Flashback On
POV Juna"Juna~"
"Apa lagi?" tanya gue yang masih sibuk dengan beberapa kertas.
"Ayo jalan-jalan"
"Gue lagi sibuk bellv, lo gak liat?" Bellv menarik tangan gue.
"Aku tau apa yang ditakutin sama pacar mu itu," gue yang fokus pada kertas pun menoleh.
"Lo yang buat dia pingsan kemaren?" Tanya gua langsung.
"Tepat sekali! Kamu nih pinter banget," Jawabnya sambil mencubit pipi gue.
"Please, jangan lakuin itu lagi," Mohon gue yang gak tau lagi harus gimana lagi.
"Emangnya kenapa? Gak boleh? Huh?"
"Bellv," gue berusaha menahan emosi.
"Abisnya kamu gak mau anterin aku jalan-jalan," ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya.
'rasanya pen gue cabik cabik ni lonte sialan, harus sabar, gue sabar! Banget loh!'
Gue beresin semua kertas kertas nya.
"Yey ayo!" Akhirnya kita pergi keluar jalan jalan, gue dah gak bisa apa apa lagi selain ngikutin perintah si lonte ini.
Gue langsung jalan gak peduli, diliatin semua orang yang merhatiin gue jalan sama silonte, arghh prustasi.
***
"Lo ngapain ikutin gue lagi?," Tanyanya gue heran.
'perasaan udah gue ajak muter muter masih kurang kah?'
"Emang gak boleh?"
"Gak"
"Kamu mau Pac-"
"Yaudah iya, lo mau ngikutin gue lagi kek mau ngapain kek serah dah," potong gue pasrah dan berjalan ke arah singgasana gue berada.
Saat sedang enak enaknya jalan
Cup
Dia nyium bibir gue tiba tiba dengan brutal, gue agak sedikit syok, ia melingkarkan tanganya dileher gue, terus memaksa gue buat buka mulut.
Gue buka pintunya cepat-cepat
Brakk,,
sebelum yang lain ngeliatin terutama Aiden, Dan mencoba menyingkirkan tangan si lonte sialan ini.
Trakk,,
Gue yang denger suara benda pecah pun, langsung mendorong lonte sialan ini menjauh, gue menatap ke sumber suara, Dan yeah yang gue takutkan benar-benar terjadi, Aiden ngeliat semuanya.
"Aiden," Panggil gue panik menghampiri nya, bellv mencekal tangan gue.
'Heh, lonte semua ini salah losialan!, Kalo Aiden sampe gak mau maafin gue, gue gak akan segan segan bunuh lu LONTE!'
***
Gue mengejar Aiden yang berlari ditengah hujan, Aiden berhenti.
"Jangan ikutin Aiden!"
"Siapa juga yang ngikutin," Ucap gue spontan.
'heh mulut gak bisa kompromi dikit apa, jangan sok kull bodoh.'
Aiden lanjut berjalan, gue terus ngikutin kemanapun dia pergi, Aiden berhenti lalu berbalik badan.
"Diam disitu jangan ikutin Aiden lagi!"
Suara guntur menggelegar membuat Aiden meringkuk ketakutan, gue mendekat memeluknya khawatir.
"Udah tau takut petir, masih aja nekat pergi."
"Lepas!"
"Gak"
"Lepasin!" Aiden langsung ngedorong gue.
"Dean, gue bisa jelasin."
"Jelasin jelasin! Abis jelasin diulangin lagi! Hiks."
Aiden menangis, tangisannya tertutup oleh derasnya hujan, tapi gue masih bisa liat air matanya, dia pasti kecewa banget sama gue
"Aiden"
"DIEM! JANGAN IKUTIN AIDEN LAGI!" Aiden berdiri lalu lanjut berjalan, gue yang ngeliat Mobil dengan kecepatan tinggi dan.
BRUKK,,
Flashback Off
POV Author"Aiden maafin gue, gue tau gue gak pantes buat di maafin," Ucapnya menyesal.
Deo yang mendengar kisahnya sedikit miris, sungguh banyak mengandung kesalahpahaman.
"Deo"
"Apa?"
"Gue boleh minta tolong sama lu gak?"
"Minta tolong apa?" Firasat Deo tidak enak.
"Nanti kalo dia bangun, tolong jaga dia buat gue."
"Kok gituh bukannya lo kemaren kemaren bilang Kalo dia udah bangun, lo harus jadi orang pertama yang dia liat?"
"Gue ngerasa lo yang lebih pantes ada disamping dia, lo baik, perhatian, dan selalu ada buat dia, sedangkan gue orang brengsek yang paling dia benci, yang gak selalu ada buat dia."
"Iya bener sih," Juna mengeplak kepalanya.
"Gue tau kok gue seburuk itu, tapi lo jangan ngehina gitu jugak kali," ucapnya kesal.
"Lah kan gue cuman mengiyakan sebuah kenyataan," Juna memasang muka datar.
"Iya iyaaa, gue bakal jagain dia, seperti adek gue sendiri."
"Lo kok?"
"Apa?"
"Bukan itu yang gue maksud sialan"
"Gue gak kayak gitu broh," Deo menepuk bahu Juna.
"Gue tau dilubuk hati yang terdalam lo masih gak rela kan?" Lanjutnya.
Juna memeluknya dan menangis, ia terharu.
"Udah jangan cengeng kek bocah lu, katanya boss tapi nangis," ledeknya sambil mengelus elus pundaknya.
•
•
•
•
TbcSya yang buat sya yang nyesek ngetiknya(╥﹏╥)
Seperti biasa jangan lupa vote and Komen yaw
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You [bxb] COMPLETED
Teen FictionPria mungil berlari ditengah hujan yang deras diikuti oleh pria yang lebih tua. "Jangan ikutin Aiden!"- Aiden "Siapa juga yang ngikutin" Aiden lanjut berjalan pria lebih tua itu terus megikuti kemana ia pergi, dengan kesal ia menghadap ke arah pria...