My Confidant Friend Is My Destiny_part 20
keluarga Alfri dan Adicipta tengah berkumpul bersama di Restoran hotel tuk sarapan pagi bersama, lalu berbincang-bincang hangat. Andin dan Al pun menyusul,Andin sengaja mengandeng tangan Al bukan karena ingin terlihat romantis hanya saja bagian bawanya begitu perih, dan tergangu oleh cara berjalanya.sejujurnya Andin sangat malu dengan keadaanya namun cacing diperutnya sedari tadi tengah memberontak ingin segera di isi.
"Mas pelan-pelan dong."omel Andin
"kau ini kenapa sayang aku sudah berbaik hati ingin mengendongmu tapi kau menolak, dan kini kau memarahiku hanya karena jalanku cepat bukankah cara berjalanku seperti ini dan kau sudah tau itu." sewot Al.
"diamlah jalanku seperti ini,itu penyebabnya kamu. Mas sangat kasar padaku semalam dan pagi ini kamu juga tak memberiku jeda."
"maaf itu karena kamu sangat menggemaskan sayang dan membuatku tergila-gila."
"sudah jangan menggodaku terus."
"itu kenyataan sayang"
"pagi semua." ujar Al dan dijawab serentak oleh orang yang berada disana.
"pagi."
"sayang Andin jalannya kok pincang gitu apa kau mengasarinya semalam." bisik mamanya pelan.
"tidak Ma, tapi menantu mu itu sangat membuatku tergila-gila" canda Al.
"dasar nakal" mencubit pinggang Al.
sementara lain hal dengan Lisa dan Gio yang tengah membahas sesuatu.
"kak mana janjimu dua hari yang lalu kau sudah resmi jadian dengan kak Elsa dan janjimu kau lupakan."
"Tenang lah aku tidak melupakan itu, ini kuncinya sesuai keinginanmu mobil Spot kuning itu pilihanmu."
"Wah kak mengapa tidak dari kemarin kau berikan kau membuatku menunggu."
"mana mungkin aku akan memberinya, kemarin sementara asistenku baru membelinya semalam. dan mobilnya baru sampai malam tadi. dasar bodoh."
"hehehe senang berbisnis dengan kakak."
"dasar bocah usahanya lebih banyakan aku yang bertindak dan dia malah meminta hadiah." Guman Gio.
"apa kak aku masih dengar loh."
"Tidak aku hanya bilang kau cantik."
"ouh iya memang benar kak soal itu aku suda cantik semenjak dalam perut mama."
"diamlah."
" kakak apa sekarang mobilku sudah sampai diHotel ini."
"tidak sama sekali mobilmu ada dirumah dan sudah masuk garasi Rumah kau pulang dulu baru dapat menggunakannya."
"yah harus pulang dulu, baiklah itu tidak masalah kakak terimakasih."
"cup.." satu kecupan mendarat di pipi Gio.
"dasar anak nakal apa kau tidak malu menciumku didepan semua orang."
"itu buktinya aku sangat menyangimu kakak."
"bukti apa kau justru memorotiku."
"memoroti bagaimana?,bukankah ini hadiah."
"iya hadiah tapi bukan mobil seperti itu yang kujanjikan kau curang"
"diamlah kakak,aku tidak suka omelanmu."
"dasar bocah." mencubit pipi Lisa.
Dua hari kemudian....
hari kiki tengah berbincang dengan Amar dicape biasa, kiki bekerja hari ini kiki baru bisa masuk kembali bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌷My Confidant Friend Is My Destiny ✅
RomanceSebuh kesalahpahaman membawa takdir mereka menemukan jodoh yang sesungguhnya