

"Hinata? Kau tidak apa-apa?" Tanya Sasuke membuyarkan lamunannya yang sudah bercabang tidak jelas.

"Biarkan saja, sayang. Tidak usah peduli padanya, anggap saja dia tidak ada." Ucap Naruto cuek sambil meminum Coffe Latte yang dipesannya tadi.

"Naruto." Tajam Sasuke melihat kearahnya sinis. Meskipun Hinata adalah benalu di hubungannya dan Naruto tidak seharusnya dia memperlakukannya seperti itu. Itu kasar dan Hinata adalah seorang perempuan.

Tapi dirinya juga tidak setuju jika Naruto memperlakukannya dengan lembut karena kesannya dia memberikan harapan padanya, yang dia inginkan hanyalah bersikap biasa, itu sudah lebih dari cukup.

"Tidak apa Sasuke, seperti yang Naruto katakan, anggap saja aku tidak ada dan lanjutkan kencan kalian" Hinata tersenyum.

Naruto memutar bola matanya malas dan meminum dengan brutal. Kehadiran Hinata sungguh merusak moodnya.

Sasuke Aishiteru [NaruSasu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang