🌷My Confidant Friend Is My Destiny_part 8

428 27 1
                                    

🌷My Confidant Friend Is My Destiny_part 8

"iya kak Gio."

"pah udah ngak usah keras gitu sama Lisa."mengelus lengan sang suami.

Dikamar Al duduk dibalkon menatap bulan. sudah lama dia mencoba muv-on malam ini dia teringat lagi.

"Lisa benar harusnya aku ngaca..rumah tangga ku juga gagal terus sekarang aku sok pintar. bodoh...." air mata Al menetes mengigat beberapa bulan yang lalu bahkan saat proses percerain dipengadilan Rendy juga ikut bersama Jessika, menguatkan.

" Ah aku benci... aku benci...bukan seperti ini yang ku mau."Al menatap langit

" aku benci kamu Jessika. mengapa rasa ini sulit tuk dihilangkan...setelah apa yang kau lakukan padaku." teriak Al, Lisa datang memegang pundak Al.

"maaf kak, Lisa salah tadi harusnya Lisa ngak ngomong gitu."

"Lisa udahlah kamu ngak salah. ngak usah minta maaf kakak aja yang ngak sadar diri."

Lisa memeluk sang kakak." jangan gomong gitu kak ngak baik. kak Jessika aja yang jahat ngak punya perasaan nyakitin kakak setelah apa yang kakak korban kan untuknya."

"udah ngak usah dibahas, kakak mau istirahat."

"kakak minum dulu, ini Lia dah capek-capek loh bikini minum."

" apasih yang engak buat adek kakak tersayang ini."

malam semakin larut semua keluarga Alfari sudah memasuki mimpi indah mereka, jam berputar seperti biasanya pagi harinya. Al memutuskan untuk joging dan mengambil jaket kesayangannya. tanpa sengaja sebuah benda pipih jatuh dari jaketnya...apalagi kalau bukan handphone lamanya dulu. saat dia bertengkar hebat dengan Jessika dia memutuskan tidak ingin berhubugan dengan Jessika. Handphone dimatikan agar Jessika tidak menyibukan diri menelponnya

Al berjalan sembari mengambil carger miliknya tuk nge cas ponselnya karena kehabisan baterai.

di tempat lain ada Andin dan kiki yang tengah duduk bersantai di ruang tamu

"ndin joging yuk bosen dirumah kitakan lagi ngak kerja terus habis joging kita ke mall yuk jalan-jalan."

"boleh deh bosen dirumah juga."

"hore.. lo soib gue emang baek hati deh."

"apasih lo lebay deh buruan yuk ganti baju terus otw."

"iya lo jugak ngapain masih diem tadi nyuruh buruan."

"yaudah yuk ganti baju."

"ndin gue mau nayak sesuatu sama lo." tanya Kiki saat tengah memakai baju olahraga.

"nanyak apa?."

"itu gue mau nanyak. ello sama si Amar gimana dah jadian belum."

"tungu-tunggu ello tau si Amar semalam nembak gue."

"eem iya tau lah kan dia yang bilang."

"jadi lo tau. tapi lo ngak bilang temen ngak ada ahla*k lo ."

pletak,,,,

Andin meyikut kepala Kiki.

"Au... sakit tau."

"masih syukur cuma gue gituin ngak gue tonjok, lo tau kan gue ngak suka sama Amar dari dulu. terus ngapain lo masih usaha deketin gue sama dia tau ngak gue panik semalam mau jawab apa."

"aduh ndin apa kurangnya sih tu si Amar ganteng punya bengkel anak pengacara lagi."

"ini bukan soal kaya Kik, tapi hati gue ngak ada rasa sama dia."

🌷My Confidant Friend Is My Destiny   ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang