01. Waktu yang Panjang

212 29 2
                                    

Warning 18+!!!
Ada beberapa adegan tidak enak dibawah nantinya, tentang pelecehan dan adegan kekerasan Adegan di kalimat “1 jam yang lalu”.

Bar yang ramai dengan lampu diskotik yang tak pernah padam itu terus memutar musik dengan kencang. Choi Seungcheol duduk agak jauh dari kerumunan orang. Beberapa kali wanita datang kepadanya, bermanja disekitar tumbuhnya tapi tak ia hiraukan. Ia tak tertarik lagi pada wanita lain selain Kwon Eunbi. Seungcheol sudah meminum banyak alkohol malam ini. Setelah satu cangkir dia berniat untuk pulang, tapi lampunya tiba-tiba padam dan dalam lima detik kembali bernyala berwana merah. Seluruh ruangan bernuansa merah.

"Eunha!"

"Yewon!"

"Eunbi!"

"We are E.Y.E!"

Tiga perempuan itu meneriakkan nama masing-masing. Membuat semua pelanggan bar mendatangi mereka. Trio E.Y.E adalah artis yang hanya tampil dibar ini. Awalnya membernya hanya ada Eunbi dan Eunha tapi satu bulan yang lalu mereka kedatangan wanita cantik dan masih muda namanya Yewon-Kim Yewon. Suara dan tarian mereka sangat disukai dan beberapa orang kaya datang untuk mensponsori mereka.

Seandainya suasana hatinya baik ia akan menonton penampilan mereka. Tapi satu tahun ini ia tak pernah dalam keadaan baik-baik saja. Malam yang dingin tanpa tujuan yang jelas ia berjalan dalam keadaan mabuk berat. Beberapa kali ia singgah dipinggir karena muntah akibat alkohol yang dikonsumsinya terlalu banyak.

“Eunbiii...”

“Maaf, maaf Eunbi.”

Seungcheol tersandar pada dinding restoran yang sudah tutup. Ia terduduk ke lantai, memeluk kedua lututnya ia menundukkan wajahnya. Menangis, tentu saja. Rasa penyesalan yang sangat besar. Seandainya hari itu ia melarang istrinya untuk datang menemuinya, musibah ini tentunya tak akan terjadi. Seungcheol terkurung dalam neraka penyesalan. Waktu tak bisa diubah, waktu pula tak bisa mengobati rasa sakitnya.

“Sakit...”

“Sesak...”

Memegang dadanya yang terasa sesak, ia mengangkat kepalanya dan melihat ke jalanan yang ramai dengan mobil yang lewat. Ia berdiri dan berlari ke tengah jalan. Pengemudi mobil membunyikan klaksonnya pun juga berusaha menghindari Seungcheol yang ingin mengakhiri hidup. Bahkan saat ia ingin mengakhiri hidup tak ada satupun orang yang akan menyelamatkannya.

Tiitt!!

Tiitt!!

Tiitt!!

“Awas!” seseorang menariknya kepinggir jalan. Seungcheol terguling bersamaan dengan orang itu. Ia sekilas melihat orang yang menolongnya. Memakai dress berwarna ungu, mengingatkannya pada Eunbi saat awal kehamilannya dulu.

“Apa kau baik-baik saja?” Perempuan itu bertanya. Namun penglihatan Seungcheol semakin gelap. Suara teriakan gadis itu perlahan mulai hilang —lebih tepatnya Seungcheol tak sadarkan diri.

“Pak!”

“Hallo pak!”

“Astaga aku harus apa?!!”

Ia panik, namun matanya tertuju pada pakaian Seungcheol.

⋆┈┈。゚❃ུ۪ ❀ུ۪ ❁ུ۪ ❃ུ۪ ❀ུ۪ ゚。┈┈⋆

Bruk!!

Seungcheol terjatuh dari atas kasur. Ia mengerang kesakitan sambil mengusap kepalanya. Ia mendongakkan kepalanya ke atas lalu melihat sekeliling. Ruangan yang tak asing baginya.

SURROGATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang