🌷My Confidant Friend Is My Destiny_part 4
"apa Mas?."
"e.. tidak maaf, aku salah bicara tadi aku tidak sadar mengucapkannya."
"ouh gitu."
" ngak perlu dipirin ngak penting."jawab Al.
hari berputar seperi biasanya, hari-hari berlalu minggu pun berganti. sementara rumah tangga Al dan jessika semakin hari semakin di ujung tanduk, bagaimana tidak kini jessika lebih sering ikut sang bos keluar kota tuk untuk pekerjaan. dan tak pernah mendengarkan apa nasehat Al. hari ini Al
tegah duduk di teras rumah, kebetulan hariini hari minggu,
jadi Al tidak masuk kerja berbeda degan jessika masih saja sibuk degan pekerjaan hariini, Jessika baru pulang dari luar kota bersama sang bos. dan bos Jessika lansung yang mengatar Jessika kerumah."itu kan Jessika,jadi dia diantar oleh bosnya itu" ucap Al
yang melihat Jessika dan sang bos." pak terimakasih banyak lo udah diantar sampe rumah"
"sama-sama Jes kalau gitu saya pulang dulu."
"iya pak Rendy hati-hati pak."
Jessika berjalan menuju tempat Al duduk niat Hati ingin menghambur kepelukan Al, karena rindu tapi apa yang didapat degan mentah-mentah Al menghindar.
" sayang kenapa sih emang aku bauk iya?yaudah aku salam tangan Aja."
Jessika mencium tangan Al, dan kebiasaanya adalah meletakkan tangan Al di pipinya berharap Al mengelusnya, seperti biasa namun reaksi Al dingin dia justru melepas tanganya dari wajah jessika.
"yaudah aku masuk kamar iya mau mandi."
"Hem."
jessika masuk kamar dan membersihkan diri. tak lama setelah jessika membersihkan diri dia justru melihat Al tengah merapikan diri degan memakai jaket kulit hitamnya tak lupa mengambil helem jua. sepertinya Al ingin pergi.
Jessika berjalan menuju Al dengan menggunakan kimono putih yang baru keluar dari kamar mandi, lalu memeluk tubuh sang suami dari arah belakang sementara rambut yang basa dibiarkan terurai." mau kemana, aku baru aja pulang lo kok main pergi aja."
"aku mau ketempat mama."
"buat apa memangnya ngak bisa nanti, malam gitu bisa juga besok kenapa harus sekarang. istri juga baru pulang dah ditinggal aja kejam banget sih."wajah jessika terlihat kesal
"ngak bisa aku harus pergi, lepas pelukannya mending kamu pake baju."
"kemana ikut kamu engak Ah. aku ngak mau ketempat orang tua kamu pasti meteka akan mengejekku lagi."
"memangnya siapa yang mau mengajakmu hanya aku yang akan pergi. aku sudah tau jau jawabmu pasti tidak akan ikut makanya aku pergi sendiri."
Al sudah siap akan pergi.dan mulai berjalan keruang tengah . Jessika justru mengejar Al.bukannya ganti baju.
"kamu ngak boleh pergi, aku ngak izinin."
"siapa kamu ngatur-ngatur aku."
"kok ngomong gitu, aku ini istri kamu loh."
" kalau kamu merasa kamu istriku, kamu pasti bakal dengerin aku bukannya membantah dan sekarang kau justru melarang ku pergi dan aku tidak akan mendengarkan itu. mulai hari ini kita hidup bebas tidak ada laragan apapun itu karena itu yang kamu mau selama ini terserah kamu mau melakukan apapun. begitupun aku jangan ada larangan."
Al berjalan meninggalkan Jessika. tanpa peduli dengan sang istri.
" ngak bisa gitu dong, engak..."
"kenapa ngak bisa Jes,kamu aja bisa."
KAMU SEDANG MEMBACA
🌷My Confidant Friend Is My Destiny ✅
RomanceSebuh kesalahpahaman membawa takdir mereka menemukan jodoh yang sesungguhnya