chapter 04

224 28 6
                                    

Bunyi sirine mobil polisi membuat mereka sadar lalu berhenti kemudian saling tatap. Alvaro buru² pergi dari area itu . Mereka ngga mungkin masih stay disana ditangkap bisa digantung mereka sama Donny dan zain.

"Tanpa kalian mempertemukan gue sama aqeela atau ngga , tetap gue akan cari tau sendiri" teriak Rey saat mereka sudah melajuhkan motor dan berlalu meninggalkan area.

Sandrina yg baru datang , langsung menghentikan bunyi sirine mobil polisi palsu di ponselnya

"Pinter ya kalian , katanya ini cuma balap biasa kenapa pada bonyok gini!! Ujar sand yg lain hanya diam

"Abang juga , paling gede disini bukannya nenangin mereka malah ikut²tan , ada masalah apa kalian sama geng itu!. Tanya san

"Tadi.... " Ujar salah satu anggota , namun Rassya langsung memotong pembicaraannya.

"Biasalah namanya juga geng²ngan yg pasti adu kuasa aja san" ujar Rassya mengkode yg lain supaya sand tidak tau hal kejadian tadi.

Kalian pasti sudah tau dong kenapa Rassya begitu, yaps ngga mungkin mereka cerita mereka berantem gara² Rey ingin ketemu masalalu nya yg ada buat san sakit hati dan Rassya tidak suka itu.

"Lain kali ngalah aja la , apa sih adu kuasa padahal derajat kita Dimata Allah tetap sama" ujar san

Mendengar penuturan san. Sam , Arie , Rassya dan Rey jadi terkekeh guna menetralkan keadaan

"Bawel banget sih adik Abang"

"Bukan bawel bang , ishhh yaudah kita ke basecamp san obati luka kalian disana aja",

"Baik sayangku",

Mereka langsung pergi dari area itu dan menuju ke basecamp.

~~~

Alvaro sampai rumah dengan tergesa-gesa , liat la keadaan mereka sungguh berantakan. Untung mami dan papi ada diluar kota , Donny dan para Abang nya yg lain ngga nginap dirumah. Cuma ada farel dan aqeela dirumah . Yg berarti mereka akan aman

Alvaro mengendap-endap memasuki rumah , menghidupkan lampu dan mereka dikagetkan dengan aqeela dan farel yg sudah dikursi ruang tamu

"Astagfirullah alazim", latah damar kaget melihat mereka duduk anteng dikursi

"Bwaaang ,baby , belum tidur" tanya kiesha terbata-bata karena sudah ketar-ketir terlebih dahulu

Bukannya menjawab pertanyaan Kiesha , farel lebih memilih berdiri dan tersenyum smirk kearah mereka.

"Ini kalau bang Donny sama bang Zain tau kalian berantem lagi ,ngga tau hukuman apa lagi yg akan mereka kasih. Heran kalian ngga ada kapok²nya , perasaan baru² kemarin kalian dihukum, semua fasilitas disita ngga sampai satu bulan udah bikin ulah lagi." Ujar farel yg lain cuma tertunduk

"Udahla bang kasian mereka , jangan dimarahin terus , mending kita obatin luka mereka nanti takutnya semakin memar" ujar qeela lembut.

Sungguh adem pembelaan aqeela kepada keempat Abang nya ini , mereka lolos dari ceramah farel yg panjang

"Yaudah kalian duduk disini , Abang ambilin dulu kompresnya" ujar farel yg langsung melenggang pergi ke dapur dan keempat pria itu langsung memeluk sang adik bungsuu

"Ahh tayangg Abang udah jadi Malaikat pelindung Abang" ujar Kiesha menye² membuat ketiga pria itu ingin muntah

Mereka memeluk dan mengusel adik bungsu mereka lalu mencium kening dan wajah adik nya secara bertubi-tubi.

"Lain kali Abang ngga usah berantem lagi ya , nanti takut nya bang Donny tau bisa panjang urusannya", ujar qeela tersenyum tipis

"Kita berantem juga demi baby , r...", Ujar jefan yg hampir keceplosan dan langsung diinjak kakinya oleh bintang , je melihat kearah bintang , bintang melototnya tanpa ampun. Jefan baru sadar dia hampir keceplosan membahas  Rey didepan aqeela

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang