Aretha subuh subuh dirinya sudah bangun, karena sejak tadi subuh sehabis dirinya sholat subuh, dirinya merasakan mual mual, yang bergejolak diperutnya dan sampai sekarang pun rasa mual itu masih sedikit mengangunya, karena kedatanganya yang tidak bisa di prediksi.
"Apa ini yang dinamakan morning siknes?" gumam Aretha yang berada didalam kamar mandi
"Tapi rasanya kenapa bisa selemas ini?"
"Kepala aku juga pusing" ucapnya lirih
Mata Aretha tertuju kepada perutnya yang masih datar "Pliss mama mohon jangan bikin mama kaya gini, mama kesiksa" ucap Aretha dengan air mata yang jatuh
Ya moring siknes memang sering dialami oleh Aretha sejak beberapa hari yang lalu, dan itu membuat dirinya menjadi lemas dan agak sedikit pusing.
"Hikss..hiks.."
"Aretha nggak bisa ngejalanin ini semua sendirian" ucapnya menangis sembari meremas perutnya dan menjatuhkan dirinya di tembok kamar mandi
"Cobaan ini terlalu berat untuk Aretha lewati sendirian, hikss..hikss, kapan pun Aretha bisa berucap kalau Aretha ini kuat, tapi sejujurnya didalam lubuk hati Aretha yang terdalam Aretha nggak kuat, hikss.. hikss.. ibu" ucap Aretha menangis tersedu-sedu
Setelah beberapa menit Aretha menangis dikamar mandi dan merasakan lega diperutnya, dirinya memutuskan untuk kembali ke kamarnya, dan bersiap siap untuk pergi ke sekolah.
Tok--Tok--Tok!
"Sayang! Ayah boleh masuk?"
Aretha yang mendengar suara Adi dari luar kamarnya itupun dengan cepat langsung menghapus sisa sisa jejak air matanya yang masih berada di pipinya.
"Iy--iya yah masuk aja" sahut nya berteriak
Adi pun masuk dengan membawakan roti dan juga susu untuk sarapan pagi Aretha, karena dirinya tau bahwa Aretha pagi pagi tidak pernah sarapan, sebab suci yang selalu melarangnya "Ayah bawain makanan buat kamu, dimakan ya" ucap Adi memberikan makanan tersebut
"Ayah kok repot-repot, segala makanya dibawain ke kamar, aku bisa makan sendiri kok nanti" sahutnya
"Enggak repot sayang, kamu harus makan sebelum berangkat sekolah" ucap Adi mendudukan dirinya disamping Aretha
"Aretha nggak laper yah" sahutnya
"Kamu nggak boleh seperti ini, laper nggak laper kamu harus tetap makan, biar perut kamu terisi, kasihan kan cacing-cacing kecil diperut kamu" ucap Adi membuat Aretha membulatkan matanya karena mengingat sesuatu
"Tapi Aretha mual yah kalau makan" batinnya berucap
"Yasudah biar ayah yang suapin ya" ucapnya membuat Aretha terpaksa membuka mulutnya perlahan-lahan
KAMU SEDANG MEMBACA
REYFANSYAH [Revisi]
Teen FictionMengandung bawang ಥ‿ಥ Tentang seorang Remaja berumur 18 tahun yang masih bersekolah di sekolah menengah keatas, apa jadinya jika kesalahan satu malam berhasil membuat hidupnya hancur dan berubah. apakah bisa ia mengatasi masalah hidupnya disaat di...