06

1 1 0
                                    

Yanti sedang menunggu jemputan umum diparkiran sekolah tiba-tiba ygy ada yang memanggil nya

"YAN" panggil seseorang (dipanggil Tuhan kali ~memey)

Yanti menoleh ke orang yang memanggilnya tadi

"Ya Allah kenapa dia balik lagi sih" batin yanti

"Haii, pulang bareng?" Ucap seseorang

"Mmm boleh deh" ucap Yanti tidak yakin

"Yaudah yok" ucap seseorang itu lalu menarik tangan Yanti ke parkiran

"Btw canva masih di Ausy?" Tanya orang itu

"Hmm"

*Sampai dirumah

"Makasih ya ****an"

"Yaudah gue balik dulu" ucap orang itu lalu pergi dari pekarangan rumah Yanti

"Huh kok kek deg deg gitu yak" ucap Yanti

*Skip

"Hari ini bosen amat sih" keluh yanti

"Apa kerumah anva aja ya, sekalian jalan jalan sama Lia" ucap Yanti

*Dirumah Lia

"Turun" ucap Reyy

"Sabar"

"Kak nyangkut ituh ih" kesal Lia karna rok nya tersuangkut

_Brak_

Hhhh jatuh kan lu ~memey

Lia terjatuh karena tidak sabaran dan akhirnya lutut mulusnya kini berduarahh

"Ck, gak bisa jaga diri banget sih Lo" kesal Reyy

"Liat lututnya berdarah kan" ucap Reyy (Halah marah marah tapi peurduli ~memey)

"Bisa jalan gak?" Tanya Reyy

Lia hanya menggeleng kan kepalanya

Reyy menghanbin Lia (sumpah bahasa Indonesia menghanbin paan :v )

Reyy mendudukkan Lia di Sofanya

"P3k?"

"Hah? Oh di meja dapur"

Reyy mengobati lutut Lia yang berdarah dengan telaten

"EH Eh Ni bocil gue kenapa lutut nya begitu" ucap Haruto (hmm ~memey)

*Haruto Abang Lia ygy adeknya anva juga tpi :v

"Bang lo bisa gak gausah teriak teriak ini rumah bukan hutan" kesal Lia

"Eh Lo cil Napa dah kalo ngomong Ama gue kagak sopan amat lu gue lah tadi Ama dia nya aku kamu lu" kesal Haruto pada Lia

"Hmm" Lia hanya berdeham

"Ini kenapa lutut Lo?" Tanya Haruto

"Abis jatuh" ucap Lia

"Pasti lu pecicilan kan"

"Hidih mana ada"

"Diem " ucap Reyy

"Yaudah gue mau keluar bentar cari mie ayam, awas aja lu yak ni bocil kenapa Napa mati lu" ancam Haruto

"Hm"

"Bang" ucap Lia

"Paan?"

"Hidih, bang es krim yah"

"Ogah"

"Bang plis deh lu ganteng banget" rayu Lia

"Gue yg beliin" lerai Reyy

"Gajadi bang, sana deh lu pergi dah" usir Lia pada haruto

Lalu Haruto menjitak kepala Lia

"Awwss RUTO LU GUE ADUIN ABANG YAK" teriak Lia

"GAK SOPAN LU CIL" ucap Haruto

"Diem" ucap Reyy sedikit membentak

"Kak"

"Hm?"

"Ayok"

Reyy menaikkan alisnya tanda bahwa ia sedang bertanya

"Es krim nya" ucap Lia

"Gaada eskrim" ucap Reyy

"Hishh kok gitu tadi kan-" ucapan Lia terpotong

"Kemarin abis makan eskrim kan tadi pagi juga" ucap reyy

"Loh kok kakak tau" heran Lia

"Gue liat"

"Oo"

"Kak" ucap lia lagi

"Hm?"

"Bantuin " ucap Lia

"Ngapain?"

"Mau ngambil sesuatu didapur" ucap lia

Reyy memapah Lia ke dapur dan yang dipapah berhenti didepan kulkas

"Perasaan gue ga enak" batin Reyy

Lia membuka pintu kulkas dan mengambil sekotak penuh es batu

"Wiiihhhh" matanya berseri ketika melihat es batu

Namun esbatu nya langsung dirampas oleh Reyy

"Ishh kak balikin deh" ucap Lia

Saat Lia hampir terjatuh Reyy menangkap Lia dan terjatuhlah esbatu nya :(

*Yanti datang

"Ya Allah cobaan apalagi ini" Yanti mengcry

Sudah 3menit lebih merek tetap seperti itu dan saling menatap

"Ekhem" kesal Yanti

Mereka berdua tersadar Lia refleks mendorong Reyy

"Ishhh kak es batunya"

"Kakak pulang aja deh" usir Lia

"Lu *gak boleh makan es*" tegas Reyy

"Terserah "

"Ini gue ngapain disini deh" batin Yanti

*Siapakah yang mengantar Yanti pulang?*

*See u next part🧞‍♀️*

Cabe Cabean Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang