14 - Kakek

31.7K 3K 272
                                    

Ian kini berjongkok di terowongan tersebut dan benar saja, ada sosok kecil yang duduk bersila di sana. Wajahnya tak begitu terlihat karena gelapnya terowongan itu.

"Eeeih? kamu kenapa diem di ccini?"

Hanya hening tak ada jawaban. Ian pun perlahan meraih lengan anak kecil itu untuk keluar dari terowongan, yang ajaibnya dituruti oleh si anak.

.
.
.
.

Kini terlihat jelas, ternyata sosok itu adalah anak laki-laki yang sedikit lebih pendek dari Ian, dengan plester bergambar dinosaurus yang menempel di pipi, dagu, kedua siku dan kedua lututnya.

Genggaman Ian pada tangan kanan si anak masih tak terlepas.

"Hayiiee... aku Ian, kalo nama kamu siapa?"  tanya Ian yang penasaran dengan anak di depannya.

"Pio-!! umull tiga-!"  ucap anak itu sambil menampilkan deretan giginya dan mengacungkan tiga jari kirinya.

"Kamu main ke ccini ccendillian?!"

Si anak di depan Ian pun mengangguk.

"Nda boleh main ccendilli loh! bahaya-!!"

"Mama kellja-!! Pio main ccendilli..."

Ian sepertinya mengerti jika anak di depannya itu mungkin ditinggal kerja mamanya, sehingga dia bermain seorang diri di sini.

"Llumah kamu di mana, Pio?"

Anak bernama Pio itu lalu menunjuk ke sebuah rumah, tepat di sebelah taman bermain.

"Ouhh-! dekat-!!"

Pio hanya mengangguk menanggapinya.

Ian lalu kembali membawa pandangannya pada tubuh si Pio, meneliti dari atas hingga ke bawah.

"Kenapa kamu banyak plastell, Pio?"

Lagi-lagi Pio tertawa sambil menunjukkan deretan giginya.

"Pio nattal... jatuh tellus— Hihii..."

Di kejauhan, Ardan dan Yaska tersenyum melihat interaksi Ian dengan anak kecil yang mereka lihat muncul dari terowongan itu.

Ponsel Ardan tiba-tiba berdering membuat pandangannya teralih ke layar ponselnya.

"Loh, kakek?"

Tanpa pikir panjang, Ardan lalu menerima panggilan yang ternyata dari kakeknya itu.

*Click...

"Halo kek? apa kabar?"

"Baik. Kamu sekarang
lagi di mana, Ardan?"

"Lagi di luar kek, ada apa?"

"Cepat pulang. Kakek sudah
di rumah kamu."

Hampir saja Ardan mengumpat mendengar ucapan kakeknya di seberang itu. Apa yang ingin kakeknya bicarakan hingga rela pergi jauh dari luar kota untuk pergi ke rumah Ardan?

Mas Ardan - [ MPREG ] BxB [ BL ] [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang