1

106K 2.2K 36
                                    

"krrekk...." bunyi sebuah pisau yang menembus kulit manusia itu.
"A-ammpuunn tuaann,arghh"rintihan seorang pria tersebut.
"Apa! Diam! haha bahkan aku tidak bisa diam ketika seseorang telah mengusikku!"ucap Alvaro sambil menekan kan belati di perut buncit pria itu.

Rintiha demi rintihan terdengar begitu nyaring,bahkan  jikalaupun ada yang mendengarnya akan bergidik ngeri,tapi berbeda dengan Alvaro,rintihan kesakitan seseorang bagaikan musik sehari hari yang wajib dia dengarkan.

"Jjikka,,,kauu ingiinnn,Bbunnuh ssayaa,b-bnuuh ssayaa skrang,,,, tppii toolllongg jnnggn menyiksaaa ssaya__ arggghh"ucap pria buncit itu.

"Apa! Berani nya kau mengatur saya,!  Apa kau tidak ingat! Kemarin kau membawa uang perusahaan saya kabur dari negara ini!!".ucap Alvaro.

Ya  seorang pria buncit itu telah membawa beberapa uang milik perusahaan Alvaro, sebenarnya Alvaro tidak peduli terhadap duit yang di bawa oleh nya cuma hanya Bbrpa milyar,bahkan dia tidak perlu bekerja lagi karna uang nya itu masih bisa memenuhi anak cucu nya nanti.

"Jlleb!! Jleeeb!!! Jleebb!!!"suara tusukan yang menancap sebanyak 17 kali di perut pria buncit itu.
"Arghhhhh" rintihan pria buncit tersebut.

"Srekk!" Suara pisau yang membelah dada pria tersebut.

Alvaro membelah dada pria buncit tadi dengan pisau belati kesayangan nya itu, dia menancapkan nya di perut buncitnya itu sebanyak 17 kali tanpa ampun, bahkan darah yang mengalir bau amis tidak membuat dirinya mengurungkan niatnya untuk membunuh koruptor satu ini.

Alvaro mencokel jantung yang masih terlihat sedikit detakannya nya, itu dan mengambil nya dengan tangan kanan Alvaro, lalu Alvaro menyimpan nya ke dalam toples,untuk menambah koleksinya.

Tidak lupa Alvaro pun mencokel mata milik koruptor itu lalu memainkan nya seperti seseorang sedang bermain permen yupi.

"Takan ,kubiarkn seseorang mengganggu ketenangan hidup ku"gumam Alvaro sambil menekan mata yang di pegang nya itu'"clikk".

"Bersihkan tempat ini,jangan pernah ada yang tau bahwa pria buncit ini mati"ucap Alvaro kpda asisten yang selalu setia mendampingi Alvaro kala dirinya sedang membunuh seseorang.

"Baik tuan!" .ucap asisten Alvaro.

Alvaro pun pergi dari tempat aksinya itu,dia memasuki mobil sport milik nya untuk pergi ke mansion milik nya itu.

"Prok!!prok!!prok!!"suara tepuk tangan dari seorang pria paruh baya itu.

"Berapa orang lagi yang kau bunuh hari ini varo?"tanya Arkana Alexander papah dari Alvaro Alexander.

"Tidak banyak pah hanya 10 orang".enteng Alvaro menjawab nya.

"Hmm... Apakah tidak bosan harus seperti ini terus menerus, pulang dengan membawa jantung seseorang,membunuh seseorang yang kau ingin kan?" Tanya Arkana.

"Knpa, ni hidup varo pah,papah urusin saja istri muda papah itu".

Ya Arkana menikah lagi, Setelah bunda Alvaro meninggal.

"Kau,Masi belum  bisa menerima ibu sambung mu itu?" Tanya Arkana

"Hah! Menerima, tidak akan pernah! sampai kapan pun bunda varo tidak akan pernah terganti, siapapun itu!"ucap varo tegas,lalu pergi ke kamar nya.

Dia mengganti baju dengan baju kaos putih dan celana seatas lutut. Lalu merebahkan dirinya di kasur.

"Bun.. Varo kangen bunda... Andai kan bunda, ada disini.. mungkin Varo gakan sperti skarang ini bund" gumam varo sebelum menutup matanya.


Banyak typo kan hehe :)
Happy reading guys:)

MAFIA MANJA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang