Welcome for my story.
Please your vote and comment
Thanks Everyone and Enjoyy.
================================Nayanika Zaqueena Pelita, seorang gadis yang memiliki kelebihan tapi kurang dalam kehangatan keluarga, kedua orangtuanya entah berada dimana, mereka tak pernah pulang. Naya tumbuh bersama Oma Watni, nenek yang ia sayangi melebihi segalanya. Oma Watni percaya Naya memiliki kelebihan untuk melihat yang tak kasat mata, ia tak terkejut karena memang suaminya atau kakek Naya juga memiliki kemampuan yang sama hingga menurun pada Naya.
Ketukan pintu terdengar, bunyi itu berasal dari Oma yang mengetuk pintu kamar Naya. Ia pun membuka pintunya dan melihat Naya sedang terduduk manis di sebuah kamar bernuansa putih, dan ia sedang terduduk di jendela kamar yang memiliki dudukan yang cukup luas untuk satu orang.
"Cantiknya Oma belum tidur?" Oma mengusap lembut surai hitam milik Naya.
"Naya belum bisa tidur Oma," tatapan hangat Naya untuk sang Oma.
"Ada apa denganmu?" ucap Oma seakan tahu isi hati Naya
"Naya rindu Ayah dan Bunda, mereka kenapa jarang pulang, mereka lupa ya disini ada anaknya?" sendu Naya menatap langit dengan kerinduannya di malam hari.
"Naya, mereka mungkin ingin juga pulang, namun bagaimana dengan masa depanmu nanti? Bagaimana dengan kita bertahan hidup jikalau mereka tak bekerja?" nasihat Oma pasti saja membuat Naya berfikir bahwa ada benarnya juga.
"Tak perlu dipikirkan, tidurlah. Jangan begadang ya cantik," ucap Oma diangguki Naya, ia pun pergi ke ranjangnya untuk tidur.
'hanya ini yang bisa ku katakan pada Naya,' batin Oma
~
Esok tiba...
Naya terbangun, bersiap untuk kuliah pertamanya. Akhirnya setelah lika-likunya mengikuti PTN ia Bisa berkuliah di kampus impiannya yaitu Universitas Alaksa dengan Jurusan yang dia inginkan juga yaitu Psikologi.
"Oma, Naya pamit ya," ucapnya mencium punggung tangan Oma Watni.
"Iya, Hati-hati Naya," balas Oma.
Dia memakai mobil yang dibelikan Omanya. Saat sampai Kampusnya, Naya menghirup nafas dalam-dalam dan menghembuskannya tanda dia sangat semangat untuk hari ini, namun ketika baru saja masuk sudah ia lihat sesosok jin berbadan besar dan hitam yang berada di pinggir gerbang masuk. Namun, ia tak ingin merusak hari pertamanya, untuk itu dia tidak memperdulikan apa yang ia lihat tadi.
Dia pun masuk mencari Mading untuk tata letak gedung kampus ini, namun dia tak bisa menemukannya.
Seorang lelaki yang tengah duduk di bangku panjang yang sepi mencuri perhatiannya, langkahnya pun tertarik untuk menuju ke arahnya."Maaf, Gedung Jurusan Psikologi dimana ya?" tanya Naya kepada lelaki itu.
Lelaki tersebut terkejut melihat Naya yang bertanya padanya.
"Kenapa kaget?, ini manusia bukan setan. Ehh lu sakit? Apa lu Vampire? Pucat banget," bawelnya karena heran dengan sikap lelaki itu.
Tanpa membalas apapun, lelaki itu berdiri dan pergi, meskipun keheranan Naya tetap mengikuti lelaki itu. Tak lama mereka pun sampai di depan mading yang tertera banyak pengumuman disana.
"Makasih," ucap Naya, lelaki itupun mengangguk datar.
Setelah di antar Naya mengulurkan tangan kanannya tanda pengenalan.
"Naya,"
Lelaki itu diam dan menatap tangan Naya sampai akhirnya ia membalas uluran tangan Naya dan berucap.
"Naren,"
'kenapa Tangannya dingin?' batin Naya
......
______________________________________"Dibalik kesepianmu dalam dunia, percayalah bahwa ada yang menemanimu untuk membuatmu tenang"
-Nayanika Zaqueena Pelita
Makasih yang udah baca ceritaku ini. I love you, semoga ceritaku bisa menginspirasi atau memotivasi kalian.
See you.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Nayaren
Teen Fiction"Tunggu gua jadi manusia nyata Nay, biar lo ga ngehalu lagi," Ucap Naren "Tunggu gue mati Ren, siapa tau kita bisa bersama,"Sendu Naya Nayanika Zaqueena Pelita, dia adalah gadis indigo yang ditakdirkan bertemu dengan Narendra Cakra Rahayu, ketua dar...