"Okey, sampe situ aja kira kira pembahasan kita hari ini. Gue minta kerja samanya buat beberapa hari kedepan ya temen temen"
Begitulah ucapan penutup yang disampaikan oleh ketua OSIS selaku ketua panitia kunjungan kali ini. Lyona segera membereskan catatannya dan pergi dari sana, dia ingin segera menemui Nara dan menghindari pertemuan dengan Lyon.
"Ka Lyona! Tunggu sebentar!" Cegah Rafa- ketua OSIS
"Kenapa?" Bingung Lyona, dia rasa tak pernah punya urusan apapun dengan manusia ini sebelumnya
"Maaf ka, sebenernya kelas 12 ngga diharusin ikut jadi panitia kunjungan karna kelas 12 lagi sibuk sibuknya ngurus buat ujian sekolah. Jadi disini saya mau tanya ulang tentang kaka yang ikut jadi panitia, intinya saya minta kevalidannya kaka aja"
"Gue juga ngga mau ikut kali! Cuma si Jean sama Jian yang sembarangan daftarin gue jadi panitia"
Lyona kesal, diantara banyaknya adik kelasnya hanya Jean dan Jian yang tak mempunyai adab. Mereka selalu santai kepada Lyona dan Nara, tak ada kesopanan sedikitpun. Bahkan kembar bebek itu tak memanggil Lyona dan Nara dengan embel-embel 'kak' atau apapun itu
"Maaf ya ka kayanya Jean sama Jian ngga tau kalo kelas 12 boleh ngga ikut kepanitiaan" ucap Rafa tak enak
"Santai, mereka emang kurang ajar aja. Gue ikut aja udah ngga apa apa, lagian gue udah ikut rapat barusan kalo misal rekrut orang lagi ntar repot harus jelasin ulang"
Setelah klarifikasi tersebut, Lyona segera keluar dan berniat langsung mencari keberadaan Nara. Temannya itu memang mirip roh halus yang sering berpindah pindah tempat tanpa kepastian.
"Apa kabar saudaraku sayang?"
Suara itu. Lyona tau itu adalah manusia yang dia hindari hari ini dan hari hari seterusnya
"Kenapa lo kesini?" Tanya Lyona dengan sedikit gemetar, bahkan dia tak menengok sedikit pun
"Lo ngga suka? Setelah lo pergi ninggalin gue di neraka itu, kabur entah kemana sama nenek nenek penyakitan itu sekarang lo mau ngusir gue? Ngga punya perasaan banget si lo" balas Lyon sembari menyeringai diakhir
"Gue ngga pergi ninggalin lo! Lo yang ngga mau bantuin gue saat itu!"
Suara Lyona terlalu keras hingga membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian seketika. Lyona yang geram segera menarik tangan Lyon untuk pergi ke halaman belakang sekolah mereka, disana nyaman untuk berteriak
"Selesein hari ini. Setelah itu anggap kita ngga pernah kenal!" Ucap Lyona, nadanya terdengar kecewa
"Gampang banget tu mulut ngomong. Lo ninggalin gue di neraka itu dan dari waktu itu sampe sekarang gue disiksa! Lo juga harus ngerasin siksaan juga dong"
Setelah selesai mengucapkan itu Lyon menyeret Lyona lalu menceburkannya ke dalam kolam keruh yang sudah tak terurus didekat tempat mereka berdiri tadi
Dingin. Itu adalah hal yang Lyona rasakan pertama kali saat kulitnya menyentuh air
"Lo gila?!" Bentak Lyona marah, dia menggunakan seragam sekolah dan tak membawa baju ganti apapun ditasnya
"Itu buat permulaan" Lyon pergi dengan senyum terukir. Senyum yang menyiratkan kepuasan
Lyona yang marah segera bangkit dari kolam. Namun naas saat kakinya menyentuh pinggiran kolam keseimbangannya runtuh, dis terpeleset dan berakhir rok sekolahnya sobek. Sobekan itu tak besar hanya sedikit panjang yang cukup untuk membuat Lyona malu untuk keluar dari kolam
"Sial. Awas lo Lyo!" Rasa gemetar takut akan dibenci kini berubah menjadi rasa benci pada kembarannya itu.
Sedangkan disisi lain Nara sedang berhadapan dengan Liam di perpustakaan
"Jelasin sama gue kenapa mereka kembar" Tanya Nara, dia penasaran dengan Lyona dan Lyon yang seperti foto copy wajah
"Takdir" jawab Liam malas. Seumur dia hidup baru kali ini ada orang yang menanyakan hal tak masuk akal seperti itu kepadanya. Orang terlahir kembar ya karena takdir dari tuhan, masa mau request maksa?
"Ih Liam! Maksud gue tuh kenapa gue baru tau kalo Lyona kembar!"
"Ya karna lo ngga cari tau"
"Ih tau deh kesel gue! Lo tuh ngga bisa diajak kompromi banget si!"
"Berisik! Ini perpustakaan!"
Nara kesal, dia diam dengan mengerutkan keningnya kecewa dengan jawaban Liam.
"Mereka kembar tapi dari kecil ngga pernah akur" ucap Liam akhirnya, dia terganggu dengan keadaan Nara disampingnya. Lebih baik langsung jelaskan saja daripada gadis itu terus mengikutinya nanti
"Lyo, anak kesayangan mama sama papanya, sedangkan Lyona itu cucu kesayangan kakek neneknya. Dari kecil mereka selalu berantem, jarang banget keliatan barengan"
Sebelum melanjutkan kalimatnya, Liam terdengar menghela nafas beratnya. Baginya mengingat kejadian itu membuat hatinya berdenyut nyeri.
"Waktu itu, mereka masih 5 tahun. Gue tau sifat masing masing dari mereka, karena gimanapun juga gue tumbuh bareng mereka"
"Waktu itu nenek kami sakit sakitan, yang ngurus nenek itu mama gue, gue, sama Lyona doang karna orang tuanya Lyon sama Lyona sibuk kerja, gila harta. Waktu itu Lyona juara nyanyi di TK, jadi dia minta nenek buat pulang ke rumah dimana keadaan nenek masih di rumah sakit kontrol kesehatan sama papa gue"
"Waktu lagi perjalanan pulang, mobil papa gue kecelakaan. Nenek sama papa gue luka berat, waktu itu jantung nenek kambuh yang buat dia meninggal ditempat sedangkan papa gue masih selamat tapi sekarang dia udah ngga bisa jalan"
"Orang rumah yang denger insiden itu semuanya langsung nyalahin Lyona. Mereka bilang kalo misalkan Lyona ngga minta nenek pulang sekarang buat ngerayain bareng sama dia mungkin nenek masih ada. 2 hari setelah pemakaman nenek, Lyona sama Lyon ribut. Ribut yang lebih parah dari biasanya, Lyon sampe mukul Lyona berkali kali waktu itu didepan gue tapi apa daya gue yang diancem biar ngga ngapa ngapain waktu itu"
"Lyon ngga sengaja nyenggol vas bunga dimeja kerja papanya, terus vas itu jatuh ke laptop yang isinya itu data data penting perusahaan keluarga kami. Lyon panik, Lyona yang kasian akhirnya dia mungutin pecahan vas itu dengan harapan kalo laptopnya ngga kenapa napa setelah pecahan pecahan itu diambil. Mungkin itu yang ada dipikiran bocah 5 tahun"
"Timing yang jelek, mama papa mereka berdua dateng dan langsung marahin Lyona habis habisan. Hal pertama yang mereka lihat waktu itu adalah Lyona yang pegang pecahan vas dan keadaan laptop yang udah rusak, mungkin itu yang bikin mereka ngira kalo Lyona yang ngerusak laptop itu"
"Hal terakhir waktu itu adalah Lyona yang diusir dari rumah. Alasannya karna harta. Perusahaan keluarga kami bangkrut karna kehilangan data data itu dan ya selebihnya lo tau, Lyona numpang hidup sama nenek tetangga"
"Gue baru tau cerita ini. Lyona ngga pernah cerita sedetail ini sama gue Li. Terus lo? Kok lo bisa disini? Bukannya Lyona pindah ya?" Tanya Nara, dia sedikit kecewa dengan Lyona yang tak menceritakan masalah kehidupannya dengan Nara
"Mama gue yang maksa buat ikut nenek tetangga yang ngerawat Nara itu pindah. Mama gue udah sayang banget sama Lyona"
Nara yang puas segera bangkit dan pergi untuk menemui Lyona meminta penjelasan kenapa dia tak bercerita tentang alasan dia diusir pada Nara
"Minimal makasih" sindir Liam
-----------------------💸
♪
![](https://img.wattpad.com/cover/312987609-288-k256576.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Genç Kurgu"Hidup kaya bunga dandelion itu enak, dia tinggal ngikutin kemana angin berhembus tanpa mikirin garis finis dan alasan kenapa angin itu berhembus dan bawa dia kesana" ------------ Hidup Lyona terasa sempurna karena kehadiran teman teman yang selalu...