🖇️25🖇️

1.8K 153 17
                                    


Gulf segera beranjak dari duduknya melihat Mew yang menyeret paksa wanita tadi untuk keluar dari apart.

"Mas Mew !! Mas ,, jangan kasar sama wanita!" Gulf mencoba melepaskan tangan Mew yang menyeret kuat wanita itu.

Adelia meringis merasakan sakit di pergelangan tangan nya. Namun dalam hati ia tersenyum senang. Bukan hal yang sulit memancing emosi Mew. Adel yakin, Gulf pasti membenci Mew karena sudah bersikap kasar pada wanita.

"Diam dulu Gulf. Wanita ini tidak baik berada disini terlalu lama" jelas Mew dengan berusaha mengatur emosi saat mengatakan kalimat itu pada Gulf

Gulf menggeleng ribut.
"Tapi gak gini caranya mas. Ini wanita , ga boleh dikasari" bela Gulf

Adelia tersenyum tipis.... Tipis sekali sambil menatap Gulf dengan pandangan merendahkan yang tentunya Gulf tidak tahu. Dengan sebutan apa tadi Gulf memanggil Mew ? Mas Mew ?? Cuih ,, menjijikkan, batin Adel.

Mew memutar bola mata malas.
"Gulf..... Dengarkan mas ya..... Wanita ini sungguh mulut berbisa. Wanita ini licik sekali, jangan pernah kasih belas kasihan sama dia" jelas Mew

Gulf mengangkat alisnya bingung. Wanita licik?? Apa maksud Mew ?

"Mas Mew kok bisa bisa nya bilang gitu sama tunangan sendiri ??" Tanya Gulf tak habis pikir.

Mew membelalakkan matanya mendengarkan pertanyaan Gulf barusan

"Tunangan? Kau percaya dengan orang ini Gulf ? Kau langsung percaya dengan orang yang baru kau kenal ?" Mew tak habis pikir. Setahu Mew , Gulf adalah tipe orang yang sulit mempercayai ucapan orang yang tidak ia kenal. Namun saat ini malah langsung percaya begitu saja.

Gulf menggeleng lemah
"Bukan gitu ......"

"Kamu masuk ke kamar. Biar mas tanganin wanita ini dulu"

"Tapi mas..."

Mew dengan cepat memotong ucapan Gulf
"Masuk Gulf" tekan Mew.

Gulf melepaskan tangan nya yang tadi mencoba melepaskan cengkraman mew. Lalu berjalan lesu ke arah kamar nya.

"Ayo den Gulf, bibi temenin ke kamar" BI Endah berjalan beriringan bersama Gulf.

Mew kembali menyeret adek untuk keluar dari kediaman nya. Mew sangat jijik tempat nya di pihak oleh wanita seperti Adel. Camkan itu !

"Awwwh.... Mew....sakit Mew !!" Adelia mencoba memberontak. Namun nihil, kekuatan menjauh lebih besar saat mencengkram tangan nya yang putih kecil.

"AWHHH" Adel menjerit saat tubuhnya dihempas begitu saja di depan pintu. Beberapa tetangga apart Mew keluar dari kamar untuk melihat apa yang terjadi. Namun setelah melihat wanita itu adalah Adel, mereka kembali masuk. Rata rata penghuni apart disitu sudah muak dengan perilaku Adel yang persis sekali seperti jalang haus lelaki.

"Dasar sampah tidak berguna. Kau wanita yang amat rendah yang pernah kutemui . Jelas jelas aku menolak mu, tapi kau tetap saja memaksa ingin bersamaku"
Mew memandang rendah ke arah adel yang masih terduduk di lantai.

"Seharusnya kau punya malu. Jika orang yang kau suka tidak menyukai mu balik, kenapa kau terus saja memaksa ? Kau mencoba menentang takdir tuhan hah? Jangan pernah berharap aku adalah jodohmu ,, bitch"

setelah mengatakan itu Mew menutup pintu dengan keras membuat tubuh adek berjingkit kaget.

"Hiks..... Hiks...lihat saja Mew ! Akan ku balas ucapanmu barusan" lirih Adel.

Barusan adalah kalimat paling menyakitkan yang dilontarkan oleh Mew. Adel tak apa jika ia dilempar barang atau menerima tamparan dari Mew. Itu masih bisa sembuh, tapi ucapan Mew barusan. Sungguh menginjak injak harga dirinya. Adel tak terima.

My handler [Pria Manis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang