23

31.6K 960 3
                                    

Mansion Alvaro

Aqila terbangun dan meraba di sisinya terasa kosong.

Akhir Aqila terbangun dan melihat kasur yang di tiduri Alvaro kosong.

'kmna orang itu??' batin qia.

Tidak mau berpikir terlalu lama, akhirnya pergi untuk membersihkn tubuhnya.

Setelah mandi , qia pergi ke dapur untuk memasak.

Di dapur

"Maaf nyonya apakah ada yang bisa saya bantu?" Ucap seorang pembantu yang lebih tua dari pada pembantu yang lain .

Aqila yang saat itu sedang memasak nasi goreng udang itu terkejut oleh kedatangan pembantunya itu.

" Emm tidak biarkan saya memasak," ucap qia.

"Maaf nyonya tuan Alvaro melarang nyonya untuk turun ke dapur, biarkan saya yang melanjutkan nya" ucap pembantu itu sembari menunduk .

"Tidak perlu, saya bisa sendiri ,Alvaro tidak akan marah ."

Pembantu itu hanya mengangguk dan mundur lalu pergi dari hadapan qia.

Bbrapa menit kemudian

Suara mobil terdengar ,entah mengapa qia sangat senang mendengar suara mobil Alvaro.

Alvaro kembali dengan baju yang berbeda,karna takut qia mencium bau amisnya.

Alvaro memasuki rumahnya dan pertama yang iya cium adalah masakan yang berasal dari dapur.

Entah mengapa Alvaro malah mencari aroma masakan itu, dan terlihat qia yang sedang memasak.

Tanpa aba aba Alvaro memeluk qia dari belakang dan menaruh dagunya di pundak Aqila.

"Uhhss!!!! Bikin kaget aja!" Cubit qia ke tangan Alvaro yang memeluk nya itu.

"Wanginya sampe pintu depan,masak apa si hmm??" Tanya Alvaro.

"Ihhhas tolong ambilin piring dulu"  suruh qia.

Alvaro menuruti perintah qia dan membawakn dua piring ke qia,lalu kmbali memeluk qia

"Tunggu di meja makan sana" ucap qia

Alvaro menuruti qia lagi

Aqila datang dengan membawa masakan nya tadi.

Alvaro berbinar kala melihat nasi goreng udang yang di buat istri nya itu, Alvaro langsung melahap nasi goreng buatan qia itu.

Aqila binggung kenapa dengan Alvaro, yang biasanya makan dengan kalem, santai, Cool, tapi sekarang malah tidak .

" Uhuk!! Uhuk!!!" Batuk Alvaro

Aqila langsung sigap menuangkan air kedalam gelas lalu memberikan kepada Alvaro.

"Kamu tuh knapa si? Biasnya aja makan santai ini kaya di kejar kejar setan?"omel qia.

Alvaro meminum air yang di berika qia lanjut memakan nasi goreng nya.

Aqila mengeleng gelengjan kepalanya dan lanjut memakan nasi goreng nya.

Aqila dan Alvaro selesai makan lalu aqila bangun dan menggambil piring bekas yang Alvaro gunakan tadi.

" Biarkan aku yang cuci " tahan Alvaro dan menggambil pirinng bekas milik qia.

Setelah makan mereka pergi ke kamarnya dan duduk di sofa kamar yang menghadap ke arah tv yang besar seperti bioskop itu (canda bioskop)

"Besok besok kalau aku mau berangkat kerja bikinin nasi goreng itu lagi yah" ucap Alvaro sembari duduk di sisi Aqila.

Alvaro menyukai nasi goreng udang itu, karena dulu bundanya yang selalu membuatkan nya untuk nya .

Sekarang istrinya yang membuatkan nya bahkan rasanya pun sama seperti nasi goreng buatan bundanya itu.

"Biasanya aja pagi langsung berangkat kerja ga ,ga sarapan dulu " ucap qia sembari fokus ke layar televisi.

"Ya emngnya ga boleh?, Kamu males masakin aku ?? " Ucap Alvaro.

"Ya aneh aja gitu,biasanya sarapan di kantor" ucap aqila .

" Selagi ada istri yang bisa masakin di rumah kenapa ga makan? Lumayan irit duit kan " ucap Alvaro.

'irit duit biasanya aja hambur hamburin duit' batin qia.

MAFIA MANJA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang