Jarum jam di villa mewah yang sementara Ardan, Yaska, dan Ian huni telah menunjukkan pukul 09.00 pagi.
Tiga insan yang tertidur diatas ranjang yang sama terlihat masih enggan bangun dari alam tidurnya.
Mengapa mereka masih tidur saat matahari sudah naik ke atas? Itu karena Ardan, Yaska dan Ian begadang semalaman demi menonton film Disney The Lion King bersama.
Namun si kecil Ian yang dihimpit oleh Ardan dan Yaska kini terlihat mulai mengerjapkan kedua mata bambi nya.
Ian yang tidur terlentang itu lalu menengok ke arah kanan dan kirinya. Di kanan, ada sang mama yang memeluk tubuh kecil Ian. Sedangkan di kirinya, Ardan dengan tangan panjang dan besarnya merangkul pinggang sang mama.
Ian lalu terkekeh kecil sambil menutup mulutnya.
"Hihii... akhirnya Ian punya keluarga lengkap!"
Ian perlahan mengecup pipi sang mama, dan papanya bergantian.
"Ian sayaaang kalian..."
Yaska yang merasakan pergerakan lalu terbangun.
"Humm? Ian udah bangun, ya sayang?"
Yaska lalu mendudukkan dirinya dan menoleh ke arah jam dinding berada.
"Yaampun udah jam sembilan ternyata."
Yaska turun dari ranjangnya dan berjalan menuju ke tirai di depannya.
*Srekk...
Hamparan samudera biru terpampang jelas kala tirai besar di kamar mereka itu Yaska buka.
Ardan yang tadinya tertidur kini semakin memejamkan matanya kuat saat cahaya mentari merasuk paksa ke maniknya.
"Hmm, hoaaam..." Ardan menguap lalu membuka kedua matanya perlahan, masih beradaptasi dengan cahaya matahari yang masuk ke kamarnya.
"Ayo mas... udah pagi ini." kata Yaska sambil menarik paksa selimut yang menutupi tubuh Ardan.
"Iyah papaaa, sudah pagi. Bangun!"
Ardan tertawa, pemandangan yang menyambutnya pagi ini sangatlah indah di matanya. Siapa yang tak suka jika dibangunkan oleh orang yang dicintai?
Yaska kembali ke ranjangnya, bergantian mengecup pipi putra dan Ardan.
"Selamat pagi jagoan-jagoan mama."
Ian pun langsung menghambur ke pelukan Yaska saat ia mendapat sambutan selamat pagi dari sang mama.
Ardan tersenyum jahil lalu menghambur ke pelukan Yaska layaknya anak kecil.
"Hahahah... Astaga kalian berdua gak ada bedanya yaaa!"
Yaska menepuk pelan punggung dua laki-laki yang sedang memeluknya. Yaska seperti mempunyai dua bayi saja saat ini.
"Ayo mas Ardan, Ian... bangun kalian. Udah jam sembilan loh, kalian gak laper apa?"
Ian melepaskan pelukan dari mamanya namun tak berpindah tempat. Kini kedua tangan mungilnya meraih kerah baju yang Yaska pakai.
"Ian minta nen mamaaa..."
Ya, Yaska bisa memproduksi susu dari kedua payudaranya. Namun produksi susunya tak terlalu banyak sehingga payudara Yaska juga terlihat tak begitu besar seperti ibu menyusui pada umumnya.
"Iya, iya... tapi mama ambil bath robe dulu di kamar mand—"
"Biar mas yang ambilin." kata Ardan yang langsung melesat pergi ke arah kamar mandi di villa tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Ardan - [ MPREG ] BxB [ BL ] [SELESAI]
Teen Fiction[ CERITA BL ! ] Kehidupan sepasang suami istri, Ardan dan Nisa berjalan seperti pasangan pada umumnya. Hingga di suatu hari, Ardan dan Nisa berkunjung ke kampung halaman Ardan, sebuah desa indah di lereng gunung yang penuh dengan kenangan masa kecil...