"kebakaran... kebakaran... kebakaran
Kehebohan di luar , membuat attensi semua orang yg di dalam ruangan keluar secara berdesakan. Bahkan pihak kampus menjadi sangat panik akan tetapi para dosen berusaha menenangkan para tamu.
"Harap tenang"
"Panitia , panitia hubungi pemadam kebakaran sekarang juga
Dosen memberikan intruksi kepada
panitia"Semua harap tenang"
~~~
"Uhukkk... uhukkk
Karena asap yg mulai menggembul , kedua gadis yg berada dalam gudang itu . Aqeela dan sandrina. Mereka sadarkan diri dari pingsan tadi.
"Lo gapapa kan" ujar sandrina yg terlebih dulu mendekati kursi roda aqeela.
"San?
Aqeela dirinya bingung kenapa dia ada disini dan ketemu sama sandrina.
"San Lo disini juga , dan kok bisa kita berdua ada dalam sini"
San terdiam sejenak berusaha mengingat apa yg terjadi. Dan bayangan san kembali saat dirinya memergoki alin cs membawa aqeela kesini. Setelah itu san tidak ingat apa-apa.
"Gue juga ngga tau , yg jelas gue liat Lo pingsan dan di bawa alin cs kesini" ujar sandrina
"Kita ngga banyak waktu , kita harus keluar dari sini" lanjut san yg langsung mendorong kursi roda aqeela menuju ke pintu
"Tolonggg" teriak aqeela dan dan secara bersamaan
Sandrina berusaha mendobrak pintu supaya pintu nya terbuka , namun apa daya san hanya sendirian tenaga cewek juga , dan pintu pun terkunci diluar. Sangat mustahil bisa terbuka
San masih bersikap tenang , memikirkan jalan keluar begitu juga dengan aqeela. Tapi semua itu menjadi panik karena api mulai memasuki area dalam
"Qeel gimana ini" san menjadi sangat panik
"Tenang san , kita pikirkan bagaimana caranya kita keluar dari sini" qeela berusaha bersikap tenang kembali.
"Lo bawa ponsel san , coba Lo hubungi teman Lo atau siapa gitu" lanjut qeela
Sandrina meraba-raba almamater nya tapi sepertinya dia baru ingat , ponsel nya lagi di cas dalam mobil.
"Astaga ponsel gue dimobil qeel" ujar sandrina , aqeela menghembuskan nafasnya kasar dirinya juga sama , beda nya ponsel aqeela sama mba ayu.
"Gue juga ngga bawa hp san"
~sedangkan ditempat lain , alin cs merasa gelisah karena gudang tempat dia mengurungkan san dan aqeela kebakaran.
"Lin gimana , tuh 2 cewek ada didalam" bisik salah satu teman alin
"Berisik Lo , bisa ngga Lo diam. Jangan sampai ada yg curiga sama kita. "Balas alin sinis
"Yaa tapi gimana Lin kalo mereka mati gimana"
"Yaudah bagus dong kalo mereka mati kebakaran jadi abu dan jejak gue hilang" alin tersenyum smirk
"Siapa yg mati jadi abu"
Alin cs terkejut ketika mendengar suara yg di dengar nya lalu mereka membalikan badan secara pelan.
"Sya" cicit alin pelan
"Siapa yg mati Lin" lanjut Rassya
"Ngg...ngga ada kok mungkin Lo sadar dengar , ya gak gaess"
"Iya sya mungkin Lo salah dengar"
"Ngga mungkin gue salah dengar , telinga gue masih berfungsi dengan baik" bikin ulah apa lagi Lo" ujar rassya