ALMADEO SECOND LIFE
•••SEAN
•••
"Tuan, mengapa anda disini?" Deo yang melamun, tiba-tiba dikejutkan oleh kemunculan mendadak Clao.
"Lo ... Lo kan kucing pas gue lagi minun susu di kantin!" Deo melotot horor.
"Berhubung lo disini, gue mau lo anterin balik ke kontrakan gue sekarang!" Deo mencoba memegang Clao, akan tetapi tidak bisa.
"Maaf Tuan, saya hanya sistem yang akan memandu anda di sini" Clao berucap tenang.
"Ga! Lo harus anterin gue balik! Gue gamau disni!" Deo menghembuskan nafasnya secara kasar.
"Bajingan ... Gue cuma mau pulang!"
"Jika anda memenuhi tugas utama, anda akan dikembalikan jika anda meminta" Deo terduduk di kursi yang baru saja ia duduki.
"Gue ga mau, gue rasa disini gue cuma kriminal. Entah kenapa ... "
"Atau ngga, gue mati aja" Clao membelakkan matanya sekilas.
"Anda tidak akan bisa mati selama saya yang menjadi sistem anda" Ucapnya percaya diri.
"Lo ... !! Brengsek!"
Deo dengan perasaan kesalnya meninggalkan Clao.
"Tuan ... Rumah anda disini"
---
"Deo, ngapain disini?" Janendra duduk di sebelah Deo yang masih saja menggerutu tidak jelas.
"Gue cuma mau pulang! Rumah gue bukan disini" Deo mengepalkan tangannya kuat.
"Gue? Ah! Rumahmu ada di mana?" Deo menghembuskan nafasnya perlahan.
"Ya di bumi lah" Janendra menautkan alisnya bingung.
"Iya tau ... Disini juga bumi" Deo tersentak.
Ia kira ia berada di planet lain dan berlatar bumi. Atau imajinasinya mengarahkan jika ini berada dikayangan, atau tempat bidadari itu lho.
"Hah? Bumi? Disini masih bumi?" Janendra mengangguk sekilas.
"Otak gue ga jalan ... "
Bagaimana ia menjelaskan jika ia bukan berasal dari sini? Ia hanya manusia biasa yang ditarik kucing menuju dimensi ini.
Ah! Dimensi!
Kata yang pas untuk menjelaskan.
Akan tetapi ...
Otak Deo tidak mengarah kesitu.
"Anjing" Umpatnya.
Tak lama kemudian, suasana hening menyelimuti keduanya. Mungkin karena canggung atau apalah tidak tau.
Suara derap langkah kaki mengambil atensi keduanya.
"Salam Pangeran Janendra, anda di panggil oleh Yang Mulia Raja Reynon di ruangan Yang Mulia Raja Felix" Ucap salah seorang perajurit yang memakai pakaian besi lengkap dengan tombak dan perisai.
Janendra mengangguk dan melambaikan tangannya, tanda jika perajurit itu boleh pergi.
Mata elangnya ia gunakan untuk melihat Deo yang masih saja mendumel tidak jelas.
![](https://img.wattpad.com/cover/313354744-288-k603886.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Almadeo Second Life [End]
FantasyBL ya met --- "Duh, gue dimana?" Ia mengusap keningnya yang tiba-tiba nyut-nyutan. "Ibu ... --" Kata-katanya terhenti karena ia mengingat sesuatu. "Eh lupa, ga punya" Ia mengusap kembali keningnya dan berdiri. --- Tentang Deo dan ketololannya yan...