Teddy Bear

1K 51 6
                                    


Just close your eyes and sleep deeply, because I'll meet you soon in your dreams.


canon compliant | hurt-comfort | fluff  | based on NCT Dream Teddy Bear | intinya hyuck lagi insom tapi dia juga punya mark <3


---


Akhir-akhir ini Mark jadi sering berandai perihal waktu. Soal bagaimana waktu akan terus berjalan. Terkadang seakan tidak acuh dengan keadaan jiwa dan raga yang ikut bersemayam bersama.


Layaknya kereta malam, waktu akan terus bergerak, melalui para insan yang silih berganti. Mengabaikan segala riuh yang mungkin tercipta, terus melaju ke arah destinasi yang telah dinanti. Hanya mengangkut yang siap berkelana, meninggalkan sosok yang masih berdiri linglung di tepi peron.


Untung saja Mark selalu punya Donghyuck. Sosok yang beberapa tahun belakangan ini (entah bagaimana) terus menempel bersamanya. Selalu saja berdiri tepat di sisi bahu, menemani Mark kemana pun laju kereta membawa mereka.


Tidak ada bedanya dengan hari ini.


Bukan lagi rahasia bahwa preparasi menjelang masa promosi album merupakan momentum yang paling menantang. Hari-hari Mark dan Donghyuck akan selalu diwarnai oleh adrenalin konstan; selalu berubah. Mulai dari proses diskusi konsep, persiapan koreografi, merekam lagu, hingga produksi konten hiburan.


Waktu terus berjalan, menjebak keduanya untuk terus bekerja. Memaksa mereka untuk kembali terkurung dalam ruang preparasi, Merekam seluruh informasi dengan cepat, kemudian memoles setiap serpih dalam diri hingga mencapai titik sempurna.


"Kita punya waktu 10 menit hanya untuk fitting pakaian? Lama sekali, hyung! Aku bisa menggunakan waktu itu untuk menghabiskan 2 piring nasi goreng sekaligus mencuci piringnya!" seru Donghyuck ditengah sebuah kesempatan, meninggalkan Mark bersama alisnya yang mengernyit miris.


Waktu 10 menit itu terasa singkat bagi kebanyakan orang, tetapi tidak untuk Mark dan Donghyuck. Setiap waktu yang mereka lalui itu sama berharganya, maka punya waktu luang 10 menit adalah sebuah kemewahan.


Benar, waktu tidak pernah berlaku baik untuk keduanya. Tidak pernah sekali pun menyisakan jeda bernafas, selalu saja memaksa Mark dan Donghyuck untuk terus berlari. Mengejar segala kesibukan yang terpatri di depan wajah. Perlahan mengikis rapuh serpih dalam diri, meninggalkan keduanya mulai hilang kendali perihal ukuran waktu.


Momentum dimana keduanya merasa hilang akan selalu hadir. Namun, sekali lagi, mereka punya satu sama lain.


Ketika Mark berhadapan langsung dengan penat, akan ada dua hal yang tetap membuatnya melangkah: determinasi diri dan Donghyuck. I know, this might sound literally insane knowing their history together, but Mark has his own reasons.


Di tengah rasa khawatir yang kerap menyesatkan, di antara ragu dan harap yang pupus, dan ketika gugusnya merasa hilang, entah bagaimana, Donghyuck akan selalu hadir tepat pada pusarannya.

Beautiful MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang