Chapter 35

859 60 14
                                    

Happy Reading

Kerutan muncul di dahi Naruto saat sang kekasih tidak juga mengangkat telfon darinya, ini sudah yang ke 30 kalinya dia menelfon tetapi tidak ada satupun yang di angkat olehnya.

Operator mengatakan nomornya sedang tidak aktif dan bagi Naruto itu sangatlah aneh karena sang kekasih tidak pernah mematikan data selulernya maupun mematikan daya handphone miliknya.

Hatinya terasa sangat gelisah dan tidak tenang karena dirinya sudah di dalam kelas tetapi tidak menemukan kekasihnya disana. Tadi pagi dirinya sudah datang kerumahnya tetapi dirinya sudah tidak ada jadi Naruto pikir Sasuke berangkat terlebih dahulu maka dari itu dia pergi ke sekolah untuk menemukan keberadaanya tetapi tetap tidak menemukanya.

Jari-jari tangan miliknya menjambak rambut miliknya dengan kuat dan wajahnya menunjukkan ekspresi yang sangat frustasi serta khawatir.

Otaknya menyuruh dirinya untuk berfikir positif tetapi dirinya tidak bisa melakukannya, hatinya tidak tenang sejak tadi malam dan sampai sekarang masih dalam keadaan yang sama.

Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang membuat dirinya gelisah? Mengapa nomor milik Sasuke tidak aktif? Dimana dia sekarang? Apa dia baik-baik saja?

Berbagai pertanyaan terus bermunculan di otak Naruto dengan cepat tetapi tidak satupun yang bisa terjawab dengan pasti, pikirannya kalut dan menyebabkan dirinya tidak bisa berfikir dengan jernih.

Gaara, Shikamaru, Neji dan Kiba berada di kelas yang berbeda dengannya jadi mereka tidak tahu bahwa sekarang Naruto sedang kalut dengan pikirannya, mereka tidak tahu kekhawatiran yang di alaminya.

Jika mereka tahu pasti mereka akan mencoba menenangkannya dan memberikan masukan-masukan yang masuk akal serta membuat Naruto berfikir positif tetapi sayang sekali mereka tidak tahu.

Bel berbunyi dengan keras di penjuru sekolah yang mana menandakan pelajaran akan dimulai.

Naruto bangkit dari tempat duduknya membuat semua yang ada di kelas bertanya-tanya apa yang akan dia lakukan. Mereka terkejut saat melihat Naruto dengan sangat santai menggendong tas miliknya di punggung dan berjalan kearah pintu melewati guru yang baru saja akan memulai pembelajaran.

Dirinya memutuskan untuk membolos hari ini dan memilih untuk mencari kekasihnya sekali lagi. Pencarian Naruto dimulai dari rumah Sasuke, dia ingin memastikan sekali lagi dan saat susah sampai di depan rumahnya Naruto merogoh kantung jaket miliknya dan membuka pintu rumah Sasuke dengan mudah.

Setelah mengucapan salam Naruto pun masuk kedalam dan naik ke lantai dua, yaitu kamar Sasuke. Setelah mengecek dan tidak menemukan Sasuke ada di dalam kamar Naruto pun kembali turun ke lantai satu dan memilih untuk memeriksa semua sudut.

Langkahnya terhenti saat mata miliknya menangkap sebuah makanan yang berada di maja makan tertata dengan rapi. Naruto berjalan mendekat dan memandang kearah makana itu lama.

Makanan itu adalah buatan kekasihnya, tidak di ragukan lagi.

Karena penasaran Naruto pun mencoba untuk menyentuh makanan tersebut dan menjadi sangat terkejut saat merasakan makanan itu sudah sangat dingin yang artinya sudah berada di situ selama berjam-jam.

Dengan wajah panik mata Naruto meneliti semua penjuru rumah yang sekiranya bisa di bobol oleh maling, perasaannya menjadi lebih khawatir dari sebelumnya.

Tidak ada jendela maupun pintu yang meninggalkan jejak pembobolan jadi apa yang sebenarnya terjadi? Kemana Sasuke pergi? Mengapa dia tidak memakan makanan yang sudah dia buat? Sudah berapa lama dia perhi meninghalan rumah?

Pusing, frustasi, bingung, khawatir adalah perasaan yang dia rasakan saat ini, ke empat perasaan itu sangat mendominasi dirinya saat ini tetapi Naruto masih waras untuk mencoba menenangkan dirinya, jika dirinya tidak tenang maka dirinya tidak akan bisa berfikir apa langkah selanjutnya yang akan dia pilih.

Sasuke Aishiteru [NaruSasu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang