"Gak apa nih gue sama Naza duluan?"
Airyn mengangguk yakin pada Milla dan Naza yang tampak menggendong tas ranselnya untuk bersiap pulang. "Duluan aja."
"Yaudah kalo gitu, hati-hati ya."
Airyn melambaikan tangannya sampai kedua sahabatnya menghilang dari pandangan. Karena acara ulang tahun sekolahnya semakin dekat, pekerjaannya sebagai bendahara juga semakin menumpuk sampai membuatnya sering pulang telat. Ia harus membuat anggaran pengeluaran selama kegiatan.
Kelas mereka berniat memesan model seragam baseball berwarna Navy. Untuk itu Airyn harus menyiapkan dana secepatnya karena proses pengerjaan baju itu cukup lama. Kelas mereka juga harus menyiapkan kostum daur ulang yang akan digunakan saat lomba Fashion Show.
Para siswa diwajibkan menyumbang dua bungkus kemasan dari dua merk makanan ringan yang sudah ditentukan. Selanjutnya kemasan itu akan dijahit dan diubah menjadi pakaiaan. Untungnya ada salah satu teman sekelas mereka yang orang tuanya berprofesi sebagai designer sehingga mereka tidak terlalu kesusahan.
Selain itu setiap kelas juga wajib menyediakan stan yang menjajakan aneka makanan ataupun barang yang dibuat sendiri. Rencananya kelas mereka akan menjual cemilan asal negeri ginseng, seperti tteokpokki, kimbab dan lainnya. Untuk minuman, kelas mereka akan menyediakan aneka olahan berbahan kopi dan teh.
Pengeluarannya memang cukup banyak sampai Airyn perkirakan akan menghabiskan lebih dari setengah total uang kas yang terkumpul. Anggaran yang dibuat Airyn sudah selesai dan tinggal diajukan ke Wali Kelas mereka untuk mendapat persetujuan.
"Belum pulang, Ryn?"
Airyn hampir tersentak saat menyadari kehadiran Ezra yang entah sejak kapan memasuki kelas. Sepertinya cowok itu berniat mengambil tasnya yang ia tinggal dikelas saat membolos jam pelajaran terakhir yang memang kosong.
"Iya, lagi nyelesaiin anggara buat acara nanti."
Kepala Ezra mengangguk pelan dengam mulutnya yang membulat membentuk huruf 'O'. "Kalo gitu mau sekalian latihan nyanyi gak? Milih lagu aja kita belum. Kita latihan di Studio gue."
"Gue bilang Arkan dulu deh. Gue bareng dia soalnya." Sebenarnya Airyn pulang telat juga sekalian menunggu Arkan yang sedang ekskul.
"Nanti Arkan sama anak-anak bakal nyusul kok."
Airyn seketika mengerutkan keningnya. "Berarti ada Rashen dong!" Ia tanpa sadar mendengus tak suka. Mau menolak tapi tak enak pada Ezra. Apalagi benar kata cowok itu, mereka belum ada persiapan. Tapi Airyn malas jika ada Rashen apalagi si Ale-Ale!
"Udah, yuk."
***
Airyn menatap sekeliling studio milik keluarga Ezra dengan tatapan kagum. Ini pertama kalinya Airyn mengunjungi tempat seperti ini sehingga keantusiasan terlihat di matanya. Ezra bilang tempat ini lebih sering digunakan oleh Kakaknya yang memang tergabung dalam sebuah Band.
KAMU SEDANG MEMBACA
Potential Antagonist [Reinkarnasi-Transmigrasi]
Teen FictionRank #1 on Fiksiremaja !!! #6 on Fantasi !!! #4 on Roman !!! #1 on Fiksipenggemar/Fanfiction #2 on Teenfiction Ralena baru membuka matanya setelah tidak sadarkan diri selama seminggu. Namun begitu terbangun, betapa terkejutnya saat ia tahu jiwanya b...