"Bunda..."
Airyn berjalan memasuki dapur mencari keberadaan bundanya yang terlihat tengah sibuk berurusan dengan aneka sayuran di hadapannya.
"Kenapa, sayang?" sahut Shafa tanpa mengalihkan perhatiannya pada Airyn yang sudah duduk di meja makan.
"Kita gapunya motor ya bun? Motor matic gitu."
Shafa menoleh dengan kening berkerut mendengar pertanyaan random dari anak perempuan semata wayangnya. "Kenapa memangnya?"
"Mau pinjem. Airyn mau ke minimarket depan perumahan. Mau beli jajan sama susu pisang."
Shafa menatap horror Airyn yang tengah menangkup wajahnya dengan kedua tangan. Ekspresi polos Airyn makin membuatnya ngeri. "Jangan aneh-aneh kamu ya! Naik sepeda aja gak bisa sok mau naik motor. Kamu mau masuk rumah sakit lagi?"
"Airyn bisa kok!" sanggah Airyn merasa diremehkan oleh bundanya sendiri. Mohon maaf, Airyn sudah pernah bikin SIM C, walau memang nembak biar bisa lulus tes praktiknya. "Itu di depan ada motor matic tiap hari parkir disitu. Punya siapa sih, Bun?"
"Itu punya Pak Sugeng."
"Kalo gitu Airyn mau pinjem motornya Pak Sugeng." Airyn segera bangkit dari meja makan berjalan keluar dengan langkah cepat.
"Airyn!" panggil Shafa panik melihat anaknya yang nekat mau mengendarai motor milik Pak Sugeng yang merupakan supir pribadi keluarga mereka.
"Bun, Airyn pergi ya! Kalo mau nitip chat aja!"
Shafa melotot melihat Airyn sudah duduk di atas motor matic berwarna merah. Padahal dia sudah secepatnya menyusul keluar tapi anak itu ternyata lebih gesit.
"Airyn! Pakai dulu helmnya!"
"Gausah, Bun. Di depan gak ada polisi kok!"
Shafa merasa kepalanya cenat-cenut seketika. Ini bukan masalah ditilang polisi atau apa. Bagaimana jika nanti anak gadisnya itu jatuh dari motor? Belum sempat Shafa mengeluarkan suaranya lagi Airyn sudah lebih dulu menarik gas dan menjalankan motornya.
"Airyn jangan ngebut!" teriak Shafa yang pasti dapat terdengar sampai ke rumah tetangga.
***
Airyn melihat jam yang melingkar manis di tangan kirinya. Pukul 06.53. Tujuh menit lagi bel masuk akan berbunyi. Biasanya gadis itu sudah duduk manis di kelas lima belas menit sebelum bel masuk. Namun ia sedikit kesiangan karena segelas kopi yang ia habiskan tadi malam. Gara-gara kopi itu, Airyn jadi susah tidur berujung malah maraton drakor dan baru tidur jam dua lewat.
Saat akan melewati parkiran, sebuah motor besar melaju di hadapan Airyn membuat gadis itu terlonjak kaget karena nyaris terserempet.
"Anjir!"
Airyn menatap tajam motor merah yang dinaiki seorang lelaki bersama gadis diboncengannya. Kekesalannya semakin memuncak saat mengetahui lelaki yang baru membuka helmnya itu adalah Rashen, dan dibelakangnya ada Alesha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Potential Antagonist [Reinkarnasi-Transmigrasi]
Teen FictionRank #1 on Fiksiremaja !!! #6 on Fantasi !!! #4 on Roman !!! #1 on Fiksipenggemar/Fanfiction #2 on Teenfiction Ralena baru membuka matanya setelah tidak sadarkan diri selama seminggu. Namun begitu terbangun, betapa terkejutnya saat ia tahu jiwanya b...