Bagaikan jatuh dari sebuah tebing, harapan Nara untuk diselamatkan pupus sudah
Orang yang diharapkan akan menyelamatkan Nara dari BK kini sedang duduk manis disalah satu kursi disana
LYONA TERTANGKAP LEBIH DULU DARIPADA NARA!?
"Lo ngapain udah disini si?!" Bisik Nara geram
"Tadi kan gue lari tapi ngga tau kenapa gue malah larinya kesini" jawab Lyona
"Hah?!"
"Udah kalian berdua!" Bentak Bu Gita
Bu Gita ini adalah kebalikan dari Bu Asih, Bu Asih yang selalu tersenyum dan menebar aura positif walau mematikan dan Bu Gita yang selalu dikerumuni hawa negatif makanya beliau selalu dalam keadaan bad mood, tapi herannya kedua orang ini bisa menjalani hidup sebagai sepasang sahabat yang mengerti satu sama lain
Oh iya Bu Gita itu bukan guru BK, dia guru biologi tapi sering nongkrong di BK
"Dasar kalian ini! Kalian sadar ngga si kalian itu di sekolah miskin? Jangan memperburuk aura sekolah ini sama tingkah bodoh kalian!" Ucap Bu Gita
Ini guru bk kemana si?! Kenapa yang disini cuma ni dugong?!. Batin Nara
"Setidaknya kalo ngga berguna itu diem, jangan malah jadi beban orang!"
Kata kata itu menusuk ke relung hati Lyona
Gue dikata ngga berguna sama orang yang setiap hari nongkrong di bk?! WTF. Batin Lyona
"Iya bu kami ngaku salah" ucapan Nara ini sukses membuat Lyona dan Bu Gita tercengang
"HAH?!" Jerit Lyona dan Bu Gita, terlalu terkejut untuk mengatakan hal lain
Kemana perginya Nara sang bos besar?!
"Kami ngaku salah karena ngga pergi dari sini dari tadi" ucap Nara lalu langsung menarik tangan Lyona pergi dari ruang BK
Bu Gita tak sempat mencegah kepergian mereka, dia sibuk mencerna ucapan Nara tadi
"Hah gimana?" Bingung Bu Gita, hari ini otaknya nyeri otot jadi susah mencerna perkataan orang lain
"Salah karena ngga pergi? Ya kenapa harus salah?" Pikiran Bu Gita terus dipaksa mencerna perkataan Nara
Sedangkan disisi lain Nara telah berhasil menarik tangan Lyona sampai ke rooftop sekolah
Walaupun kalau dipikir pikir sekolah ini terlalu miskin untuk memiliki rooftop yang rapi dan bersih, karena yaaa sekolah ini mana rela membuang uang untuk membayar seorang petugas kebersihan khusus untuk rooftop. Petugas kebersihan di sekolah itu sangat jarang membersihkan area rooftop, selain malas juga karena mereka menganggap bahwa area rooftop akan selalu terkena debu dari polusi udara, mau dibersihkan berkali kali ya tetap kotor
"Huh huh huh lo kebiasaan narik gue sembarangan tai! Gue kaget!" Protes Lyona sambil terengah engah
"Heh harusnya lo tuh ucapin makasih udah gue selamatin dari Bu Dugong! Bukannya marah marah!" Ucap Nara
"Makasih makasih, ogah gue makasih sama lo! Gue hampir ngegelinding di tangga tadi asal lo tau!"
Flashback pelarian beberapa detik lalu, lokasi tangga lantai 2
"Pelan pelan dong, kaki gue ntar keserimpet ini!" Kesal Lyona
"Kita belum aman" ucap Nara menambah kecepatan larinya
Lyona yang ditarik pun mencoba menyamakan langkahnya dengan Nara, tapi apalah daya sifat ceroboh yang sudah mendarah daging didalam tubuh Lyona mendadak muncul disaat seperti ini
Dia menginjakkan tumit tepat diujung anak tangga, dengan posisi tali sepatu terinjak oleh kaki yang satu, alhasil Lyona hilang keseimbangan tapi mau tak mau Lyona harus kembali berlari karena tangannya terus ditarik oleh Nara yang tak berperasaan
Flashback menyakitkan pun selesai~
"Yeee itu mah salah lo sendiri" ucap Nara
"Kok lo nyalahin gue si?!"
Tiba tiba Nara menarik tangan Lyona untuk bersembunyi dibalik sofa tua rusak yang berada di dekat pintu masuk rooftop
"Ngapain narik lagi si?!" Kesal Nara
"Sttt" Nara menempelkan telunjuknya didepan bibir pertanda diam
Lyona menurut dan menutup mulut rapat
"Ada orang" bisik Nara
"Terus gimana?" Balas Lyona dengan berbisik pula
"Tetep diem"
Ceklek
"KAMU NGAPAIN SIH BAWA AKU KESINI?! KITA BISA SELESAIN DISANA KAN?!"
Suara pintu terbuka diteruskan dengan suara keras seorang perempuan, Lyona dan Nara hanya diam dan tetap mendengarkan
Ini bukan nguping, hanya saja mereka berdua punya telinga untuk mendengar
"Malu El, disana banyak temen temenku"
"MALU APA?! KAN KAMU YANG MULAI!"
"Iya aku tau aku salah, maaf banget yahh??"
"Kamu tuh emang ngga pernah mikir ya? Aku udah bilang dari awal kita pacaran, aku bakal maafin semua kesalahan kamu asalkan itu bukan selingkuh! Sekali selingkuh.. kita putus"
"Loh sayang? Aku ngga selingkuh!"
"Lo ciuman sama Amel bilang ngga selingkuh?!"
"Kamu tau darimana?! Aku ngga pernah ciuman sama Amel! Bibir aku masih higienis yang! Bibir aku belum ternodai!"
"Alahh lo buaya!"
"Kok lo gue?"
"Denger ya Dimas! Mulai detik ini lo bukan pacar gue lagi! Koma!"
"Kenapa bukan titik?"
"Karena mungkin suatu saat lo ajak gue balikan lagi, jadi koma!"
"Okeh kalo gitu, besok gue ajak lo balikan lagi. Bye mantan!"
Sepertinya si laki laki sudah pergi dari sana, Nara mengintip untuk melihat siapa perempuan yang adu bacot tadi
Seketika Nara malas melihatnya, moodnya turun drastis gara gara melihat perempuan itu
"Udah yuk pergi aja, alergi gue kambuh" ucap Nara lalu menarik tangan Lyona keluar
"Alergi apa?" Tanya Lyona, setaunya Nara hanya punya satu alergi, itupun alergi pagi
"Alergi klub drama" saat Nara mengucapkan itu Lyona menoleh kearah perempuan yang sedang merenung
Sekarang Lyona paham kenapa Nara seperti itu
Karena perempuan itu adalah
ELSA!
--------------------💸
♪

KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Teen Fiction"Hidup kaya bunga dandelion itu enak, dia tinggal ngikutin kemana angin berhembus tanpa mikirin garis finis dan alasan kenapa angin itu berhembus dan bawa dia kesana" ------------ Hidup Lyona terasa sempurna karena kehadiran teman teman yang selalu...