Setelah dari rumah sakit Aretha pun memutuskan untuk langsung pulang sembari menebus vitamin miliknya di apotek terdekat, setelah semuanya selesai Aretha langsung pulang karena hari sudah larut malam.
Aretha menolak ajakan Fano yang menawarkan dirinya untuk pulang bersama, Aretha tidak ingin jika sampai terjadi keributan di rumahnya karena ibu tiri dan kakak tirinya itu pasti akan langsung memarahinya jika mengetahui Aretha pulang bersama laki-laki.
"Assalamualaikum" ucap Aretha membuka pintu rumahnya dengan badan yang masih lemas dan wajah yang terlihat masih pucat
"Waalaikumsalam, dari mana aja kamu?" ucap Suci yang tiba tiba berada didepan Aretha sembari melipat tangannya sebatas dada
"Eum-- abis kerja kelompok mah" sahutnya tak berani menatap Suci
"Jangan bohong kamu, mana ada kerja kelompok jam segini baru pulang" ucap Suci menatap Aretha
Aretha mengeleng-gelengkan kepalanya"Engak mah Aretha nggak bohong, tadi macet di jalan makanya Aretha pulang telat" ujarnya berusaha meyakinkan Suci
"Maafin Aretha mah, Aretha terpaksa bohong" batinnya berucap
"Bener?"
"I-iya mah" sahut Aretha yang menundukkan kepalanya
"Halah paling juga main kan? Keluyuran nggak jelas sama om-om hidung belang itu" ucap Angel yang tiba tiba datang membuat Aretha terkejut
"Nggak kak, itu gak bener" sahutnya menatap Angel
Angel menatap sinis tidak suka melihat wajah Aretha "Udah deh nggak usah sok polos dan sok lugu, kalau busuk ya busuk aja" ucapnya
Suci pun mengusap pelipisnya "Udah ngel, udah, ini udah malem" ucap Suci membuat Angel berdengus kesal dan pergi meninggalkan Suci begitu saja
"Masuk kamar sana!" ucap Suci menatap Aretha
"I--iya mah" sahutnya
Aretha pun pergi menuju kamarnya guna beristirahat karena seharian ini dirinya sudah menghabiskan seluruh tenaganya untuk menghadapi Reyfan, begitu sangat lelah sekali, kepalanya juga masih terasa pening.
"huft, pusing" gumam Aretha yang mendudukkan tubuhnya di pinggir kasur sembari mengusap pelipisnya
Aretha sangat bersyukur, karena janinnya baik-baik saja setelah apa yang dilakukan oleh Reyfan kepadanya siang tadi, sampai membuat dirinya harus masuk UGD.
Tangan kanan Aretha terulur menyentuh perut datar nya yang masih tertutup pakaian seragam sekolah nya "Papa kamu jahat! Mama benci sama papa kamu! Papa kamu tega mau bunuh kamu, anak kandungnya sendiri" ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca menatap perutnya dengan sesekali mengelus nya perlahan
"Tapi kamu tenang aja, mama akan melindungi dan menjaga kamu di perut mama sampai kamu bisa lahir ke dunia ini, mama nggak akan biarin siapapun itu berhasil menyakiti anak mama" sambung diiringi air mata yang sudah jatuh membasahi pipinya
KAMU SEDANG MEMBACA
REYFANSYAH [Revisi]
Teen FictionMengandung bawang ಥ‿ಥ Tentang seorang Remaja berumur 18 tahun yang masih bersekolah di sekolah menengah keatas, apa jadinya jika kesalahan satu malam berhasil membuat hidupnya hancur dan berubah. apakah bisa ia mengatasi masalah hidupnya disaat di...