°~38~°

222 42 8
                                    

Happy reading
.
.
.
o0o

Karena Dev dan Kelvin berusaha membela Marina ketika gadis malang itu di tuduh mencuri pulpen, mereka bertiga pun berakhir tinggal di rumah Merlin. Marina mengatakan kepada Merlin bahwa Dev dan Kelvin adalah pemuda yang baik dan Merlin pun juga tidak masalah jika mereka tinggal, yang terpenting masyarakat tidak tahu. Dev paham itu sangat lah berbahaya, mereka bisa saja di pandang negatif. Dev menghela nafas. Dia berfikir itu sejak tadi sampai tidak bisa tidur, semuanya tidak bisa terus seperti ini. Di tambah lagi kedalam satu gadis kecil, Kanaya. Gadis yang Dev bawa kemari. "Kalau gue sama Kelvin tetap di sini, maka ada kemungkinan yang buruk yang mungkin bisa terjadi oleh 3 gadis itu. Mereka bisa saja di anggap buruk oleh masyarakat"  Dev membalik lembaran korannya dengan kesal, "gue harus cari cara secepat mungkin."

Kelvin yang sedari tadi duduk di sebelah Dev hanya keheranan dengan tingkah Dev sejak tadi, Kelvin tetap melanjutkan makannya dengan santai. Tapi dia tetap menyempatkan berbicara pada Dev, "Perlu gue booking rumah sakit jiwa?" Tanya nya santai pada kakaknya.

Dev tak menjawab, dia terlalu sibuk pada memikirkannya sendiri.

Dev menatap pintu kamar Merlin, dia tahu di dalam ada seorang gadis kecil berambut panjang yang sejah malam selalu menggenggam erat tangannya sambil mengigau semalaman. Dev tidak keberatan sama sekali, dia berfikir ini memang harus dia lakukan. "Hal yang harus di lakukan sekarang melindungi nya dan membuat nya merasa aman. Tapi Yanto malah memiliki pemikiran untuk mengembalikan nya, jelas saja jika gue harus adu tonjok dengan pria itu lagi. Dia beralasan bahwa Kanaya adalah gadis dalam pingitan." Dev kembali membalik lembaran koran nya dengan emosi. Meskipun akhirnya setelah subuh Kanaya baru bisa tertidur pulas, dan bisa Dev tinggalkan. Dia sama sekali tidak bisa berhenti bertengkar dengan pikirannya.

Byur!

Dev tersentak air.

Kelvin menghela nafas lega, akhirnya dia bisa menghentikan Dev hampir di masukin setan Jahanam.

Mbak Maya yang ada di sana menatap Kelvin sebal. "Asal kamu tahu ya manusia! Saya ini kalau mau ngerasukin orang pilih-pilih!" Dia melipat tangan nya kesal.

Mbak Maya adalah seorang setan berbentuk wanita ber daster putih dengan rambut panjang nya, mbak Maya adalah jenis Kuntilanak salah server. Dia gagal menakuti manusia, jadi dia di buang dari neraka dan di bully oleh setan-setan lain karena mbak Maya kurang menyeramkan dan tergolong tipe setan yang enggan memasuki pria tampan.

"Vin lu gila ya?!" Dev mengamuk atas tingkah adiknya.

"Itu bang gue mau nyelamatin lu dari kuntilanak yang mau ngerasukin elu" Kelvin menunjuk mbak Maya.

Jelas saja di mata Dev di sini tidak ada siapa-siapa karena dia tidak punya kemampuan seperti Kelvin, Dev langsung melihat ke leher Kelvin. Kalung Kelvin tidak ada di leher nya, "Vin di mana kalung lu?!" Dev panik.

Kelvin mengambil kalung itu dari tas pinggang nya dengan santai. "Nih!"

"Kenapa nggak lu pakai goblok?!"

"Ini kalung lu, gue kagak mau pakai"

"Vin gue mau lu pakai kalung ini"

Kelvin berdiri dari duduknya, dia malas berdebat dengan kakaknya. "Bang lu pasti udah tahu-"

"Nggak gue enggak tahu" Dev memotong.

Lintas Waktu (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang