🖇️9🖇️

1.6K 156 2
                                    

Setengah jam yang lalu Mew dan Gulf sudah sampai di apart . Gulf sungguh terpana oleh megah nya apart milik Mew Suppasit . Kamarnya yang diberikan tuan Mew sungguh luas , luas nya mengalahkan rumah kedua orang tuanya . Gulf bisa berlarian disitu . Gulf bahkan takjub dengan kamar mandi yang super bersih dan modern . Tidak seperti kamar mandi nya yang kecil dan agak kumuh . Rasanya Gulf ingin berteriak kesenangan .

"Tuan kamar nya sangat besar" entahlah sudah berapa kali Gulf mengucapkan hal itu , Mew sampai bosan mendengarnya .

"Istirahat lah . Aku akan menyuruh para maid agar menata barang barang mu"

"Ehh tidak usah tuan . Biar aku saja yang menata baju baju ku"

"Jika kau tinggal disini . Kau wajib menurut dengan semua perkataan dan perintahku Gulf" tekan Mew

"Yasudah . Baiklah , aku tidur dulu ya??"

"Tidurlah . Jangan lupa untuk bangun"

Gulf sedikit tertawa mendengarnya . Mew keluar dari kamar Gulf . Gulf masih melihat lihat kamar itu , tak bosan . Gulf duduk di ranjang besar itu .

"Wahhh sangat empuk sekaliii" girang Gulf merasakan betapa empuk nya kasur mahal itu

"Jika ayah dan ibu tidur disini . Pasti mereka tidak akan merasakan sakit pinggang saat pagi hari" gumam Gulf
"Nanti sore aku akan meminta mild untuk mengantarku pulang ke rumah . Aku akan memberikan gajiku pada ayah dan ibu"   gumam Gulf . Lalu ia mulai menutup mata , tertidur

Mew berjalan ke arah dapur . Disana ada tiga maid yang sedang menata bumbu bumbu masakan

"Kalian . Tata barang barang Gulf . Jangan sampai membuat kebisingan . Tata dengan rapi" perintah nya pada para maid

"Baik tuan" jawab mereka serempak  , kemudian berjalan ke kamar Gulf

Mew mendudukkan tubuhnya di sofa ruang tamu . Menyilangkan kakinya . Tangan nya merogoh sakunya , mengambil sebungkus rokok . Mengambil satu batang , mengaitkan pada bibirnya . Kemudian mematikkan pematik .

Fyuuuhhhh
Asap putih bertebaran saat Mew menghembuskan nafas lewat mulut . Bahkan asap itu keluar dari lubang hidung nya . Bibirnya kembali menghisap nikotin itu . Tak terasa satu batang rokok telah habis ia hisap . Mengambil satu batang , lalu mematiknya lagi , menghisapnya , lalu ia keluarkan asap putih itu ke udara . Mew merasa lebih baik jika sudah menghisap nikotin .

"Apa Gulf sudah tidur" tanya nya pada salah satu maid yang turun dari kamar pria manis itu

"Sudah tuan" jawab nya sambil menundukkan tubuh

Mew membuang putung rokok ke asbak . Berjalan ke arah tangga menuju kamar pria manis itu . Mew masuk , ditatapnya wajah Gulf dari kejauhan . Hatinya sedikit terenyuh melihat wajah teduh Gulf saat tidur . Seketika Mew ingat alasan kenapa Gulf bekerja di club' menjadi pelacur

'Aku terpaksa bekerja disini menjadi pelacur tuan Mew . Karena keluarga ku harus segera melunasi hutang . Ayah ku sakit , tidak bisa bekerja . Sedangkan ibu ku hanya menjadi pelayan restoran sederhana . Sudah beberapa kali aku melamar pekerjaan , namun ditolak karena aku hanya lulusan SMA......'

Mew mendekat ke arah ranjang . Dengan pelan mendudukkan bokong nya di samping tubuh Gulf . Mew dengan lembut membelai pipi putih Gulf . Pipi itu tirus , Mew tak suka . Jemarinya asyik membelai mata , hidung , dan alis Gulf secara bergantian .
Entah sadar atau tidak , Mew terkekeh hanya dengan melihat wajah Gulf yang menurutnya imut . Mew berfikir untuk membuat pipi Gulf gembul , pasti anak itu akan lebih menggemaskan . Ia harus menggembulkan Gulf .
Tak mau menganggu Gulf , karena takut pria itu bangun . Mew beranjak keluar dari kamar Gulf , berjalan ke kamar nya sendiri yang berada tepat di samping kamar Gulf .

My handler [Pria Manis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang