🖇️ 23 🖇️

1.1K 97 5
                                    

Gulf terbangun karena mendengar meja yang di tendang dengan kasar , serta suara dua orang yang bertengkar. Dilihatnya samping tempat tidur, Mew sudah tidak ada. Gulf bangun dari posisi nya ingin melihat apa yang terjadi di depan .

"Eh tuan Gulf mau kemana?" Cegah bi Endah yang melihat Gulf ingin melihat pertengkaran di ruang tamu

"Bi..... Itu siapa yang bertengkar ???" Tanya Gulf

"Bukan siapa siapa. Tuan masuk aja ke dalam , bersih bersih badan . Habis itu sarapan. Sudah ditunggu tuan Mew"

Gulf mengalah, ia kembali masuk. Namun bukan di kamar milik Mew ,melainkan ke kamar nya sendiri. Segera bersih bersih , perutnya sudah keroncongan minta di isi.

Di meja makan , Mew menatap lurus ke arah depan. Pikiran nya masih dipenuhi oleh sosok ayah. Kenapa yah nya sedari dulu selalu memaksakan kehendak. Mew sungguh muak. Ini itu diatur oleh ayah nya. Namun kali ini Mew tidak akan lagi menurut kemauan sang ayah. Dirinya sudah amat muak.

"Pagi kak Mew" Gulf menarik kursi di samping Mew. Lamunan Mew terbuyar akan kehadiran Gulf

"Pagi juga..... Ayo sarapan, ini bubur mu. Kau kemarin malam minta sarapan bubur ini kan" Mew menyodorkan semangkuk bubur

"Wihh..... Harum banget bau nya , pasti enak banget ini" Gulf tersenyum lebar ke arah Mew

"Makanlah, nanti keburu dingin"

Gulf segera menyendok bubur itu . Belum sempat satu sendok bubur masuk ke dalam mulut , Gulf meletakkan kembali ke mangkuk. 

"Kenapa ?? Kau tidak selera makan bubur?" Tanya Mew melihat perubahan raut wajah Gulf

"Tidak kok" jawab Gulf cepat
"Emmm...... Gulf hanya penasaran, tadi pagi Gulf mendengar orang bertengkar di ruang tamu. Gulf mau liat , tapi ga dibolehin bibi. Siapa yang bertengkar kak??"
Sungguh , Gulf amat penasaran dengan apa yang dia dengar tadi.

Mew hanya diam, ia enggan menjawab.

"Bukan siapa siapa. Itu adalah tetangga yang sedang bertengkar dengan suaminya" Mew terpaksa berbohong.

Namun Gulf tidak percaya begitu saja. Ia kembali bertanya
"Masa sihh ?? Tapi kok kayak di ruang tamu tadi gaduh nya.  Suaranya kenceng banget loh , terus ada suara meja yang di tendang"

"Sudah ku beritahu malah ngeyel. Kau ini ,, ayooo cepat habiskan sarapan mu. Aku harus segera berangkat kerja"

Mew kembali melahap serapan nya . Sedangkan Gulf ,, ia terlihat memanyunkan bibir. Tidak puas akan jawaban Mew barusan. Sudahlah..... Gulf akan bubur saja agar perutnya kenyang.

___________________________
___________________________

Kediaman Jongchevevat

"Kapan Mew akan setuju menikahiku ?? Aku sudah muak dengan segala penolakan Mew , apalagi sikap Mew yang kasar. Aku ingin Mew segera luluh dengan ku dan bersikap lembut padaku. Sama sepertimu"

Wanita itu mengeluh sambil jemarinya menari nari diatas dada sang pria.

"Kau ingat bukan apa kataku. Kau harus sabar , Mew memang sangat kaku orang nya. Aku saja muak dengan segala keras kepalanya itu. Kau sabar saja , lihat saja sebentar lagi Mew akan luluh padamu"

Tangan sang pria mengelus lembut Surai hitam sang kekasih gelap nya.

"Akh...." Pekik wanita itu saat tangan pria nya meremas kuat payudaranya yang tak tertutup apapun.

"Aku ingin lagi Adelia" bisik pria yang sudah berumur

"Ck!! Aku lelah Deon !! Kau menggempurku tiada henti" kesal Adelia

My handler [Pria Manis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang