Tak.. tak.. tak!!
Airyn memukul meja guru dengan penggaris besi di tangannya. Perhatian seisi kelas sontak teralih pada sosok gadis itu. Lima menit lagi bel istirahat berbunyi dan ada yang harus ia sampaikan sebelum para murid berhambur keluar kelas.
"Mohon perhatiannya ya gaes!" ucap Airyn lantang membuat mereka terkejut gadis mungil itu mengeluarkan suara yang besar.
"Uang kas mulai gue tarik minggu ini! Perminggunya sepuluh ribu ya! Gue tarik tiap hari jumat! Boleh dibayar diawal, gak boleh nunggak! Telat bayar sebulan bakal kena denda dua ribu perminggu! Yang mau bayar sekarang boleh datangin gue! Kalo ada yang punya kendala bayar kas bisa diskusi ke gue juga! Udah, itu aja!"
Para murid menegak salivanya susah payah saat Airyn berjalan kembali ke bangkunya. Mereka kira tahun ini akan mudah karena Airyn yang menjadi Bendahara. Siapa sangka gadis yang mereka kira pendiam itu malah lebih galak dari Bendahara mereka sebelumnya. Tak lama bel istirahat berbunyi dan mereka memutuskan pergi ke kantin. Masalah uang kas dipikirkan belakangan saja karena urusan perut lebih penting.
***
Airyn dan kedua temannya memasuki kantin bersamaan dengan Rashen dan kawanannya. Gadis itu meremas sisi roknya lantaran tak tahu harus bereaksi seperti. Untuk sekarang ia akan bersikap seperti tidak saling kenal karena tidak lucu jika Airyn tiba-tiba menyapa tapi malah diabaikan oleh si mantan. Sampai akhirnya dua kelompok itu berjalan bersisian dan Ezra lah yang membuka obrolan.
"Ryn!"
Airyn menoleh dan mendapati lelaki itu berjalan di sebelahnya. "Eh, Ketua."
Lelaki itu terkekeh karena dipanggil dengan jabatannya di kelas. "Gue mau bayar kas, tapi abis istirahat aja ya?"
Gadis yang rambutnya tergerai itu mengangguk lalu menyatukan jari telunjuk dan jempolnya membentuk lingkaran. Keduanya berpisah saat tangan Airyn ditarik Milla untuk duduk di kursi kosong.
Mie Ayam yang dipesankan Naza tersisa separuh karena sudah berpindah ke perut Airyn. Akhirnya setelah beberapa hari Airyn dapat merasakan Mie Ayam yang dijual di kantin ini. Gadis itu memang pecinta aneka olahan mie dan baginya Mie Ayam disini cukup enak.
"Lo semalam liat ig story-nya Rashen gak? Dia lagi jalan sama Alesha bukan sih?"
Airyn diam-diam mencuri dengar dari gadis yang duduk di sebelahnya. Gadis yang rambutnya dikuncir kuda itu berbisik-bisik dengan teman-temannya sambil melihat ke gambar yang terpampang di ponsel gadis itu. Matanya diam-diam melirik gadis itu lalu mengangguk. Satu angkatan dan satu jurusan, hanya beda kelas.
"Gue pengen liat dong."
"Nih-... A-airyn?"
Gadis itu tampak terkejut saat mendapati Airyn tengah tersenyum simpul padanya. Entah dia tak menyadari kalau Airyn sedari tadi di sebelahnya atau hanya lupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Potential Antagonist [Reinkarnasi-Transmigrasi]
Teen FictionRank #1 on Fiksiremaja !!! #6 on Fantasi !!! #4 on Roman !!! #1 on Fiksipenggemar/Fanfiction #2 on Teenfiction Ralena baru membuka matanya setelah tidak sadarkan diri selama seminggu. Namun begitu terbangun, betapa terkejutnya saat ia tahu jiwanya b...