Let Me Shine (End)

1ris (10)

"Ah... Ren Jun oppa dan Hae Chan oppa" ucap Yn setelah kedua pria di hadapannya membuka masker.

"Masa kau tak mengenaliku si? Padahal aku sangat mengenalmu" ucap Hae Chan dengan wajah dibuat sedih

"Maaf oppa,hehe. Kalian mau ke mana?"

"Kami mencari mobil manager, kita lupa tadi di mana posisinya" jawab Ren Jun

"Kenapa tidak ditelefon saja?"

"Benar juga, kenapa tidak di telepon dari tadi si. Dasar Ren Jun pabbo"

"Sembarangan kau ya" ucap Ren Jun memiting kepala Hae Chan

"Akh, Jun sakit ini. Kalau leherku patah kau mau tanggung jawab"

"Jauh-jauh dariku!" Ucap Ren Jun dengan wajah kesal yang malah membuatnya tampak imut.

"Oppa kiyowo" celetuk Yn, menatap gemas wajah Ren Jun

"Ren Jun Hae Chan, kalian lama sekali !" Ucap Manager Dream menghampiri kami.

"Maaf hyung, ini semua gara-gara Hae Chan"

"Heh, jangan nuduh kamu ya. Ini semua gara-gara kamu"

"Sudah-sudah. Ayo kita kembali ke dorm. Yn kami duluan ya"

"Nee oppa, hati-hati"

Yn telah sampai di rumah, ia meletakan snack yang dibelinya ke dapur. Ia juga membawa beberapa snack dan segelas susu untuk dibawa ke kamar sebagai teman nonton film nanti.

"Hallo everybody, Soo Bin yang tampan layaknya pangeran pulang !"

"Ya ampun Soo Bin, sudah berapa kali eomma bilang. Jangan teriak-teriak! Ini rumah bukan hutan!"

"Hehe, lupa eomma. Di mana Yb eomma?"

"Di kamarnya. Maraton film"

"Okey, Soo Bin ke kamar Yn dulu. Bye eommaku sayang" ucap Soo Bin sambil memberika kiss bye pada Kyu Na. Sedangkan Kyu Na menatap anak laki-lakinya sambil mengelus dada dan geleng-geleng kepala.

"Huh, harus tetep sabar punya dua anak yang polahnya membuat naik darah"

Soo Bin melangkah dengan riang menuju kamar adiknya. Tanpa mengetuk pintu, ia langsung membuka pintu kamar Yn dengan sekuat tenaga. Padahal pintu kamar Yn tak terkunci, sehingga menimbulkan suara yang keras akibat daun pintu menghantam tembok.

Brakkkkk

"Astaga oppa! Kau mengejutakanku, rusak nanti pintu kamarku !"

"Ga rusak tuh, aman" jawab Soo Bin setelah mengamati pintu kamar Yn.

"Hm, kenapa?"

"Ikutan dong"

"Jangan naik ke kasur! Oppa belum mandi!"

"Masih bersih ini, wangi juga !"

"Pokoknya oppa harus mandi dulu"

"Ck, iya-iya. Aku mandi dulu nanti aku balik lagi"

20 menit kemudian Soo Bin kembali lagi ke kamar adiknya. Mereka akan menonton film bersama.

"Nonton film apa nih?" Tanya Soo Bin pada adiknya yang sedang tiduran.

"Horor oppa, mumpung ada temennya"

"Oke, kita nonton annabelle"

"Boleh-boleh"

Soo Bin mencari film annabelle di laptop Yn, setelah menemukannya, ia memutar film itu.

"Ini film kok makin serem si ?"

"Ini pakai boneka annabelle yang asli, serius ?"

"Kya"

"Buang bonekanya bodoh!"

"Lari!"

"Kyaaaa"

"Huft, tamat"

"Yn tidur bareng ya, oppa takut"

"Iya, Yn juga takut. Kita tidur di kamar Soo Bin oppa ya. Kamar Yn ada bonekanya"

"Oke, ayo ke kamar oppa"

Mereka berdua menuju kamar Soo Bin untuk tidur bersama. Sudah biasa jika habis nonton film horor mereka akan tidur bersama.

"Oppa, kalau aku punya pacar gimana?" Ucap Yn sambil menatap langit-langit kamar Soo Bin

"Pacar ? Emangnya kamu punya ? Emangnya ada yang naksir kamu ? Oppa aja belum punya pacar" Ucap Soo Bin sambil menatap sang adik yang masih fokus mengamati langit-langit kamarnya.

"Ada dong, banyak yang naksir aku. Emangnya oppa yang ga laku"

"Aku bukannya ga laku, tapi selektif memilih pasangan tahu"

"Ga tau tuh. Jadi gimana pendapat oppa ?"

"Terserah kamu, yang penting jangan sampai berlebihan pacarannya. Dan awas nanti keciduk dispacth"

"Tenang, ga ada yang akan tahu kok"

"Serius kamu punya pacar ? Emang siapa pacar kamu ?"

"Penasaran ya ?" Ucap Yn dengan wajah jahil

"Iya, siapa ? Oppa kenal ga?"

"Namanya....."

"Siapa?"

"Rahasia"ucap Yn lalu tertawa terbahak- bahak melihat wajah jelek Soo Bin

"Dasar, nyebeli kamu!"

"Hahahaha"

"Ga usah ketawa. Ketawa kamu jelek kaya setan"

"Heh jangan ngomong gitu. Nanti kalo ada dateng gimana?"

"Ish"