10. Look Carefully

100 14 1
                                    

Eunbi pulang dalam keadaan mabuk namun masih terkontrol. Berpegangan pada dinding dinding agar dirinya tak jatuh. Suara langkah kaki yang begitu terasa kehadirannya. Dia yakin akan ada pertengkaran selanjutnya.

“Habis dari mana?”

“Sudah aku bilang pagi tadikan. Ada jadwal makan malam mereka memaksaku untuk minum minum aku sudah menolak tapi apa boleh buat tanganku langsung ditarik dan dibawa begitu saja. Kau sendiri kenapa sangat memperhatikan istri tuamu ini, kenapa tidak bermalam saja di apartemen istri muda mu itu pak Choi?”

Eunbi ingin pergi namun tak akan semudah itu. Ia menyinggung masalah itu lagi Seungcheol jelas tak suka. Dicengkeramnya pergelangan tangan Eunbi dengan erat, matanya yang menyalang dan atmosfer yang berubah.

“Eunbi apa kamu mau kita bertengkar? Aku gak suka mendengarnya dan jangan pernah membahas hal ini. Yewon hanyalah surrogate mother dan dari awal kau lah yang menginginkannya!” Seungcheol pergi, selagi ia masih bisa mengendalikan amarahnya.

⋆┈┈。゚❃ུ۪ ❀ུ۪ ❁ུ۪ ❃ུ۪ ❀ུ۪ ゚。┈┈⋆

Soonyoung berbaring sudah berapa bulan sejak kepergian Eunha ia tak bisa tidur dengan nyenyak. Satu jam tertidur lalu terbangun lagi, matanya lelah, hatinya gelisah namun tak tahu harus apa.

Dia menginginkan Eunha namun wanita itu sudah hilang kontak dengannya. Keluarganya tak pernah merestui hubungan mereka, berapa kalipun Soonyoung memperbaiki Eunha yang awalnya hanyalah penghibur bar, menjadikannya pegawai kantoran dan mengijinkannya mengelola barnya namun latar belakang yang tak jelas dan kisah masa lalunya itu adalah penghalang restu.

Soonyoung pikir wanitanya sudah lelah menunggu hal yang tidak pasti.

“Setidaknya kau merasa bahagia. Lalu bagaimana dengan aku? Apakah harus bersedih setiap malamnya?”

Soonyoung yang berbaring layaknya orang sekarat pun mulai bergerak. Hatinya gusar, harus ada hal lain yang membuatnya lupa dengan wanitanya.

“Ada waktu luang?”

“Sparing mau gak?”

“Sekarang. Kalau gak bisa gak usah.”

“Oke.”

Ia membuka lemari pakaiannya mengenakan celana pendek sepaha, kaos tanpa lengan dan jaket. Diambilnya helm dan mengendarai motor Kawasaki ninja. Melaju dijalan yang sepi. Hanya sedikit pengendara yang keluar di jam 12 malam.

Soonyoung mungkin gila dalam mengendarai motor tapi di persimpangan lampu merah ia tetap mematuhi peraturan lalu lintas. Selagi menunggu matanya tertuju pada sebuah kafe kecil.

Dia melihat Eunha!

Namun tak sendirian disana.

Punggung lebar berbadan besar, dia sangat tinggi. Eunha tersenyum lebar padanya. Satu hal yang ia sadari selama Eunha bersama dengannya tak pernah ia lihat senyum sepuas itu.

Sampailah Soonyoung pada tempat dimana biasanya dia melatih otot-otot badannya.

Memakai sarung tinju dan memukul habis lawannya. Moodnya yang tidak bagus membuat Soonyoung tak terkendali. Lawannya terjatuh dan Soonyoung hampir memukulinya juga. Jika bukan karena Seungcheol yang tiba disana menghentikan pukulan tangannya.

SURROGATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang