27•||Reyfan||•

8K 235 5
                                    

Di dalam ruang UKS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di dalam ruang UKS...

Reyfan menatap wajah Aretha yang terlibat begitu pucat dengan kedua mata yang masih terpejam, belum sadarkan diri dari pingsan nya.

Ya, Aretha jatuh pingsan di tengah-tengah lapangan saat dirinya tengah berlari, dengan mata kepalanya sendiri Reyfan melihat Aretha yang berlari sembari memegangi perutnya dengan raut wajah seperti menahan rasa sakit di perutnya.

Tak lama setelah itu Aretha langsung jatuh pingsan, Reyfan yang melihatnya itupun dengan cepat menghampiri Aretha dan mengendong tubuh Aretha, cepat-cepat membawa Aretha ke ruang UKS untuk ditangani.

"Cewek batu, di bilang jangan ikut pengambilan nilai olahraga lari, tetap aja ngeyel ikut. Gini kan jadinya" gumam Reyfan menatap sebal wajah Aretha

Reyfan hanya diam menatap datar wajah Aretha kala ia melihat dan mendengar suara lenguhan dari Aretha yang mulai tersadar dadi pingsannya.

"Eughh--"

Aretha membuka kedua matanya, menatap sekelilingnya "Kok aku di sini? Tadi aku lagi dilapangan" ucapnya mengubah posisinya menjadi duduk menatap wajah Reyfan yang berada di samping nya

"Kakak yang nolon--"

"Puas kan lo?"

"Seneng kan lo, bisa bikin anak gw hampir celaka?"

"Lo boleh benci sama gw, tapi nggak dengan membahayakan anak gw, jangan cuma karena kebencian lo sama gw, lo lampiaskan semua kebencian lo sama dia! Gw nggak akan tinggal diam sampai anak gw kenapa-kenapa di perut lo!" ancamnya menatap wajah Aretha dengan tajam

Tak mau kalah dengan Reyfan, Aretha pun juga ikut menatap tajam Reyfan "Kakak ngancem aku? Kenapa baru-baru sekarang ini kakak ngakuin dia sebagai anak kakak? Bukannya dulu kakak ya yang mau anak ini mati!" ujarnya dengan penuh penekanan, membuat rahang Reyfan mulai mengeras, kedua matanya memerah menatap tajam Aretha

"Apa? Benar kan? Ucapan aku nggak salah" sambung Aretha menantang, saat Reyfan hanya diam dengan tatapan penuh amarah

Sebisa mungkin Reyfan menahan emosi nya yang sudah berada di ujung tanduk, mengontrol rasa amarahnya agar tidak melakukan hal-hal yang dapat menyakiti Aretha kembali. Walaupun sejujurnya ingin sekali memberikan Aretha sedikit pelajaran karena selalu saja mengungkit-ungkit kesalahan dirinya.

Tak ingin emosinya meledak-ledak, Reyfan memilih untuk tidak menanggapi ucapan Aretha.Ia memilih keluar dari ruang UKS meninggalkan Aretha begitu saja dengan perasaan kesal dan penuh emosi.

REYFANSYAH  [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang