ALMADEO SECOND LIFE
•••JANE
•••
Deo memutuskan untuk berjalan-jalan sendirian sekitar istana Barsoom dengan rasa penasarannya.
"Dia siapa sih? Gue pengen mukul dia sampe mati. Gue kenapa? Dia siapa? Gue ngga kenal sama dia ... Kenapa gue jadi jahat gini sih?"
Tangannya terkepal pelan dengan dahi berkerut tajam.
Hingga ...
Bruk
Deo menabrak besi berjalan yang mengakibatkan dahinya membentur besi yang dimaksud.
"Aduh! Maaf-maaf, aku ngga sengaja" Deo menunduk guna meredakan rasa pusingnya pasca kejadian barusan.
"Apakah kau tidak apa-apa? Maaf sudah menghalangi jalanmu" Nada lembut seperti seorang ibu itu mengalun halus dipendengaran Deo.
Deo sontak mendongak dan melihat objek itu.
"Pangeran!!!"
Deo tersentak dengan panggilan itu.
Seperti perasaan hangat yang menyapu seluruh badannya ketika seorang wanita itu menyebutnya pangeran.
"Pa-pangeran ku ... Ini ... Anda ... ? Iya kan?" Tangannya yang bergetar menangkup pipi Deo dengan mata yang sudah menumpahkan isinya.
"Pangeran ... Anda ... Kembali?" Jane, sang objek memeluk Deo dengan erat beserta isakan tangisnya.
"Saya tau anda akan kembali ... Saya tau ... Saya yakin ... Saya ...
sangat merindukan anda ... " Deo yang kasihan, membelai sebentar rambut Jane.
Dan entah kenapa buliran bening itu turun dari kedua mata indah milik Deo.
"Kamu ... Siapa?"
---
"Apakah anda mengingat saya Yang Mulia?" Jane memperlihatkan laboraterium kerajaan kepada Deo.
Sedangkan Deo menggeleng pelan,
"Aku tidak tau ... Kamu siapa?" Jane menghembuskan nafas pelan dan menyapu air matanya yang terus saja mengalir.
"Maaf Pangeranku, saya Jane ... Pelayan sekaligus pengawal anda" Deo mengerjap pelan.
Ia sama sekali tidak ingat bahwa ia memiliki pelayan ...
Untuk makan saja ia sangat susah, apalagi menyewa pelayan.
"Maaf, aku sebelumnya tidak mengenalmu, tapi ayo kita kenalan!" Deo menjulurkan tangannya.
"Namaku Deo, panggil saja Deo" Senyum andalannya terpatri pada wajah manis itu.
Jane sangat terpesona dengan wajah orang yang ada di hadapannya.
Ia tak berniat membalas jabatan tangan itu, malahan Jane menunduk hormat dengan gaya anggunnya.
"Mohon bantuannya ... Pangeranku"
"Karena saya sangat yakin, jikalau kamu adalah pangeranku ... Pangeran kesayangan saya ... Saya ... Sangat senang saat doa saya terkabul seperti ini"

KAMU SEDANG MEMBACA
Almadeo Second Life [End]
FantasiBL ya met --- "Duh, gue dimana?" Ia mengusap keningnya yang tiba-tiba nyut-nyutan. "Ibu ... --" Kata-katanya terhenti karena ia mengingat sesuatu. "Eh lupa, ga punya" Ia mengusap kembali keningnya dan berdiri. --- Tentang Deo dan ketololannya yan...